MICOM: Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, selama sepekan terakhiri melontarkan abu lewat letusan-letusan kecil. Meski demikian, status gunung tersebut masih tetap waspada.
"Selama Desember Marapi memang kembali mengeluarkan letusan rata-rata dua sampai tiga kali sehari. Meski demikian status Marapi tidak naik, tetap waspada," kata Bujang, petugas pengamat di Pos Pengamatan Gunung Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Kamis (8/12).
Pada Kamis, ujarnya, salah satu letusan dari gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mencapai ketinggian 300 meter. Namun, karena puncaknya tertutup kabut, hanya sekali letusan yang terlihat. Abunya menyembur dan kemudian terbawa angin.
Karena masih mengeluarkan letusan, lanjutnya, warga tetap diminta tidak mendekati puncak Marapi dalam diameter tiga kilometer. "Berbahaya bila dekat ke puncak. Namun, dari permukiman warga sejauh ini tidak apa-apa. Kami imbau warga tetap tenang dan tidak panik, kami senantiasa memantau Marapi," ujarnya.
Intensitas letusan Gunung Marapi kembali meningkat pada Desember setelah selama Oktober dan November relatif turun. Hingga saat ini lebih dari empat bulan gunung tersebut berstatus
waspada. Selama itu intesitas letusan kecilnya naik turun. Sepanjang Agustus terjadi 37 kali letusan, sedangkan September terjadi lebih dari 100 kali letusan kecil. (HR/OL-01)