Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang, Sumatra Barat mendeteksi adanya 267 titik api di Pulau Sumatra.
"Keberadaaan titik api tersebut tersebar di Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat dan Sumatra Utara menyebabkan daerah tersebut diselimuti kabut asap," kata Analisis BMKG Padang, Fitri di Padang, Selasa (2/8).
Ia mengatakan hampir 75 persen titik api tersebut berasal berada di Riau yang memicu terjadinya kabut asap hingga ke Sumatra Barat. "Namun hingga saat ini jarak pandang masih berkisar 10 kilometer dimana masih aman untuk penerbangan," lanjut dia.
Dikatakannya, hingga tiga hari ke depan titik api tersebut kemungkinan akan terus bertambah mengingat prediksi cuaca masih akan cerah berawan. Berdasarkan pantauan BMKG, dalam tiga hari ke depan cuaca masih cerah berawan sehingga pada siang hari akan panas dan kering.
Menurut dia jika hujan turun maka keberadaan titik api tersebut akan berkurang. Ia mengatakan banyaknya titik api tersebut diduga karena adanya masyarakat yang membakar lahan kemudian menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.
"Dalam kondisi cuaca yang panas dan kering kebakaran hutan sangat mudah terjadi karena itu masyarakat diminta untuk waspada," kata dia.
Sementara suhu udara di Sumatra Barat mencapai 21 derajat celcius pada pagi hari dan 31 derajat pada siang hari. Angin bertiup rata-rata dari barat daya hingga barat dengan kecepatan 06-26 kilometer per jam serta kelembaban udara rata-rata antara 62-91 persen