Jakarta - Bencana alam sering kali sulit kita prediksi. Namun pencegahan maupun penanggulangan dapat kita lakukan untuk meminimalisir bencana.
Oleh karena itu ASEAN membentuk ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center). Lembaga penanggulangan bencana ASEAN ini merupakan pusat informasi bencana alam bagi negara-negara di Asia Tenggara.
"Informasi yang dikumpulkan oleh AHA Center akan dibagikan kepada 10 badan penanggulangan bencana masing-masing negara di ASEAN. Sehingga mereka akan cepat memberi respon," ucap Sekretaris Deputi ASEAN Bidang Sosial Budaya, Alicia Dela Rosa Balla dalam Konferensi Pers di AHA Center, Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2012).
Lembaga ini dibentuk tanggal 11 November 2011 dalam gelatan akbar ASEAN Summit yang diselenggarakan di Bali. "AHA Center berpusat di Indonesia. Namun kami memiliki poin kerja di 10 negara di ASEAN. Hal utama yang kita lakukan adalah koordinasi di semua negara di ASEAN meskipun kantornya hanya di Indonesia," tambahnya.
Direktur Eksekutif AHA Center, Said Faisal menambahkan, selain memberikan informasi, AHA Center juga mengirimkan bantuan serta relawan ke negara-negara yang terkena bencana. Seperti bencana topan bopha yang terjadi di Filipina beberapa hari yang lalu, AHA Center telah mengirimkan relawan dan 3 generator sebelum badai itu terjadi.
"Kami mengirimkan bantuan relawan sejak adanya peringatan bencana. Dan kami terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina mengenai hal apa saja yang perlu di support," tambahnya.
Saat ini AHA Center fokus dalam monitoring bencana hingga respon. "Diharapkan setelah AHA Center lebih besar nanti akan sampai pada mitigasi hingga rekonstruksi bencana," ujar Faisal.
Ia juga menambahkan, AHA Center telah membentuk komunitas ASEAN yang saling peduli dan mendukung. "Kita membuat masyarakat di ASEAN merasa hubungan kerjasama ASEAN terlaksana. Ini bukti bahwa lembaga ini sudah beroperasi," tuturnya.
sumber: detik.com