Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, membebaskan biaya pengobatan warga yang diserang antraks, baik yang menjalani perawatan maupun berobat jalan. Kebijakan itu dilakukan untuk memberikan pelayanan masyarakat secara baik.
“Bagi yang dirawat di RSU akan dimasukkan dalam asuransi Jamkesda, sehingga pasien tidak dipungut biaya sepeser pun,” ujar Kabid Pelayanan Kesehatan Finuril Hidayati, Kamis (19/5/2011).
Hingga hari ini, pasien antraks yang masih dirawat di rumah sakit hanya satu orang yakni Suradi. Sementara 10 pasien lainnya mendapat pengobatan di posko kesehatan di Desa Rejosari, Kecamatan Miri. Posko kesehatan akan dibuka hingga 6 hari mendatang.
Finuril menambahkan, saat ini Dinkse Kabupaten Sragen masih menunggu hasil laboratorium dari Semarang dan diperkirakan akan keluar hasilnya dalam sepekan.
“Hasil lab masih seminggu lagi, sehingga belum bisa dipastikan itu antraks atau bukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Miri, Agus Giyarto mengatakan jika dilihat dari ciri-ciri luka dan riwayat penderita maka gejala tersebut mirip serangan bakteri antraks.
“Tapi kalau dilihat dari ciri-ciri dan riwayat bisa dipastikan itu terkena antraks,” ungkap Agus.
Saat ini penanganan pasien masih terus dilakukan berupa pemberian obat dan penyuntikan untuk pencegahan dan pembunuhan kuman.
Sumber: www.okezone.com