Tanggul penahan lumpur Lapindo jebol sepanjang 200 meter di perbatasan Desa Ketapang dan Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Jebolnya tanggul sepanjang 200 meter ini tepatnya di titik 68 di Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, terjadi pada Rabu malam (27/4).
Gambar: bencanaglobal2050.blogspot.com
Tanggul ini jebol setelah disapu longsoran lumpur yang sudah mengering di dalam kolam penampungan. Endapan lumpur ini longsor karena kondisi kolam penampungan sudah overload. Ketinggian endapan lumpur bahkan hanya berjarak satu hingga 0,5 meter dari puncak tanggul kolam penampungan yang tingginya rata-rata mencapai 11 meter.
Longsoran lumpur tersebut kemudian menekan dan merobohkan tanggul. Bahkan posisi tanggul yang disapu lumpur, posisinya bergeser 30 meteran ke arah utara dari pusat semburan.
Tidak ada laporan korban jiwa atau terluka dalam peristiwa ini. Namun satu peralatan berat milik Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dilaporkan ikut tersapu dan lenyap terkubur luberan lumpur. "Pas luberan lumpur terus mengalir, tanggul ini bergerak sehingga kami tidak berani mendekat," kata Supriyadi, petugas keamanan tanggul, Kamis (28/4).
Luberan lumpur dari titik jebol juga hanya bergerak sepanjang 300 meteran. Sehingga luberan lumpur tidak sampai ke pemukiman warga terdekat di Desa Kedungbendo dan Gempolsari. Luberan lumpur tidak sempat bergerak lebih jauh dikarenakan kondisi endapan lumpur sudah mulai mengering.
Sementara itu staf humas BPLS Akhmad Kusairi mengatakan, pihaknya akan membiarkan tanggul tersebut jebol. Sebab apabila diperbaiki akan percuma karena kondisi kolam penampungan sudah penuh. "Kami akan meneruskan pembangunan kolam penampungan baru di desa ini yang sempat terhenti karena dilarang warga," kata Kusairi.
Sumber: www.mediaindonesia.com