Dalam rangka Annual Scientific Meeting (ASM) 2014
Kelompok Kerja (Pokja) Bencana Komisariat KAGAMA Fakultas Kedokteran UGM
Bekerjasama dengan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM
menyelenggarakan Seminar mengenai :
Pengembangan Kesiapsiagaan Daerah dalam Penanggulangan Bencana
atau Regional Disaster Plan (RDP) dan Safety Awareness
pada Relawan Bencana
Kampus FK UGM - Jumat, 14 Maret 2014
Pengantar
Kejadian bencana meningkat dalam satu dekade ini di seluruh dunia. Bencana alam tercatat sebanyak 332 ditahun 2011 dan jumlah ini sama dengan rata-rata kejadian bencana diantara rentang tahun 2001 hingga 2010 sebanyak 384 kejadian. Korban pengungsian mencapai 244,7 juta jiwa dengan korban meninggal sebanyak 30773 jiwa.
Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia. United Nations International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana) menyatakan ini disebabkan oleh berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia mulai gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan.
Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi dalam satu dekade ini di dunia. Banjir menyebabkan 53000 orang meninggal. Di Indonesia, bencana hidrometeorologi mendominasi selama 2013. Tercatat 768 kejadian bencana hingga September 2013 dengan 36,97% kejadian banjir. Korban banjir mencapai angka ratusan ribu jiwa dan kerugian yang ditaksir mencapai triliyunan rupiah
Kejadian bencana yang meningkat harusnya menjadi alarm buat birokrasi kabupaten/kota dan masyarakatnya untuk menaikkan status kewaspadaan pada level lebih tinggi. Kabupaten/kota seharusnya sudah memiliki standar-standar penyelamatan yang memadai sebagai kesiapan menjamin keselamatan penduduknya. Terlebih bagi wilayah indonesia yang berada dalam negara rawan bencana yang dikenal sebagai cincin api (ring of fire). Sayangnya belum banyak kabupaten/kota yang memiliki perencanaan kesiagaan bencana.
Manajemen bencana dari sudut pandang kesehatan dapat dilihat sebagai sebuah sistem yang kompleks yang harus dipelajari untuk memberikan input sebagai dasar ilmiah untuk membuat keputusan dan tindakan. Dalam kondisi bencana sistem yang ada diantaranya sistem kesehatan di suatu daerah seringkali kolaps dan tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga diperlukan suatu sistem penanggulangan bencana yang terkoordinir yang dapat mensupport (mengambil alih wewenang) dalam penanganan bencana. Sistem penanggulangan bencana yang dibentuk diharapkan dapat berfungsi dalam penanganan sebelum, pada saat, dan setelah terjadinya bencana dan dengan dibentuknya sistem penanggulangan bencana dapat mengakomodir semua sumber daya kesehatan yang ada dalam penanggulangan bencana.
Untuk meminimalkan resiko bencana, institusi kesehatan harus mempunyai perencanaan dan prosedur untuk penanganan bencana sehingga dapat menangani korban dalam jumlah yang sangat banyak dalam situasi bencana, bahkan dapat mengidentifikasi potensial terjadinya bencana di lingkungan wilayahnya.
Hal ini dipicu oleh adanya kelompok kesehatan dan rumah sakit yang telah mengalami situasi bencana di daerahnya dan menginginkan adanya persiapan yang lebih baik apabila bencana terjadi kembali. Karena itu perlu adanya sistem penanggulangan bencana di tiap wilayah, dimana di dalam perencanaan penanggulangan bencana sektor kesehatan juga ditemukan adanya perencanaan kesiapsiagaan rumah sakit dalam penanggulangan bencana atau Hospital Disaster Plan (HDP).
Pembentukan sistem kewaspadaan dan penanganan terpadu (networking) masalah kesehatan dalam bencana merupakan pembentukan sistem atau suatu organisasi terpadu yang bertumpu pada masalah kesehatan dengan melakukan koordinasi lintas sektor. Dengan terbentuknya suatu sistem terpadu diharapkan tidak akan terjadi lagi kesimpangsiuran dalam penanganan masalah bencana terutama di sektor kesehatan.
Salah satu hal yang penting di atur dalam perencanaan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di daerah adalah manajemen relawan. Manajemen relawan adalah upaya pengaturan penempatan, alokasi tugas, dan keselamatan bagi relawan pada saat bencana. Dengan adanya RDP harapannya daerah mampu menjadi pemimpin dalam penanggulangan bencana termasuk pengaturan relawan baik dari dalam ataupun relawan yang datang dari luar untuk membantu daerah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM menawarkan kerjasama dengan tiap-tiap pemerintah daerah, dinas kesehatan, rumah sakit, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, dan lain-lain yang terlibat dalam penanggulangan bencana di daerah untuk membuat rencana penanggulangan bencana untuk tiap-tiap wilayah.
Tujuan :
- Terbentuknya wawasan Sistem Kewaspadaan Penanganan Terpadu Lintas Sektor Dalam penanggulangan Bencana di daerah (provinsi, kabupaten, kota) yaitu terbentuknya suatu organisasi jejaring penanganan bencana sektor kesehatan ditiap-tiap daerah.
- Terbentuk pemahaman serta kemampuan dalam mengorganisir relawan pada saat bencana.
Hasil yang diharapkan adalah :
- Terbentuknya pemahaman terhadap pentingnya perencanaan kesiapsiagaan bencana di daerah (Regional Disaster Plan)
- Adanya inisiatif dari dinas kesehatan untuk membuat atau menyempurnakan perencanaan kesiapsiagaan bencana di daerah atau RDP disektor kesehatan.
- Adanya perencanaan pengorganisasian relawan pada saat bencana oleh daerah.
- Adanya Koordinasi dan Komunikasi yang baik antara stakeholder terkait Manajemen Penanggulangan Bencana di Daerah.
Jadwal Acara
Waktu |
Kegiatan |
Narasumber |
08.00 – 08.30 |
Registrasi |
|
08.30 – 0 9.00 |
Pembukaan dr . Handoyo Pramusinto Sp . BS (K) - Ketua Pokja Bencana FK UGM Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K)onk - Dekan FK UGM |
|
09.00 – 09.15 |
Coffee Break |
|
09.15 – 09.45 |
Peran Nasional dalam Perencanaan Penanggulanngan Bencana di Daerah Ir. Sugeng Triutomo, DESS - Senior Advisor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) |
|
09.45 – 10. 15 |
Peran BPBD dalam Penyiapan Penanggulangan Bencana Daerah |
|
10.15 – 10.45 |
Pengembangan Rencana Penanggulangan Daerah (RDP) saat ini (case study). dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD - Konsultan Bedah Digestif Rumah Sakit Sardjito dan Advisory Board Pokja Bencana FK UGM |
|
10-45 – 11.00 |
Pembahas : Ir. Sugeng Triutomo, DESS - Perencanaan dan penanggulangan bencana |
|
11.00 – 11.20 |
Diskusi |
Moderator : dr. Bella Donna, MKes |
1 1.20 – 1 3.00 |
ISHOMA |
|
13.00 – 1 3.30
|
Pengalaman Pengelolaan Relawan dalam Penanggulangan Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta Sigit Alifianto, SE, MM - Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY |
|
1 3.30 – 14.00
|
Manajemen Relawan |
|
14.00 – 14.30
|
Pengalaman relawan dalam penanggulangan bencana dr. Sari Mutia Timur dan Helena Sigit Widiastuti, S.Psi YAKKUM Emergency Unit (YEU) |
|
14.30- 15.00
|
Pembahas: 1. dr. Arida Oetami, M.Kes (Dinas Kesehatan DIY) 2. Fery Ardianto (SAR DIY) 3. Enaryaka, S.Kep., Ns (BPBD DIY) |
|
15.00 – 15.20 |
Diskusi |
|
1 5 . 20 – 15.40 |
Kesimpulan dan Penutup |
dr. Handoyo Pramusinto , Sp . BS (K) |
Peserta :
Yang menjadi sasaran pada kegiatan ini adalah :
- Pemerintah Provinsi, Kabupaten/kota: BAPPEDA, Dinsosnakertrans, Linmas dan BPK
- Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/ Kota
- Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
- Lembaga Sosial Masyarakat
- TNI POLRI
- BMKG
- Pusat Study Bencana
- LSM Kemanusiaan, Relawan
- Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Mahasiswa S1, S2, dan S3
- Umum
Pendaftaran:
Biaya pendaftaran adalah: Rp 250.000,-/orang
Fasilitas: Paket meeting, Sertifikat, seminar kit
Biaya dapat ditransfer melalui :
Bank BNI atas nama : PKMK FK UGM
No. Rekening : 0203024192
Hendriana Anggi / Dewi Catur
Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM (sayap utara) Lt. 2
Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281
Telp : 0274 - 549425
HP : 081227938882/ Anggi, 0818263653/dewi
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it./This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.">This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it./This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Web : www.kebijakankesehatanindonesia.net/www.bencana-kesehatan.net