Sarasehan Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM
Yogyakarta, 8 Februari 2017
Reportase oleh: Intan Anatasia
PKMK Yogyakarta.
Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM telah menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Divisi Manajemen Bencana dan Lunch Seminar Laporan Kegiatan Gempa Pidie Jaya dan Banjir Bandang Bima. Kegiatan ini diwebinarkan, sehingga peserta yang tidak datang hadir langsung, tetap dapat memantau secara langsung. Acara sarasehan ini dibuka oleh dr. Bella Donna, M.Kes selaku kepala Divisi Manajemen Bencana. dr. Bella Donna menyampaikan tujuan diadakan sarasehan ini untuk mempererat hubungan antara Divisi Manajemen Bencana dengan rekanan dan klien, mendiskusikan lesson learnt penanggulangan bencana sektor kesehatan pada tahun 2015/2016 dan arah kebijakan penanggulangan bencana sektor kesehatan pada tahun 2017/2018. dr. Bella Donna juga menyampaikan pada sesi siang akan diselenggarakan webinar mengenai laporan kegiatan Gempa Pidie Jaya dan Banjir Bandang Bima oleh tim UGM yang bertugas.
Sarasehan dimulai dengan Perkenalan Tim Divisi Manajemen Bencana dan Konsultan di Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM yang disampaikan oleh Intan Anatasia N.P.,M.Sc.,Apt. Dalam hal ini, disampaikan struktur dari penasehat, kepala divisi, konsultan dan peneliti serta asisten konsultan yang terlibat dalam Divisi Manajemen Bencana hingga saat ini.
Selanjutnya disampaikan mengenai Pengantar Refleksi 2015/2016 dan Outlook Manajemen Bencana 2017 oleh dr. Bella Donna, M.Kes. Bella menyampaikan bahwa Indonesia kembali dikejutkan dengan bencana gempa bumi yang berkekuatan 6 SR pada pukul 05.03 WIB di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh, setelah Tsunami yang terjadi sekitar 12 tahun lalu. Ada sekitar 1009 kejadian bencana yang terjadi di Aceh sejak tahun 1815-2016. Tetapi pulau Jawa masih menempati rangking pertama dalam jumlah kejadian bencana terbanyak di Indonesia (sumber: Pusat Data Informasi dan Humas – BNPB). Perjalanan kesiapan penanggulangan bencana di Indonesia selama tahun 2016 semakin meningkat. Sumber daya manusia di sektor kesehatan semakin sadar bahwa dibutuhkan peningkatan seluruh kapasitas. Salah satu bentuk yang dilakukan dengan penyusunan rencana kontijensi yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan serta kesiapan rumah sakit (HDP) dan puskesmas di Indonesia. Bukan hanya hal tersebut, melalui Permenkes No 19 Tahun 2016 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu juga dikembangkan menjadi salah satu sistem yang terkordinasi dari pre Hospital, Inter Hospital dan Intra Hospital. Melihat hal ini, maka dibutuhkan sumber daya baik tenaga medis maupun para medis yang terampil dan siap jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Untuk itu, sudah dilakukan pertemuan dan rencana ke depan agar tiap kabupaten, provinsi dan tingkat nasional wajib menyiapkan Tim Reaksi cepat ( Emergency Medical Team) sesuai dengan panduan WHO, dan siap terjun saat terjadi krisis kesehatan ataupun bencana.
Berdasarkan Prioritas dan perubahan paradigma ke arah kesiapsiagaan, dalam kebijakan penanggulangan bencana di tahun 2017 pada fase pra bencana sesuai dengan “Sendai Framework” yaitu pengurangan risiko bencana dengan penguatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal. Maka Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM juga melakukan aksi ini melalui beragam kegiatan yang bekerja sama dengan Kemenkes, WHO, rumah sakit, puskesmas, BPBD, Pemda dan lintas fakultas dalam memberikan pendampingan guna membantu fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia agar siap dalam menghadapi krisis kesehatan. Melalui Deklarasi UGM kampus tangguh bencana, maka pengembangan kurikulum manajemen bencana masih akan tetap dilakukan dan selalu dievaluasi agar Fakultas Kedokteran khususnya bisa memiliki mahasiswa yang memahami peran mereka jika masuk dalam situasi bencana. Tidak hanya mahasiswa, tetapi pihak Ilmu Kesehatan masyarakat (IKM) di Fakultas Kedokteran akan membangun sistem keselamatan kerja terhadap dosen, staf, satpam, petugas yang sehari-hari bertugas saat jam kerja dan di luar jam kerja, agar siap menghadapi kegawatdaruratan. Harapannya tidak hanya di lingkungan IKM tetapi seluruh civitas di lingkungan FK akan terbangun sistem keselamatan kerja dan bangunan yang aman (safety building).
Acara kedua adalah Pemaparan Kegiatan Rutin dan Program Divisi Manajemen Bencana tahun 2017 yang disampaikan oleh Madelina Ariani, SKM., MPH. Pada sesi ini disampaikan mengenai kegiatan rutin dan unggulan dari Divisi Manajemen Bencana, Paket Pendampingan Pelatihan, Kerjasama Divisi Manajemen Bencana, Program Divisi Manajemen Bencana 2017, Pengenalan Webinar dan Video, serta Peluang Kerja Sama yang dibuka oleh Divisi Manajemen Bencana. Madelina Ariani juga menjelaskan mengenai paket-paket pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh Divisi Manajemen Bencana yaitu terdiri dari In House Training Hospital Disaster Plan (HDP), Seminar dan Sosialisasi HDP, Workshop HDP, Review HDP, Simulasi Bencana di Rumah Sakit, Pelatihan Primary Health Care Disaster Plan (PHCDP), Pengembangan Kurikulum Bencana Kesehatan, Sosialisasi HDP/PHCDP untuk Dinas Kesehatan, dan workshop lainnya. Rekanan yang pernah bekerja sama dengan Divisi Manajemen Bencana FK UGM antara lain Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan, WHO, Dinas Kesehatan, Pemda, universitas baik di dalam maupun luar negeri, Fakultas-fakultas yang ada di UGM, LSM, rumah sakit, puskesmas, BNPB, BPBD, World Vision dan lain-lain. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Bencana pada 2017 antara lain seminar, workshop dan bimbingan teknis, Launching Buku Bencana, Perkuliahan, Pameran Ilmiah Bencana Kesehatan, Webinar Series, dan Community of Practice. Selain itu, disampaikan juga oleh Madelina Ariani mengenai pembelajaran webinar dan kebutuhan pembuatan video yang juga bisa difasilitasi dan didiskusikan dengan Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM. Besar harapan dari Divisi Manajemen Bencana untuk senantiasa menjalin kerjasama dengan klien-klien yang membutuhkan jasa konsultasi dan pendampingan mengenai manajemen bencana.
Pada sesi Diskusi dan Tanggapan, dr. Achmad Yurianto selaku Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan menyampaikan rasa senangnya selama ini telah bekerja sama dengan Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM. Harapan ke depannya dapat dibuat juga kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan manajemen bencana, melakukan pelatihan dan pendampingan di daerah, pengembangan kurikulum perguruan tinggi, melakukan pengabdian masyarakat dan menyusun buku pembelajaran manajemen bencana. Ada pula tanggapan dari RSUD Wonosari dan Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul yang sangat senang diundang hadir di acara Sarasehan Divisi Manajemen Bencana dan menyatakan sangat menunggu untuk bisa mendapatkan pendampingan prehospital dan simulasi bencana di rumah sakit mereka.
Acara terakhir pada kegiatan sarasehan ini adalah Pengenalan Website Bencana Kesehatan yang dikelola oleh Divisi Manajemen Bencana Kesehatan oleh Intan Anatasia N.P.,M.Sc.,Apt. Disampaikan kepada peserta acara ini bahwa Divisi Manajemen Bencana mempunyai website www.bencana-kesehatan.net yang selalu meng-update kejadian bencana dan keilmuan manajemen bencana.