Peringatan tsunami untuk Selandia Baru dan Tonga Kamis (7/7) telah dicabut, tapi resiko yang membahayakan masih ada pascagempa berkekuatan 7,6 SR yang melanda wilayah tersebut.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWS) telah mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa melanda lepas pantai Kepulauan Kermadec, Selandia Baru, pada pukul 07.03 waktu setempat (pukul 02.03 WIB Rabu) pada kedalaman hanya satu kilometer.
Survei geologi AS pada awalnya mengukur gempa itu berkekuatan 7,8 SR, kemudian menurunkannya menjadi 7,6, dan PTWS menyatakan gempa itu mugkin telah menimbulkan gelombang destruktif di dekat pusat gempa di Kermadec, di bagian timurlaut Selandia Baru.
Pusat itu menambahkan, "Tidak ada ancaman tsunami yang masih ada pada wilayah pantai lain di Pasifik, meskipun beberapa daerah lain mungkin mengalami perubahan kecil permukaan laut. Peringatan tsunami sekarang telah dibatalkan untuk semua daerah yang dicakup oleh pusat itu.
Pertahanan Sipil Selandia Baru mengatakan ancaman laut berlaku pada daerah-daerah Pulau Utara, tapi tidak ada kerusakan daratan diperkirakan karena gelombang hingga satu meter (40 inchi) yang dibangkitkan oleh gempa itu.
"Pada tahap ini, tidak diperkirakan bahwa ada ancaman tsunami yang berpangkalan di daratan," kata koordinator Pertahanan Sipil Aucklan Clive Manley pada radio nasional.
"Apa yang kami maksud dengan ancaman laut adalah bahwa anda bisa mendapat arus ekstrim, jadi itu ancaman pada kapal, tapi kami tidak mengantisipasi kerusakan ke darat."
Ia memperingatkan orang untuk menjauhkan diri dari pantai dan tidak pergi ke kapal. Peringatan awal PTWC mengatakan tsunami dapat mencapai Tonga pada pukul 20.17 GMT (03.17 WIB) dan tanjung timur Selandia Baru pada 20.52 GMT (03.52 WIB)
Sumber: Mediaindonesia.com