SERAMBINEW.COM, SIGLI - Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung menemukan persamaan dan perbedaan gempa di Lombok dan Pidie Jaya, Aceh.
Gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkekuatan 7 SR, terjadi Minggu (5/8/2018). Sementara gempa di Pidie Jaya berkekuatan 6,5 SR terjadi pada 7 Desember 2016.
Hasil penelitian tim ahli, bahwa gempa di Lombok dan Pidie Jaya memiliki persamaan karena pusat gempa terjadi di darat akibat sesar aktif.
"Perbedaannya, gempa Lombok diawali gempa awal berkekuatan 6,4 SR. Sementara gempa Pidie Jaya tidak," kata Ketua Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Dr Supartoyo kepada Serambinews.com, Minggu (12/8/2018).
Perbedaan lainnya, lanjut Supartoyo, gempa Lombok terjadi akibat sesar naik, sementara gempa Pidie Jaya sesar mendatar.
Sementara likuifaksi tanah di Lombok dan Pidie Jaya akibat goncangan gempa bentuknya sama.
Likuifaksi tanah adalah suatu prilaku fenomena tanah yang jenuh karena kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan.
"Tegangan ini bisa berupa gempa bumi atau perubahan lain secara tiba-tiba, menyebabkan tanah berprilaku seperti cairan atau air berat," ujarnya.
Ia menambahkan, dampak gempa di Lombok paling parah dirasakan tiga kabupaten, yaitu Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, NTB, Minggu (5/8/2018).
Hingga saat ini sudah lebih dari 300 orang dinyatakan meninggal dunia, ribuan rumah rusak, dan ratusan ribu orang mengungsi.(*)