Hari 1
LAPORAN KEGIATAN HARI PERTAMA
TIM KEDUA-BENCANA BANJIR BIMA
PKMK-Bima, 18 Januari 2017
Tim kedua yang diterjunkan ke Bima mulai tanggal 18 – 21 Januari 2017 terdiri dari 4 orang yang terbagi menjadi 2 grup yaitu:
1. Grup 1 terdiri dari Dr. Ir. Agus Maryono dan Rifqi Amrillah Abdi yang berfokus pada penerapan teknologi alat pemanen air hujan
2. Grup 2 terdiri dari Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH dan Bayu Fandhi Achmad, S.Kep., Ns., M.Kep. yang berfokus pada studi kesehatan lingkungan.
Tim tiba di Bandara Sultan M.Salahudin Bima jam 14.00 WITA, dijemput oleh Bapak Agus Salim (Mahasiswa FETP UGM-salah satu anggota dari tim pertama yang diterjunkan ke Bima) langsung menuju ke Balaikota untuk menghadap Asisten II Walikota Bima untuk memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim. Asisten II Walikota Bima sangat mengapresiasi kedatangan tim UGM dan mengucapkan terima kasih telah peduli dan membantu warga kota Bima yang sedang ditimpa musibah berupa bencana banjir.
Tim selanjutnya dibagi menjadi 2 yaitu 1 grup bergerak ke kantor Dinas Kesehatan Kota Bima untuk mempresentasikan teknologi alat pemanen air hujan pada perwakilan PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan Kota Bima serta 1 grup bergerak untuk mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan alat pemanen air hujan tersebut. Dalam presentasi yang dihelat pada pukul 15.00 WITA tersebut, Dr. Ir. Agus Maryono berusaha menyampaikan materi berupa:
- Filosofi memanen air hujan
- Manfaat memanen air hujan
- Keutamaan air hujan dibandingkan dengan air dari PDAM dan sumur bor
- Masalah-masalah yang timbul terkait dengan air tanah
- Cara membuat alat pemanen air hujan
Respon peserta terlihat sangat antusias dan tertarik dengan teknologi alat pemanen air hujan tersebut karena dirasa cukup mudah diaplikasikan dengan biaya yang relatif terjangkau. Dari pertemuan tersebut diusulkan bahwa 1 prototipe alat pemanen air hujan akan dipasang di salah satu PUSKESMAS Kota Bima dan 1 prototipe lagi dipasang di Dinas Kesehatan Kota Bima.
Setelah kegiatan tersebut tim bergerak menuju salah satu sungai di kota Bima untuk melakukan pengamatan dan berdiskusi dengan warga sekitar. Kondisi saat ini, warga Kota Bima sudah memulai beraktifitas namun masih terdapat masalah yang dihadapi oleh warga kota Bima yaitu managemen sampah pasca banjir yang masih belum tertangani dengan baik. Sampah domestik masih menggunung dipinggir jalan dan belum sepenuhnya terangkut. Kondisi air tanah juga masih berasa dan berbau tidak sedap sehingga menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat. Selain itu kondisi sungai terlihat telah terokupasi oleh pemukiman masyarakat bantaran sungai, bibir sungai sudah dibangun tembok batu sehingga ekosistem sekitar sungai mati.
Rencana hari kedua adalah
- Melakukan presentasi dan demonstrasi terkait penerapan teknologi alat pemanen air hujan di kantor walikota Bima
- Melakukan survey penyakit dan masalah kesehatan pasca banjir di rumah sakit Bima
Hari 2
LAPORAN KEGIATAN HARI KEDUA
TIM KEDUA-BENCANA BANJIR BIMA
PKMK-Bima, 19 Januari 2017
Sesuai dengan rencana, kami bergerak menuju kantor walikota Bima pada pukul 07.45 WITA. Setiba di kantor walikota kami bertemu Walikota untuk memperkenalkan diri serta maksud tujuan kedatangan tim. Wali Kota Bima memberikan apresiasi positif kepada tim UGM yang peduli kepada warga kota Bima. Tidak lupa, Dr. Ir. Agus Maryono selaku perwakilan dari Tim memberikan buku “Aku Cinta Sungaiku” kepada Wali Kota, untuk selanjutnya dapat diperbanyak dan didistribusikan pada siswa TK ataupun SD di Kota Bima.
Selanjutnya diadakan presentasi dan demonstrasi alat pemanen air hujan di ruang rapat kantor walikota Bima yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kelautan, Dinas Pemukiman, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKP2), Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dinas Keperindag, Kabag Kesra, Dinas Kesehatan, Kesbangpol, Kabag administrasi pemerintahan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Bappeda. Kegiatan tersebut diawali dengan presentasi mengenai restorasi sungai dan pemanfaatan air hujan. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi mengenai pemanfaatan alat pemanen air hujan. Kegiatan tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab dimana banyak pertanyaan yang diberikan, namun hal tersebut menunjukkan bahwa peserta kegiatan memiliki respon dan keterkaitan yang sangat positif terhadap alat pemanen air hujan.
Setelah kegiatan di kantor walikota Bima, tim bergerak ke bagian surveilans RSUD Kabupaten Bima dan Dinas Kesehatan Kota Bima. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui perubahan pola penyakit yang timbul sebelum dan sesudah banjir terjadi. Hasil yang didapatkan adalah adanya peningkatan kasus tetanus dan campak. Selain itu kondisi kota Bima saat ini sangat berdebu terutama di jalan raya bekas tergenang banjir dan lumpur sehingga perlu antisipasi terhadap kejadian ISPA.
Pada dasarnya upaya untuk melakukan recovery terhadap banjir di kota Bima terus dijalankan, salah satunya dengan membersihkan sampah dan melebarkan selokan sehingga air dapat berjalan lebih lancar. Tim melihat beberapa petugas dengan menggunakan alat berat berusaha untuk melebarkan selokan sekaligus membersihkan samapah di selokan. Tanah hasil kerukan alat berat diangkut menggunakan truk.
Pembelajaran penting yang didapat hari ini adalah bahwa pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama dalam menangani kejadian banjir di kota Bima, pemerintah tidak perlu malu untuk mengakui bahwa memang tidak ammpu bekerja sendiri dan membutuhkan bantuan dari masyarakat. Kedua adalah perlunya meningkatkan rasa cinta terhadap sungai. Dengan adanya rasa cinta terhadap sungai diharapkan masyarakat akan menjaga sungai dengan baik. Pada dasarnya tidak ada satupun warga yang benci sungai, karena ada semacam kenangan masa kecil ketika melihat sungainya bersih, bisa mandi di sungai, dan banyak ikan disana sehingga itu adalah salah satu motivasi untuk menjaga sungai.
Rencana untuk hari ketiga:
1. Pemasangan instalasi alat pemanen air hujan di Puskesmas pananae dan Dinas Kesehatan Kota Bima
2. Membentuk grup komunikasi Gerakan Restorasi Sungai Indonesia 37 (GRSI 37)
Hari 3
LAPORAN KEGIATAN HARI PERTAMA
TIM KEDUA-BENCANA BANJIR BIMA
PKMK-Bima, 20 Januari 2017
Hari ketiga diawali dengan rapat di Dinas Kesehatan Kota Bima yang dipimpin oleh Sekertaris Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima untuk menentukan lokasi dimana alat Pemanen Air Hujan akan dipasang. Hasil rapat ditentukan bahwa Pemanen Air Hujan dipasang di Puskesmas Penanae dan Mpunda. Selanjutnya tim segera bergerak menuju lokasi pertama yaitu Puskesmas Penanae untuk melakukan pemasangan.
Setelah mendapat izin dari kepala Puskesmas, tim segera melakukan pemasangan alat tersebut. Kendala yang dihadapi adalah hujan yang turun cukup lama sehingga menghambat pemasangan alat tersebut, namun setelah hujan berhenti, tim kembali bekerja seperti biasa. Selanjutnya tim bergerak ke Puskesmas Mpunda untuk proses instalasi alat Pemanen Air Hujan yang kedua.
Selain kegiatan pemasangan alat Pemanen Air Hujan, tim juga membentuk grup komunikasi Gerakan Restorasi Sungai Indonesia 37 (GRSI 37) yang terdiri dari perwakilan dari Dinas Kelautan, Dinas Pemukiman, BKP2, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, BKD, Dinas Keperindag, Kabag Kesra, Dinas Kesehatan, Kesbangpol, Kabag administrasi pemerintahan, Dinas Pekerjaan Umum, Bapedas serta surveilans diseluruh puskesmas Kota Bima. Grup tersebut menunjukkan komitmen bersama untuk melakukan upaya perbaikan lingkungan berupa restorasi sungai, serta berusaha untuk merangkul masyarakat agar bersama-sama menciptakan dan menjaga sungai agar selalu bersih, sehat, dan aman dari banjir.
Tim juga melanjutkan untuk melakukan konfirmasi data kejadian penyakit baik kepada surveilans di Dinas kesehatan maupun berdiskusi dengan masyarakat. Tim mendatangi rumah staf Dinas Kesehatan untuk konfirmasi data perubahan pola penyakit sebelum dan sesudah terjadi bencana banjir. Hal tersebut dikarenakan terdapat kasus campak pascabanjir.
Rencana dihari keempat:
- Memastikan kembali alat Pemanen Air Hujan terlah terpasang dengan baik di kedua lokasi yang telah disebutkan.
- Melakukan uji lab terhadap air tampungan meliputi uji ph, bakteri, TDS
Hari 4
LAPORAN KEGIATAN HARI PERTAMA
TIM KEDUA-BENCANA BANJIR BIMA
PKMK-Bima, 21 Januari 2017
Dalam Proses Penyusunan