Peringatan 20 tahun Tsunami Aceh di Meulaboh dan Banda Aceh
OKTOBER
Hari 1
Persiapan Keberangkatan
Pasca tsunami Aceh 2004, tim Pokja Bencana FK-KMK UGM telah mencoba untuk memfasilitasi rehabilitasi dan konstruksi sistem kesehatan di Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Barat (Meulaboh). Menyambut peringatan 20 tahun terjadinya tsunami, tim UGM akan melakukan napak tilas respon Bencana 2004 yang lalu. Tim UGM kemudian mengirimkan tim aju yang bertujuan untuk (1). Mempersiapkan peringatan acara 20 tahun bencana tsunami Aceh (2004-2024) berupa penyusunan video testimoni dari penerima manfaat tim respon bencana UGM dan pendampingan UGM selama masa rehabilitasi pasca tsunami Aceh 2006-2009 dan acara seminar tanggal 23 Desember 2024; (2). Mengadvokasi perkembangan kebijakan dan penanganan manajemen bencana sektor kesehatan di rumah sakit dan dinas kesehatan (merencanakan kemungkinan acara peningkatan kapasitas terkait rencana kesiapsiagaan bencana di RSUD dan Dinkes dan jadwal konkritnya sebagai bagian dari institutional legacy UGM ke Aceh Barat). Tantangan pertama yang dihadapi tim UGM adalah dalam menentukan (1) Personel tim aju yang akan diberingkatkan untuk persiapan; (2) Stakeholder yang akan dijumpai di Meulaboh dan Banda Aceh; (3). Rute keberangkatan secara detail memperhatikan dan menyesuaikan personel yang diberangkatkan.
Gambar 1: Dua alternatif keberangkatan ke Meulaboh mempertimbangkan feasibilitas jadwal dan rute tersingkat.
Berdasarkan hasil rapat tim Pokja Bencana FK-KMK bersama tim FK Universitas Syah Kuala (Prof. Dr. dr. M. Yani, MKes, PKK, SpKKLP dan dr Okta), tim yang diberangkatkan adalah dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD, Dr. dr. Hasta Yoga, Sp.KJ., apt. Gde Yulian, M.Epid., dengan jadwal keberangkatan 27 Augustus 2024. Mengingat kesibukan dan rutinitas tim, serta kompleksitas birokrasi di FK-KMK, jadwal keberangkatan disesuaikan menjadi 9 September 2024 dengan menempuh rute Yogyakarta-Jakarta menggunakan kereta malam selama 7 jam, Jakarta-Banda Aceh dengan pesawat selama 3 jam dan Banda Aceh- Meulaboh dengan jalan darat selama 5 jam.
Hari 2
Mendarat di Banda Aceh
Tim tiba di Banda Aceh dan bersilaturami dengan Prof. Dr. dr. M. Yani, MKes, PKK, SpKKLP di kedai kopi So long Coffee ulee kareng, beliau menyambut baik agenda assessment ini, dan sudah menerima banyak info terkait rencana acara Pokja Bencana UGM untuk memperkaya peringatan 20 tahun tsunami Aceh dengan mengadakan acara seminar Nasional pada 23 December 2024 bertempat di Universitas Syah Kuala. Yani akan membantu tim UGM dalam mendapatkan akses ke narasumber lokal dan logistik terkait penyelenggaraan acara pada Desember 2024.
Gambar 2: Disambut oleh Prof. Dr. dr. M. Yani, M.Kes, PKK., Sp.KKLP, guru besar FK USK (Kaprodi Kedokteran Layanan Primer USK) dan Dekan FK Abulyatama Aceh memberikan komitmennya menyukseskan acara seminar/talkshow bersama USK-UGM yang akan diselenggarakan pada 23 Desember 2024 dan akan memfasilitasi secara teknis.
Silaturahmi menjelang Maghrib dengan dr Haris dan Kahar
Selah perjalanan panjang, sekitar 5 jam perjalanan darat, berjumpa dengan dr. Haris Marta Saputra, Sp.A.,. Mantan direktur RSUD CND saat tsunami dan Kahar, mantan Asisten III Pemda Aceh Barat.
Diskusi tentang kurangnya pendokumentasian fasilitasi Pokja Bencana FK-KMK UGM dalam meningkatkan kapasitas kesehatan, yakni pemberangkatan dokter-dokter Meulaboh melanjutkan spesialis. Juga best practice tentang resolusi konflik, health as a bridge for peace, yang diinisiasi UGM dapat didokumentasikan dan diinstitusionalkan. Sebuah konsep yang masih relevan sampai saat ini untuk penugasan tim medis ke daerah bencana (emergency medical team deployment) pentingnya memiliki liaison officer, semacam duta besar tim UGM untuk pemerintah daerah yang pada waktu itu, saat respon respon bencana tsunami di Aceh Barat-Meulaboh diperankan dengan baik oleh Dr. dr. Bambang Hasta Yoga, Sp.KJ., relasiNYA dengan pemerintah daerah dan jejaring klinisi di rumah sakit, serta masyarakat sekitar mempermudah kerja tim dan implementasi proyek yang menjadi amanah para donor ke UGM.
Gambar 3: Diskusi warung kopi di pesisir Meulaboh bersama mantan-mantan pejabat pada saat respon tsunami.
Diskusi dengan dr Ilum dan residen-residen yang difasilitasi untuk melanjutkan studi di FK-KMK UGM pasca tsunami
Malamnya, sekitar jam 9 malam, tim bersilaturahmi dengan jajaran dokter-dokter spesialis yang pernah difasilitasi oleh Pokja Bencana FK-KMK UGM untuk melanjutkan studi ke UGM. Dari 11 dokter, masih ada 8 yang bertahan. Beberapa diantaranya, dr Andi (Puskesmas), dr Putri SpB (Wadir Yanmed RSUD CND), dr Dewi SpKJ, dan dr Rudi SpU. Turut hadir dalam pertemuan juga dr Ilum SpPD(K) Dirut RSUD CND, Ns Imran dan dr Eman Kabidyanmed (CP tim UGM jika ingin beraudiensi dengan pejabat RSUD CND). Dalam diskusi dibahas bagaimana tim medis UGM yang gabungan dari tim FK UGM, tim Fakultas Psikologi UGM dan tim RSUP Sardjito waktu itu, juga membukakan jalan bagi dokter-dokter putra daerah Aceh, terutamanya Meulaboh untuk dapat melanjutkan studi spesialis ke UGM.
Gambar 4: Diskusi warung kopi di pesisir Meulaboh bersama mantan-mantan pejabat pada saat respon tsunami.
Di sela-sela diskusi, tim UGM juga menjajaki apakah tim RSUD CND pernah mendapatkan peningkatan kapasitas terkait hospital disaster plan atau penyusunan rencana kesiapsiagaan bencana di rumah sakitnya, dr Putri sebagai mantan direktur dan dr Andi sebagai mantan Wardiryanmed, menjelaskan bahwa pernah mengikuti acara pelatihan, namun disentralisasi di Banda Aceh dan tidak terjadi keberlanjutan. Tim UGM menawarkan jadwal untuk kegiatan penyusunan disaster plan, sebagai refreshment training untuk pejabat yang sudah mengikuti dan sebagai tambahan wawasan untuk yang belum. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, RSUD CND akan memiliki tim bencana dan memulai menyusun dokumen dalam rentang waktu antara 20-an Oktober dan 11-an November. dr Ilum dan tim sepakat untuk memilih jadwal 20-an Oktober karena November terlalu dekat dengan Pilkada serentak.
Hari 3
Diskusi dengan Sekertaris Daerah Kabupaten Aceh Barat
Tim UGM beraudiensi dengan Sekda Kab. Aceh Barat, bapak Marhaban, SE., M.Si., untuk menyampaikan keinginan UGM berkontribusi dalam peringatan 20 tahun tsunami dengan peningkatan kapasitas penyusunan rencana kesiapsiagaan bencana kesehatan di RSUD CND dengan melibatkan Dinkes dan BPBD (audiensi dengan Sekdis Dinkes Aceh Barat, Cut Hasanuddin, SKM., M.Si., juga dijadwalkan pagi itu namun batal)
Gambar 5: Audiensi dengan SEKDA Kab.Aceh Barat, bapak Marhaban, SE., M.Si., untuk menyampaikan keinginan UGM berkontribusi dalam peringatan 20 tahun tsunami
Awalnya beliau sempat mengindikasikan keberatan karena revisi anggaran sudah selesai, namun kami jelaskan bahwa kegiatan yang akan kami lakukan adalah murni support dari UGM, sehingga Sekda siap memfasilitasi
- Acara doa bersama pada 26 Desember 2024, Sekda sudah terpapar akan adanya rombongan napak tilas tim UGM dan akan memfasilitasi tempat, akan dikoordinasikan lebih jauh dengan Arief, kontak person kita di kantor Pemda
- Sekda bersedia menjadi salah satu key person yang akan diminta testimoni terkait kegiatan UGM saat respon tsunami di Aceh Barat dan memberikan ijin untuk beberapa pejabat dan mantan pejabat untuk diwawancarai, akan ditindaklanjuti dengan berdiskusi dengan tim INAhealth (Dimas) untuk teknis pendokumentasian testimon nya.
- Terkait rencana pelatihan penyusunan rencana kesiapsiagaan bencana di RS (HDP) yang juga melibatkan Dinkes dan BPBD, beliau akan memfasilitasi himbauan untuk jajaran pejabat kunci di instansi-instansi terkait untuk terlibat aktif dan mengusahakan agar yang ikut di pelatihan tersebut difasilitasi SPJ/uang jalan dari instansinya, komunikasi lebih lanjut dengan dr Ilum RSUD CND yang menjadi host dan mengundang, serta Cut - Sekretaris Dinkes.
Diskusi dengan Direksi RSUD CND
- Tim RSUD CND beserta jajaran direksi siap memfasilitasi dan berpartisipasi aktif dalam penyusunan renaca kesiapsiagaan bencana rumah sakit pada 20-an Oktober
- Aula RSUD dapat menampung hingga 70 peserta, dan peserta dari luar instansi dapat diakomodasi.
- Snack dan makan siang disiapkan oleh tim UGM berkoordinasi dengan RSUD CND, sementara pemda yang mengirimkan peserta pelatihan akan mensupport uang harian/transport lokal.
Gambar 6: Diskusi dengan direksi RSUD CND untuk komitmen melaksanakan pelatihan HDP di tanggal 22 Oktober 2024 dan kunjungan ke Bangsal Zaitun yang pendiriannya diinisiasi oleh tim UGM pada 2005
Diskusi dengan Wadek III FK USK
Gambar 7: Diskusi dengan Wakil Dekan III FK USK, Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si., yang berjejaring dengan tim Pokja Bencana FK-KMK UGM semenjak kongres WADEM di Brisbane 2017 lalu, dan tim OIA USK terkait penentuan tanggal dan venue. Kegiatan Pokja Bencana FK-KMK UGM bersama FK USK terdokumentasi dalam tautan https://tdmrc.usk.ac.id/20th-years-aceh-tsunami/#background
Diskusi terkait seminar/talkshow dengan Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si., wakil dekan Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FK USK dan tim OIA USK terkait integrasi acara seminar di website dan alternatif teknis penyelenggaraan acara seminar/talkshow untuk 23 Desember 2024 seperti tempat, peserta dan narasumber.
- Jika peserta dapat dimaksimalkan dan venue dapat di-arrange di AAC USK, maka undangan agar dapat disebarluaskan seluas-luasnya ke Poltekkes yang ada di Aceh dan mahasiswa dapat ikut serta. Namun jika tidak, maka acara dapat diarrange paralel menjadi beberapa kelas, satu kelas besar dengan Wakil Rektor USK, Dekan FK USK, dan Prof Laksono sebagai narasumber, serta kelas-kelas kecil untuk membahas napak tilas UGM dari perspektif fasilitas kesehatan (dengan peserta RS-RS yang ada di Aceh, dengan narasumber PERSI) di satu kelas, sistem kesehatan (dengan peserta dinkes dengan narasumber Kemenkes) di satu kelas, dan kurikulum pendidikan kesehatan (poltekkes dengan narasumber PKMK dan Kemenkes) di satu kelas
- Aula FK USK dapat menampung hingga 200 peserta, sementara auditorium AAC USK dapat menampung 1000-an peserta. Biaya sewa AAC hingga 9 juta rupiah namun jika diadakan di aula FK dapat diusahakan gratis.
- Snack dan makan siang disiapkan oleh tim UGM berkoordinasi dengan FK USK, dan peserta pelatihan tidak akan mendapatkan uang harian/transport lokal.
Reporter: apt. Gde Yulian, M.Epid.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM
NOVEMBER
Perjalanan tim Pokja Bencana FK-KMK UGM untuk Peringatan 20 tahun Tsunami Aceh di Meulaboh dan Banda Aceh Kloter Pertama:
Review Dokumen Hospital Disaster Plan RSUD Cut Nyak Dien dan Pendokumentasian Video Testimoni
Sesi 1
Sesi 1: Review Dokumen Hospital Disaster Plan RSUD Cut Nyak Dien
Hari 1
Sambutan Hangat dari Manajemen RSUD Cut Nyak Dien
Mengawali agenda rangkaian kegiatan napak tilas Pokja Bencana FK-KMK UGM bersama RSUP Sardjito dan Fakultas Psikologi UGM terhadap 20 tahun tsunami yang melanda Provinsi Aceh, diadakan kegiatan lokakarya pengkajian ulang dokumen rencana kesiapsiagaan bencana (hospital disaster plan-HDP) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai sejak 22 hingga 24 Oktober 2024, ini diikuti oleh tim bencana RSUD CND yang terdiri dari tenaga medis, paramedis, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi. Dalam SK Tim Bencana RSUD CND anggota tim berjumlah 102 personil, namun untuk pelatihan selama tiga hari ini hanya dibatasi 20 orang saja agar pelayanan tetap berjalan sebagaimana disampaikan oleh Direktur RSUD CND, dr. Ilum Anam, S.Pd KGEH di pembukaan yang dihadiri oleh tim manajemen dan direksi RS.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Penutupan kegiatan oleh dr. Putri SpB dan dihadiri oleh tim bencana/HDP RSUD Cut Nyak Dien (RSUD CND) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat di Ruang Diklat lt.2
Menurut dr. Ilum Anam Sp.PD.KGEH, Kerja sama antara RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dan Fakultas Kedokteran UGM telah terjalin sejak gempa bumi dan tsunami Aceh 2004 lalu. Bencana yang meluluhlantakkan wilayah Aceh, termasuk Meulaboh, dan mengalami kehancuran besar dengan korban jiwa mencapai sekitar 40.000 orang dan puluhan ribu orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Situasi darurat ini mengundang bantuan dari berbagai pihak, termasuk Tim Kesehatan UGM yang dipimpin oleh dr. Hendro Wartatmo, SpB KBD, dan Dr. dr. Bambang Hasta Yoga, Sp.KJ., yang datang untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga Meulaboh pada 31 Desember 2004.
Dalam sambutannya, dr Ilum Anam Sp.PD.KGEH menyampaikan bahkan hingga kini, hubungan kerja sama tersebut terus terjaga. Beberapa dokter dari RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh juga diberikan kemudahan untuk melanjutkan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran UGM. Komitmen dr. Hendro dan dr. Yoga dalam menjalin kerja sama ini bahkan diwujudkan melalui kegiatan in-house training untuk me-review kembali Hospital Disaster Plan milik RSUD CND sebagai salah satu kegiatan peringatan 20 tahun tsunami.
Di hari pertama workshop diberikan materi terkait Konsep Penanganan Bencana dan Krisis Kesehatan kemudian dilanjutkan dengan materi kedua oleh dr. Bella Donna, M.Kes. tentang Kebijakan dan Komponen penyusunan rencana penanggulangan bencana di Dinas Kesehatan dan sistem komando.
Link ke KAK Pelatihan :
Hari 2
Diskusi Tentang Analisis Risiko RS dan SOP Logistik Medis
Di hari ke-2 dalam review HDP RSUD CND diawali dengan pemberian materi Analisis Risiko dan Pengembangan Skenario oleh dr Bella Donna, dalam diskusi ini ada beberapa poin menarik yakni apakah RS mengikuti keinginan asesor untuk menggunakan hazard vulnerability assessment instrument dengan pendekatan Kaiser Permanente atau menggunakan analisis risiko dengan pendekatan Kansas
- HVA model Kaiser Permanente:
https://www.calhospitalprepare.org/post/updated-hva-tool-kaiser-permanente - HVA model Departemen of Health Kansas: https://www.nwmnemergencypreparedness.com/hazard-vulnerability-assessment
Selain mendiskusikan pendekatan mana yang sebaiknya digunakan oleh RS juga mendiskusikan detail elemen penilaian risiko di HVA versi Kansas yaitu “warning times” dalam pedoman aslinya, elemen ini dijelaskan sebagai berikut: “The Warning Time column rates the anticipation time for the identified incident. This criteria provides an opportunity to score how long staff and the community have to implement plans and procedures for the incident.” Pernyataan ini dapat diterjemahkan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh RS mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya yang datang terhadap sebuah event bencana. Materi selanjutnya adala materi Logistik Medik dan Manajemen Relawan yang dibawakan oleh apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: dr. Bella Donna sedang menjelaskan cara pengisian HVA menggunakan Hospital HVA Tool V 1.4 yang dikembangakn oleh Biro Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan dan Lingkungan Negara Bagian Kansas.
Kesimpulan dari materi yang diberikan di hari ke-2 ini adalah baik HVA instrument versi Kaiser Permanente maupun Kansas bisa digunakan namun Kaiser Permanente perlu diperhatikan ada bias nilai nol yang dapat memberikan misinformasi terhadap risiko bencana yang belum teridentifikasi sehingga HVA versi Kansas yang direkomendasikan, dan penggunaan tools versi Kansas menunjukkan bahwa yang memiliki bobot besar adalah di probability dengan faktor pengali 0.45 dan impact atau dampak baik terhadap human, property maupun facility dengan faktor pengali 0.3. Kemudian RS harus memiliki SOP yang operasional dan realistis untuk pengelolaan logistik, baik untuk mencegah bencana administrasi yang muncul di kemudian hari paska bencana maupun beban RS untuk memusnahkan obat-obatan maupun alat kesehatan yang menjadi unappropriate donation. SOP terkait penerimaan relawan juga diperlukan untuk memastikan kualitas pelayanan medis yang diberikan oleh relawan yang datang dari luar daerah sesuai dengan standar kompetensi dan dapat dipertanggungjawabkan secara klinis.
Hari 3
Komitmen Bersama untuk Tindak Lanjut Penyempurnaan HDP RSUD CND
Di hari terakhir pendampingan review dokumen HDP RSUD CND diberikan materi terkait SOP dan Penentuan Fasilitas untuk situasi Bencana oleh dr Bella Donna dan materi Data Informasi, Form dan Peta Respon oleh apt Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. Dalam diskusi setelah materi ada beberapa pertanyaan terkait pengembangan fasilitas untuk mempersiapkan kejadian korban massal yang mungkin terjadi. Pengalaman RSUD CND mengalami kejadian korban massal paska tsunami 2004 adalah kejadian kecelakaan rombongan pengantin di kabupaten lain dan kejadian pengungsi Rohingya yang terdampar di pantai barat Aceh.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Contoh peta risiko rumah sakit di materi peta respon, di mana RSUD CND diadvokasikan dalam dokumen HDP nya dapat menampilkan tidak hanya cetak biru RS tapi juga potensi ancaman internal, kerentanan dan sistem zonal warden dengan nama dan kontak
Kegiatan ditutup oleh Direktur Pelayanan Medis, dr Putri Fathiyah SpB, dengan menyampaikan harapan tim UGM dapat kembali lagi ke RSUD CND baik secara offline maupun online karena di kesempatan ini baru seperlima dari jumlah total anggota tim bencana atau tim HDP RSUD CND yang mendapatkan pendalaman materi. Disampaikan juga oleh dr Putri untuk pelatihan di kesempatan yang selanjutnya dapat terintegrasi dengan pelataran sehat dan mendapatkan SKP Kemenkes.
Kegiatan ini juga diberitakan oleh media lokal Aceh Barat: https://kdnindonesia.com/rsud-cut-nyak-dhien-meulaboh-dan-fakultas-kedokteran-ugm-gelar-workshop-penyusunan-hospital-disaster-plan/
Sesi 2
Sesi 2: Pendokumentasian Video Testimoni
Proses Pendokumentasian Testimoni 20 Tahun Bantuan Tim RSUP Dr Sardjito dan UGM untuk Memperkuat Sistem Kesehatan Terdampak Tsunami di Aceh Barat
Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, kedatangan tim FK-KMK UGM ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat di akhir Oktober 2024 ini selain untuk mengadakan workshop review dokumen HDP RSUD CND juga untuk mendokumentasikan testimoni 20 tahun bantuan tim RSUP Dr Sardjito dan UGM untuk memperkuat sistem kesehatan terdampak tsunami di Aceh Barat. Pendokumentasian ini bekerjasama dengan tim kanal pengetahuan FK-KMK UGM yang output nya berupa video akan diunggah di tautan
Adapun konten wawancara testimoni yang dimintakan ke narasumber untuk dapat disampaikan adalah gambaran situasi kesehatan di hari-hari awal paska terjadi bencana tsunami, gap sistem kesehatan saat itu dan kebutuhan sistem kesehatan, gambaran awal saat mengetahui ada tim UGM yang datang memfasilitasi pemulihan sistem kesehatan dan apa yang bisa lebih ditingkatkan lagi dari kolaborasi dengan tim UGM yang datang waktu itu. Kemudian narasumber juga akan ditanyakan tentang gambaran tentang bagaimana sistem kesehatan di Aceh Besar saat ini dan dampak bantuan yang diberikan tim RSUP Dr Sardjito dan UGM terhadap pemulihan, dan bahkan pembangunan sistem kesehatan di Aceh Besar hingga saat ini.
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Pendokumentasian testimoni dr. Haris Marta Saputra, Sp.A, Direktur RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh saat terjadi Tsunami 2004 dilakukan di sebuah warung kopi di tepi pantai
Narasumber yang direncanakan untuk diwawancara pada kunjungan tim Pokja Bencana FK-KMK UGM dan INA-health adalah
- Marhaban, SE., M.Si. - Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat Periode 2024
- Syarifah Junaidah, SKM, M.Si - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Periode 2024
- Ilum Anam Sp.PD.KGEH – Direktur RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh Periode 2024
- Haris Marta Saputra, Sp.A – Direktur RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh Periode 2004
- dr Mudiarti – Direktur Yanmed RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh Periode 2004
- Kaharudin – Asisten III Bupati Aceh Barat Periode 2004
- Cut Hasanuddin, SKM., M.Si.- Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Periode 2024
Dari nama-nama yang direncanakan hanya dr Mudi yang tidak dapat diwawancarai karena sudah purna tugas dan pindah ke Medan, sehingga segmen beliau digantikan dengan pendokumentasian napak tilas dr Hendro Wartatmo di RSUD CND.
Hasil wawancara akan diunggah di channel kanal FK-KMK UGM: youtube.com/@kanalfkugmmedia
Hasil video yang terpotong-potong per narasumber diunggah di channel: youtube.com/@20TahunTsunamiAceh/videos
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Pendokumentasian testimoni Sekda Aceh Barat, Marhaban SE, M.Si., sekaligus berpamitan dan memohon ijin untuk akan kembali lagi pada 26 Desember 2024 untuk ikut serta dalam peringatan tragedy tsunami Aceh dalam bentuk doa bersama di Makam Massal di Pantai Ujung Karang
Rencana selanjutnya adalah mendokumentasikan testimoni dari tim RSUP Dr Sardjito dan UGM (FK-KMK maupun Psikologi). Nama-nama diidentifikasi dengan kaji literatur buku tiga tahun tsunami yang dapat di unduh di tautan berikut: Klik Disini
Sudah terindentifikasi 20 nama yang sering termuat di dokumen tersebut yang kemudian dikombinasi dengan snowball sampling, dari narasumber akan digali lagi nama-nama anggota tim yang memiliki kontribusi signifikan maupun strategis. Nama-nama yang sudah teridentifikasi dan akan dijadwalkan wawancara antara lain:
- Anis Fuad, S.Ked, DEA
- Dr. dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St.
- Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK(K)
- Prof.dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
- dr. Nurcholid Umam Kurniawan, M.Sc, Sp.A.
- Dr. dr. Bambang Hasta Yoga LB, Sp.KJ
- dr. Hendro Wartatmo Sp.B-KBD
- Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K)
- Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, SU
- dr. Rukmono Siswishanto, M.Kes, SpOG(K)
- Prof. Dr. dr. Sutaryo, SpA(K)
- Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog
- Drs. Hasan Basri
- Rahmat Hidayat,S.Psi., M.Sc
- Prof. Dr. Sofia Retnowati, M.S., Psikolog
- Prof. Drs. Subandi, M.A.,Ph.D.,Psikolog
- Dr. Sumaryono, M.Si.,Psikolog
Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Tim UGM juga sempat bersilaturahmi dengan alumni FK-KMK yang pernah bekerja di PKMK, sebagai asisten Divisi Manajemen Bencana, Ns. Aziz Bustari, S.Kep., MPH. yang sekarang menjadi direktur sebuah lembaga pendidikan kesehatan di Aceh Besar dan memiliki usaha di bidang transportasi. Silaturahmi dilakukan di warung kopi yang menyajikan mie kepiting khas Aceh.
Reporter: apt. Gde Yulian, M.Epid.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM