Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan konsentrasi gas beracun CO2 di Kawah Timbang, Gunung Api Dieng, di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (31/5), meningkat drastis.
Gas beracun ini naik sebesar 1% volume jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, atau meningkat 10 kali lipat daripada saat statusnya dinaikkan dari aktif normal menjadi waspada pada Senin (23/5) pekan silam.
Gas tersebut tidak bisa dideteksi di mana munculnya, karena tidak hanya muncul dari kawah, melainkan juga bisa dari retakan-retakan tanah.
Kepala PVMBG Surono menegaskan ini merupakan pertama kali terjadi kenaikan gas secara signifikan dalam satu hari. "Pada pukul 08.59 WIB terjadi kenaikan konsentrasi gas dari 0,7 persen volume menjadi 1 persen lebih. Kalau dibandingkan dengan saat kenaikan status dari aktif normal menjadi waspada, telah naik 10 kali lipat," katanya di Pos Pemantauan Gunung Api Dieng.
Ia juga merekomendasikan mengosongkan dua dusun, yakni Dusun Simbar dan Serang yang berada paling dekat dengan Kawah Timbang. Sebab, selain sebaran gas yang muncul sulit diduga, kali ini ada gempa-gempa tremor yang sebelumnya tidak pernah terjadi. "Bahkan, juga masih ada gempa vulkanik dalam, sehingga energi di dalam masih ada. Oleh karena itu semua pihak harus waspada," tegasnya.