logo2

ugm-logo

Reportase

FIELD TRAINING EXERCISE (FTX) PUBLIC HEALTH EMERGENCY OPERATION CENTER (PHEOC)

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Manajemen Bencana PKMK UGM

Selasa-Kamis, 27-29 Agustus 2024


PKMK-Yogyakarta – Uji coba pedoman berupa Table Top Exercise (TTX) sebelumnya telah dilakukan, kali ini PKMK FK-KMK UGM kembali bekerja sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaksanakan Field Training Exercise (FTX) Penanggulangan Krisis Kesehatan (Health Emergency/ HE) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa-Kamis, 27-29 Agustus 2024.

pheoc diy 1

Field Training Exercise (FTX) pada hari pertama mencakup 2 agenda yaitu pembukaan dan academic session. Sambutan pertama diberikan oleh dr. Muhammad Hardantyo, MPH, Ph.D sebagai perwakilan dari PKMK FK-KMK UGM menyampaikan bahwa FTX sebagai bentuk peningkatan kapasitas dalam mempersiapkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana yang bisa terjadi. Kegiatan yang dilakukan berupa simulasi untuk mengetahui koordinasi lintas sektor dalam menghadapi kegawatan public health. Sambutan kedua diberikan oleh perwakilan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yang menyampaikan terima kasih kepada seluuh peserta dan juga panitia karena sudah melaksanakan kegiatan TTX dan juga FTX. Disampaikan pula bahwa kegiatan ini adalah yang pertama di Indonesia, sehingga diharapakan dengan kegiatan ini akan menjadi contoh bagi wilayah yang lain. Sambutan ketiga diberikan oleh drg. Pembayun Setyaningastuti, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY menyampaikan terima kasih kepada para peserta dan pemain yang meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan FTX selama 3 hari ke depan. Pembayun berharap dengan adanya kegiatan ini ketika terjadi bencana atau KLB di suatu wilayah di DIY, seluruh bagian dan institusi dapat menjadi satu kesatuan agar dapat melakukan respon dengan cepat dan tepat. Kemudian kegiatan Field Training Exercise (FTX) secara resmi dibuka oleh Pembayun dan dilanjutkan dengan foto bersama.

pheoc diy 2

Kegiatan dilanjutkan dengan academic session, sesi dipandu oleh Andriani Yulianti, MPH. Sesi pertama diisi oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Setiyo Harini, S.K.M., M.Kes., yang menyampaikan materi mengenai “Kebijakan Penanganan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat akibat Anthrax”. Setiyo menjelaskan Indonesia merupakan salah satu hot spot untuk zoonosis dan penyakit infeksi. Salah satu ancaman zoonosis di DIY adalah antraks dilihat dari jumlah kasus selama ini dan juga faktor risiko yang ada di masyarkat sehingga perlu adanya strategi dan kebijakan dalam menanggulangi kasus antraks.

Materi kedua disampaikan oleh TRC BPBD DIY, Agus Riyanto, yang menyampaikan materi mengenai “Kebijakan Penanggulangan Bencana Non Alam di Daerah”. Agus menjelaskan dalam penanggulangan bencana yang utama dilakukan adalah mitigasi bencana. Kemudian dalam mitigasi bencana diperlukan adanya komunikasi yang baik antar stakeholder.

Materi ketiga disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DIY, dr. Gregorius Anung Trihadi , M.P.H., yang menyampaikan materi mengenai “Pedoman HEOC Dinas Kesehatan Provinsi DIY”. Gregorius menyampaikan bahwa pedoman HEOC merupakan pedoman dalam mengendalikan operasi kesehatan penanggulangan krisis kesehatan/bencana. Pihaknya juga menyampaikan bagaimana struktur dan juga tugas dari tiap bagian dalam susunan HEOC Dinas Kesehatan Provinsi DIY.

Materi keempat disampaikan oleh SKM PHEOC Nasional, Rendy Manuhutu, yang menyampaikan materi mengenai “Public Health Emergency Operation Center”. Rendy menyampaikan Indonesia sudah memiliki Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) dengan tugas melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi dengan institusi dan juga wilayah. Kemudian beliau juga menyampaikan interoperabilitas serta kegiatan kegiatan operasional dari PHEOC dalam merespon dan menanggulangi Kejadian Luar Biasa maupun Krisis Kesehatan Masyarakat.

pheoc diy 3

Materi keenam disampaikan oleh Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. mengenai “Tactical Floor Game Field Training Exercise”. Gde menyampaikan bagaimana mekanisme dan juga alur Field Training Exercise yang akan dilakukan. Kegiatan hari pertama ditutup dengan gladi bersih untuk menjelaskan alur kegiatan, pos-pos kegiatan, dan seluruh instrumen yang akan digunakan selama gladi. Gladi bersih dipandu oleh tim PKMK FK-KMK UGM bertempat di West Lake Resort, Gamping, Sleman.

pheoc diy 4

Pada Rabu (28//2024) dilaksanakan Field Training Exercise (FTX) PHEOC DIY. Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan juga perwakilan dari lintas sektor yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Puskesmas Gedangsari 2, BB Veteriner Wates, BPBD DIY, BB Labkesmas Yogyakarta, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, FETP UGM, PAEI Yogyakarta, Dinas Peternakan Gunungkidul, Dinas Sosial DIY, Dinas Kebudayaan DIY, BPBD Kabupaten Gunungkidul, Puskeswan Nglipar, dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang berperan sebagai korban. Kegiatan kali ini mengangkat topik Complex Disaster dimana terjadi KLB dalam kasus ini antraks yang dikombinasikan dengan bencana gempa bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan berjalan dengan lancar dan memunculkan kasus GEDSI (Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial) dengan korban simulasi.

Pada Kamis (29/8/2024) atau hari terakhir kegiatan, dilaksanakan After Action Review (AAR) yang digunakan untuk memberikan evaluasi dan masukan terhadap penyusunan dokumen pedoman PHEOC. Disimpulkan bahwa perlu ada rekomendasi terkait perbaikan pedoman penanggulangan kasus antraks di DIY. Kemudian perlu dibuat sebuah policy brief di tingkat Provinsi DIY dengan topik penetapan kasus KLB. Selain itu perlu ada penyempurnaan SOP terkait mobilisasi sumber daya terkait teknis pencegahan dan pengendalian penyakit melalui promosi kesehatan dan deteksi dini serta mekanisme komunikasi dan koordinasi.

Reporter: dr. Muhammad Alif Seswandhana (Divisi Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK UGM)