Gempa berkekuatan 6 Skala Richter yang kembali mengguncang kota Christchurch-Selandia Baru, membangkitkan trauma warga setempat. Masih melekat di ingatan mereka gempa 6,3 Skala Richter yang yang menewaskan 181 orang, Februari lalu.
Malangnya, gempa ini terjadi tepat sesaat setelah sebuah penyelidikan terhadap gempa Februari lalu dimulai. Gempa terjadi saat jam makan siang. Para pengacara dan keluarga korban yang tengah berada di gedung Canterbury Television (CTV) pun berlarian keluar karena banyak jendela bergetar.
"Ini adalah pengingat yang mengerikan," tutur Mike Barry yang saudara perempuannya menjadi korban tewas gempa pada Februari lalu, seperti dilansir AFP, Senin (13/6/2011).
Akibat gempa yang dilaporkan terjadi tepat pukul 14.20 waktu setempat ini, sekitar lebih dari 50 bangunan dilaporkan rubuh. Sedangkan kota Christchurch sendiri kini mengalami gangguan listrik dan air akibat gempa ini.
"Kita berada dalam situasi yang serius," ujar Walikota Christchurch, Bob Parker.
Sekitar 20 kali rentetan gempa yang melanda Christchurch pada Senin ini, juga menyebabkan terjadinya tanah longsor, sehingga sejumlah penduduk terpaksa melarikan diri ke jalanan untuk menyelamatkan diri.
Gempa ini terjadi tepat di saat jam pulang sekolah. Pasca gempa ini, seluruh sekolah di Christchurch pun ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Orang-orang yang ada di bandara dan kantor polisi setempat pun ikut dievakuasi.
Kendati demikian, Pusat Manajemen Krisis Nasional menyebut tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat gempa tersebut. Namun sedikitnya 10 orang dilaporkan mengalami luka ringan.
Kepolisian setempat mengimbau para warga untuk memeriksa kondisi tetangga dan keluarga masing-masing. Mereka juga diimbau untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari perjalanan ke luar rumah.
Menurut US Geological Survey, gempa berkekuatan 6,0 Skala Richter ini terjadi di kedalaman 9 kilometer dan berpusat di 14 kilometer dari jantung kota Christchurch.
Sedangkan gempa 6,3 SR yang terjadi pada 22 Februari lalu, dinilai sangat merusak karena pusat gempa hanya sedalam 4 kilometer. Banyak gedung-gedung yang rubuh bahkan hancur akibat gempa bumi terdahsyat kedua dalam lima bulan terakhir di Selandia Baru ini.
Sumber: detik.com