logo2

ugm-logo

MANAGEMEN BENCANA MERAPI

Pada tanggal 25 Oktober 2010 pukul 06.00 wib status kegiatan Gunung Merapi dinaikan dari “Siaga” ke “Awas” berdasarkan hasil pemantauan kegempaan, deformasi dan visual menunjukkan adanya peningkatan kegiatan/aktivitas secara signifikan.

 

 

Pada tanggal 26 Oktober 2010 tepat pada pukul 17.02 wib, Gunung Merapi yang terletak di empat wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Provinsi DI Yogyakarta meletus dan memuntahkan abu vulkanik dan material lainnya kesegala arah. Letusan Gunung Merapi ini terjadi sekitar 35 jam sejak statusnya dinaikkan menjadi Awas. Letusan eksplosif gunung di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) itu diikuti hujan abu yang meluas. Satu korban meninggal di lokasi kejadian dan belasan lainnya dirawat karena luka bakar parah.

Dari data kronologi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Badan Geologi di Yogyakarta, yang ditandatangani oleh bapak Surono, fase awal erupsi ditandai munculnya awan panas (wedhus gembel) pukul 17.02 wib dengan durasi sembilan menit. Luncuran pertama diikuti lima luncuran awan panas berdurasi 2-5 menit dan dua awan panas besar pada pukul 17.42 wib selama 33 menit dan 18.21 wib selama 33 menit. Arah luncuran terpantau ke sektor barat-barat daya dan sektor selatan-tenggara. Gelombang awan panas itu mereda pada pukul 18.54 wib.

 Permasalahan Kesehatan

Meletusnya gunung merapi yang terjadi secara tiba-tiba ini, tentunya membuat panik semua warga yang mendiami desa-desa disepanjang lereng gunung merapi. Mereka segera berlarian menyelamatkan diri dan keluarganya menuju titik-titik pengungsian yang sudah ditentukan. Dampak letusan gunung merapi ini tentunya tidak saja menelan korban jiwa tapi juga kerugian harta benda yang cukup banyak. Berikut adalah data korban jiwa dan korban yang dirawat di beberapa Rumah Sakit/Puskesmas terdekat serta penduduk yag mengungsi ke barak-barak pengungsian paska letusan pertama gunung merapi :

  1. Korban yang meninggal sebanyak 34 orang   (1 orang di Kab. Magelang dan 33 orang di Kab. Sleman).
  2. Korban yang masih rawat inap sebanyak 88 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Lokasi

Rumah Sakit/Puskesmas

27/10 pagi

27/10 sore

28/10 pagi

28/10 sore

DI Yogyakarta

RS. Sardjito

11

11

7

5

RS Bethesda

2

2

2

1

RS. Grasia

1

1

0

0

Kabupaten Sleman

RS. Panti Nugroho

14

1

9

8

Kabupaten Magelang

RSUD. Muntilan

46

26

40

46

PKM Kec. Dukun

16

16

0

17

RSIA Aisyah

2

2

2

2

Kabupaten Klaten

RSUP Soeradji

4

4

4

2

PKM Kemalang

5

5

7

4

PKM Manisrenggo

2

2

1

0

Kabupaten Boyolali

PKM Selo

 

4

3

3

J U M L A H

103

  74

75


  1. 3. Total jumlah pengungsi adalah 60.697 orang yang tersebar dibeberapa lokasi dengan rincian sebagai berikut :
  2. Provinsi DI Yogyakarta
  • Kab. Sleman                            :   14.223 orang
  1. Provinsi Jawa Tengah
  • Kab. Klaten                              :     4.136 orang
  • Kab. Magelang                         :   28.785 orang

 

Upaya-upaya yang sudah dilakukan sejak hari pertama bencana sampai saat ini :

  1. Evakuasi korban dan penduduk yang rentan.
  2. Memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas dan Pos Kesehatan.
  3. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang telah mengaktifkan Pos Kesehatan 24 jam di lokasi pengungsian dan menyiagakan puskesmas diluar daerah rawan dan mendistribusikan masker untuk masyarakat.
  4. Dinas Kesehatan Kab. Boyolali mendirikan Pos Kesehatan dan Ambulance 24 jam dan telah mendistribusikan masker untuk masyarakat.
  5. Dinas Kesehatan Kab. Sleman mendirikan Pos Kesehatan 24 jam, penguatan sistem rujukan dan menyiapkan logistic kesehatan.
  6. Dinas Kesehatan Kab. Klaten mendirikan Pos Kesehatan dan Ambulace 24 jam dan telah mendistribusikan masker untuk masyarakat.
  7. Kementerian Kesehatan :
  • Rompi sebanyak 20 buah.
  • Spanduk sebanyak 8 buah.
  • Masker sebanyak 50.000 pcs.
  • Obat-obatan sebanyak 4 ton, masing-masing kabupaten diberikan 1 ton.
  • MP-Asi sebanyak 6 ton dengan rincian Prov. DI Yogyakarta sebanyak 2 ton, Kab. Magelang sebanyak 2 ton, Kab. Klaten sebanyak 1 ton, Kab. Boyolali sebanyak 1 ton.
  • Biaya operasional sebanyak Rp. 200 juta, dengan rincian Provinsi Jawa Tengah sebanyak Rp. 150 Juta dan Provinsi DI Yogyakarta sebanyak Rp. 50 Juta.
  • Kementerian Kesehatan mengirimkan Tim beranggotakan 13 orang untuk penanggulangan krisis kesehatan (4 orang dari Ditjen Bina Yanmed, 5 orang dari PPK, 2 orang dari Ditjen Binkesmas, 1 orang dari Ditjen P2PL dan 1 orang dari Ditjen Binfar & Alkes).
  • Kaporit sebanyak 8 ember, masker kain sebanyak 10 box dan insektisida sebanyak 10 liter ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
  • Mengirimkan 1 unit ventilator untuk RSUP Dr Sardjito.
  • Mengirimkan Polibag sebanyak 3.000 buah, masker sebanyak 10.000 buah, air rahmat sebanyak 500 botol, tawas sebanyak 250 kg, lisol sebanyak 100 liter, slap jamban sebanyak 20 buah dan insektisida lalat sebanyak 50 liter untuk Prov. DI Yogyakarta
  • Mengirimkan Obat luka bakar Burnazine Cream sebanyak 250 tube dan 10 unit CVC set untuk RSUP Dr Sardjito.
  • Kantong mayat sebanyak 50 buah.
  • Mengirimkan 1 unit bedside monitor, 1 unit suction pump, dan 2 unit nebulizer untuk RSUP Dr Sardjito.
  • Mengirimkan masker 10.000, Polibag 2.500, PAC sebanyak 10.000 tablet, Aquatab sebanyak 10.000 tab dan insektisida sebanyak 50 liter.
  1. Polda DI Yogyakarta telah mengirimkan Tim DVI yang terdiri dari 3 orang dokter spesialis forensik, 21 orang co-asisten dan 6 orang tenaga lainnya.
  2. TIM Disaster Emergency Response Unit –UGM :
  • Mengirimkan relawan untuk sweeping rumah-rumah penduduk dikarenakan masih banyak penduduk yang belum mau diungsikan di kinahrejo, kaliadem dan kalikuning.
  • Membawa pengungsi anak-anak, ibu-ibu, dan orang tua menuju barak pengungsian serta membantu membawa pengungsi yang sakit karena sesak napas ke panti nugroho
  • Membagikan Selimut dan Masker ke wilayah barak pengungsi Hargobinangun
  • Menyiapkan Tangki Air Minum
  • Memberikan makanan dan minuman siap saji
  • Memberikan batuan pakaian
  • Memberikan bantuan obat-obatan dengan berkoordinasi dengan PMI Sleman
  • Mempercepat reaksi tanggap darurat UGM dan mengajak anggota Menwa-Mapala-PMR-Pramuka UGM untuk segera turun ke lapangan

Pos Pelayanan Kesehatan.

Sejak erupsi pertama gunung merapi pada tanggal 26 Oktober yang lalu, ribuan masyarakat mengungsi kebarak-barak penampungan sementara, tentunya hal ini akan menimbulkan berbagai permasalahan baik secara fisik maupun psikis. Oleh Karena itu DInas Kesehatan, Puskesmas, dan lembaga-lembaga terkait lainnnya yang bergerak di sector kesehatan telah mendirikan pos-pos kesehatan (POSKES) di setiap barak-barak pengungsi guna membantu masyarakat pengungsi yang telah menderita berbagai macam penyakit yang lazim terjadi di barak-barak pengungsian. Hingga saat ini di Kabupaten Sleman ada 14.864 jiwa penduduk yang menempati barak-barak pengungsi (Data Dinkes Provinsi DIY – tanggal 31 Oktober 2010) yang tersebar di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan

Berikut ini adalah daftar pos-pos kesehatan dan contac personnya yang tersebar di 11 titik pengungsian di wilayah Kabupaten Sleman Proovinsi DIY :

 

Kecamatan

Posko

(per 29/10)

Institusi Koord.

Contact person inst koord

Petugas Surveylans Posko dari Sleman

1. Cangkringn

  1. Glagaharjo

PMI

Sarjuri (08562895862)

Fahmi (08175485774)

Sri Widiastuti (081548466198)

  1. Kepuharjo

Dks Bntl

Ibu Ninik (08156856551)

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Windawiyani (08122792589 – 081227644668)

  1. Umbulharjo

Dks Gkdl)*

Ibu. Dr. Martha (081328014757)

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Uli Kusnida (0852288687062)

  1. Wukirsari

Dks Kota

Tri Mardoyo, SKM (081328012035)

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Uli Kusnida (0852288687062)

2. Pakem

  1. Hargobinangun

UGM

 

Bpk. Dedy N.(08157900369)

Indri (0813280017013)

  1. Prwobinangun (1)

Poltekes

 

Narto,MP (0274-7475770)– This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Abdul Ghofur SKP, Mkes (08121584095)

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Abdul Hadi K, SKM., MPH (08122729039)

Karni (027478787650

Yeni (081328001703

 

  1. Prwobinangun (2)

Poltekes

3. Turi

  1. Girikerto (1)

UGM

Bpk. Purwanto (08122748461)

Supiyati (0812...)

Ismurjani (081328813871)

  1. Girikerto (2)

UGM

10.  Wonokerto (1)

Dks Kprg)

Bpk. Nardi (081328705164)

Siti Mustakniah (081348833298) Muhadjirin (08783817440)

11.  Wonokerto (2)

Dks Kprg)

Catatan : Saat ini sudah ada 13 Pos Kesehatan di Wilayah Kabupaten Sleman (Update data tanggal 1 November 2010), tapi hingga saat ini Dinkes Provinsi DIY/Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman belum memiliki data terperinci terkait dua PosKes tambahan tersebut.

Untuk mengoptimalkan managemen pelayanan kesehatan dalam masa tanggap darurat bencana ini, berdasarkan hasil rapat koordinasi Tim Gerak Cepat dan Persiapan Rapid Health Assasment pada hari minggu tanggal 30 Oktober 2010 di Aula Dinas Kesehatan Provinsi DIY, bahwa Tim Surveilance Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Sleman harus segera bergerak kelapangan untuk mengumpulkan semua data terkait perkembangan terakhir status kesehatan pengungsi korban letusan gunung merapi. Tim Surveilance ini juga nantinya akan dibantu oleh tim PMPK UGM dalam hal pengumpulan data surveilance dengan menggunakan teknik SMS Gateway yang berpusat di Pusat Data Bencana Merapi Dinas Kesehatan Provinsi DIY.

Tim gizi UGM akan melakukan survey cepat penilaian status gizi pada balita, ibu hamil dan ibu menyusui selain itu tim gizi UGM akan berkoordinasi dengan tim Dinas kesehatan propinsi DIY dan dinas Kesehatan Kabupaten sleman untuk melakukan surveilens gizi di tiga wilayah Puskesmas : turi, cangkringan dan pakem. Hasil dari pendataan ini diharapkan dapat membantu mengarahkan bantuan khususnya pada kelompok rawan gizi yaitu, balita, ibu hamil dan ibu menyusui.

(To Be Continue )

Di dunia magis kasino online, Spin Gratis adalah salah satu bonus yang paling dicari, menawarkan pemain kesempatan untuk memutar gulungan permainan slot tanpa mempertaruhkan uang mereka sendiri. Pemain Austria memiliki berbagai pilihan fantastis untuk menikmati bonus ini, dan panduan komprehensif kami untuk https://smartbonus.at/freispiele/ Free Spins memberikan wawasan mendetail tentang penawaran Free Spins terbaik yang tersedia. Panduan ini dirancang untuk membantu pemain pemula dan berpengalaman menavigasi berbagai bonus Free Spins yang ditawarkan oleh kasino online top Austria. Panduan kami mempelajari mekanisme Free Spins, menjelaskan cara kerjanya dan cara memaksimalkan potensinya. Baik itu bagian dari paket sambutan atau penawaran yang berdiri sendiri, penting untuk memahami syarat dan ketentuan, seperti persyaratan taruhan dan batasan permainan. Perbandingan dan ulasan kami tentang berbagai penawaran spin gratis memastikan Anda memiliki informasi terbaru di ujung jari Anda. Kami juga memberikan tips ahli tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari putaran gratis ini dan meningkatkan peluang Anda untuk mengubahnya menjadi kemenangan nyata. Dengan panduan kami, Anda akan diperlengkapi dengan baik untuk memanfaatkan penawaran spin gratis terbaik di Austria, menjadikan setiap sesi slot lebih menarik dan berpotensi memberi Anda hadiah.