Laporan dari Palu - Donggala
AHS UGM, Caritas Germany, dan Yogya Peduli Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu, Donggala,Sigi, Sulawesi Tengah
Hari 1
Kamis, 4 Oktober 2018
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Pelepasan secara simbolis dan keberangkatan di Bandara Adi SUtjipto, Yogyakarta
Seluruh tim yang berjumlah 20 orang berkumpul di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pukul 06.00 WIB. Dari Yogyakarta tim diberangkatkan ke Balikpapan menggunakan pesawat komersil dan dari Balikpapan ke Palu menggunakan pesawat TNI AU. Tim tersebut terdiri dari:
Management Support:
- dr. Bella Donna, M.Kes (Ketua Tim)
- Madelina Ariani, SKM, MPH (Sekertaris)
- Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
- Cipto Leksono (Lapangan dari Caritas Germany)
Medical Support:
- dr. Agung Widianto, Sp. B-KBD
- dr. I Nyoman Suci Anindya Murdiyantara, Sp. OT
- dr. Dewa Gede Andi Kurnia
- dr. Muhammad Subhan Alfaqih
- Arin Wahyu Purnomo, S.Kep, Ns
- Yohanes Adi Susilo, Ns
- Arief Dharma K, S.Kep, Ns
- Dr. Hanifah Arrozi
- Marjudi
- Rahmat Wibowo
- dr. Lipur Riyantiningtyas B.S., S.H., Sp. F
- dr. Indra Faisal, MH
- dr. Herratri Wikan Nur Agusti
- dr. Arif Ikhwandi
- dr. Nasrun
- Paramon Apprilio, Apt
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Tim bersama pilot Hercules saat persiapan berangkat dari Balikpapan ke Palu
Waktu tempuh perjalanan udara tidak begitu lama tetapi antri untuk menunggu terbang yang cukup lama. Tim tiba di Palu sekitar pukul 17.00 WITA. Banyakmya logistik medis dan non medis yang dibawa menyebabkan kesulitan transportasi keluar bandara. Namun, bantuan dari TNI AU, akhirnya kami dipinjamitruk untuk mengangkut barang, serta bantuan dari tim RS Bhayangkara Palu.
Tujuan pertama kami adalah mendaftarkan tim ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Berkoordinasi untuk mendapatkan arahan tentang wilayah dan masukan untuk rencana kegiatan selanjutnya. Di sini tim bertemu juga dengan Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kemenkes, diskusi singkat terjadi tentang situasi sistem kesehatan pasca gempa dan tsunami di daerah ini. Namun, karena sudah cukup malam akhirnya diputuskan untuk melanjutkan diskusi esok, pukul 07.00 WITA pada kegiatan rutin health cluster meeting di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawasi Tengah.
Tim akhirnya kembali ke RS Bhayangkara, untuk berkumpul dengan tim dari RSUP Sardjito. RS ini dijadikan tempat penampungan korban meninggal dunia saat gempa terjadi, tetapi saat ini sudah cukup bersih dan rencananya akan difungsikan kembali sebagai rumah sakit seperti biasanya. Tidak hanya itu, ada beberapa relawan yang ditugaskan dari kepolisian berbagai daerah untuk rumah sakit ini.
Rencana selanjutnya, tim ini akan dibagi dalam 3 kelompok:
- Tim manajemen di dinas kesehatan provinsi
- Tim assessment menyisir lokasi untuk mencari puskesmas yang terdampak berat
- Tim layanan kesehatan melakukan layanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, ataupun mobile sesuai dengan kebutuhan dan arahan dari dinas kesehatan.
Hari 2
Jumat, 5 Oktober 2018
AHS UGM, Caritas Germany, dan Yogya Peduli Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu-Donggala-Sigi Sulawesi Tengah
Seperti rencana sebelumnya, tim hari ini akan bertugas sebagai berikut:
- Tim manajemen di dinas kesehatan provinsi
- Tim assessment menyisir lokasi untuk mencari puskesmas yang terdampak berat
- Tim layanan kesehatan melakukan layanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, ataupun mobile sesuai dengan kebutuhan dan arahan dari dinas kesehatan.
Pagi, pukul 07.00 WITA, Tim manajemen dan assessment mengikuti rapat koordinasi klaster kesehatan rutin di Pos Klaster Kesehatan di Dinkes provinsi. Rapat ini dipimpin oleh Pusat Krisis, Kemenkes. Dimulai dengan update relawan yang masih bertugas di lapangan serta mencatat laporan kasus dan layanan kesehatan oleh relawan. Hingga saat ini, sudah ada 91 tim relawan atau 855 orang tenaga kesehatan yang mendaftar ke Pos Klaster Kesehatan.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Rapat manajemen
Setelah rapat klaster rutin, dilanjutkan rapat manajemen klaster kesehatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Krisis Kemenkes, dr. Yuri. Tujuannya adalah membahas strategi untuk 2 minggu kedepan. Pertama, secepatnya dalam minggu ini diselesaikan untuk mencari pasien dan melakukan layanan serta menginformasikan ke klaster untuk distribusi relawan. Kedua, kumpulkan masyarakat ke satu titik pengungsian sehingga satu pendataan, serta memudahkan koordinasi kebutuhan pengungsi dari klaster pengungsian, kebutuhan sarana prasarana MCK dan air bersih serta peningkatan kualitas lingkungan dan PHBS di pengungsian oleh sektor kesehatan. Ketiga, rencana membuka jalur ke 4 kecamatan di Kabupaten Sigi yang belum terjangkau, hal ini bekerjasama dengan TNI untuk mengirimkan timnya beserta tim kesehatan. Keempat, layanan pra rumah sakit harus ditingkatkan agar proses rujukan memaksimalkan rumah sakit yang ada di Palu. Kelima, puskesmas yang masih terkunci dan atau berfungsi tetapi tidak ada petugas puskesmas akan diberikan pemakluman sampai hari minggu ini, jika tidak ada maka puskesmas akan di bongkar dan dapat difungsikan oleh relawan. Keenam, petugas kesehatan jangan lupa untuk melakukan PHBS dan upaya promosi kesehatan. Ketujuh, evakuasi dan layanan apapun yang diberikan oleh kapal apung dan rumah sakit lapangan, semuanya harus tercatat dan diberikan datanya ke klaster kesehatan.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Membuat peta respon per kabupaten/kota
Caritas Germany ke BNPB untuk melaporkan kegiatan tim yang bertugas di Palu. Fokusnya pada pendampingan Dinas Kesehatan Provinsi dan Puskesmas dalam mengaktifkan sistem klaster kesehatan.
Tim assessment, dr. Agung, Pak Sutono, dan dr. Nasrun memutuskan untuk menyisir ke Bolowase, sebuah puskesmas yang cukup jauh dan masih belum ada layanan kesehatan di sana. Rencana tim medis akan bertempat disini untuk menghidupkan kembali layanan puskesmas.
Tim manajemen masih melakukan pendampingan di pos klaster kesehatan, diantaranya:
- Mendiskusikan penggunaan formulir-formulir untuk di pos klaster kesehatan
- Mendiskusikan alur penerimaan obat
- Mengupdate data kebutuhan SDM Kesehatan untuk rumah sakit
- Mengupdate peta respon krisis kesehatan bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi Palu- Donggala- Sigli
- Mendiskusikan struktur organisasi bencana untuk klaster kesehatan
- Mendiskusikan form dan pendataan kesehatan lingkungan dan sanitasi pasca bencana
Rencana untuk kegiatan esok:
- Tim manajemen akan kembali ke pos klaster kesehatan untuk melanjutkan kegiatan dan rapat internal dengan sub-sub klaster kesehatan
- Mengupayakan bertemu dengan Universitas Tadulako untuk relawan surveilans.
- Tim medis menuju puskesmas Marawola, Sigi
Hari 3
Sabtu, 6 Oktober 2018
Pagi ini semua tim masih berkumpul di RS Bhayangkara. Rapat koordinasi pagi, tim akan membagi diri menjadi dua, yakni tim manajemen masih di Palu, sedangkan tim medis ke Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: proses pemindahan logistic medis dan tim dari RS Bhayangkara ke Puskesmas Marawola
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Tampilan puskesmas tampak depan (kiri), kedatangan tim sudah disambut oleh pasien di puskesmas (kanan)
Tujuan utama tim medis di Puskesmas Marawola adalah penguatan puskesmas untuk kembali berfungsi pasca bencana. Upaya yang dilakukan adalah:
- Membuka pelayanan kesehatan
- Mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa layanan puskesmas sudah berfungsi kembali
- Mengaktifkan kembali manajemen layanan puskesmas, diantaranya perapian manajemen obat pasca gempa.
- Mendapatkan dukungan dari kecamatan dan tokoh masyarakat setempat di wilayah puskesmas untuk memfungsikan kembali puskesmas untuk masyarakat.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Layanan kesehatan di depan puskesmas dan halaman puskesmas
Berikut layanan yang dilakukan tim di Puskesmas Marawola:
1. Upaya/jumlah pelayanan:
- Balita dan anak: 10 anak
- Dewasa: 47 org
- Lansia: 13 org
- 3 penyakit terbanyak: Myalgia, ISPA, Hipertensi
2. Kendala di lapangan:
- Listrik mati
- Air terbatas tergantung listrik
- Petugas lokal hanya 5
- Kurangnya obat bayi/anak
- Cairan infus RL terbatas
- Sanitasi saluran jamban puskesmas mampet akibat gempa
- Kesediaan air bersih masyarakat
3. Kesehatan jiwa: Ada 2 kasus psikosa terdeteksi
4. Upaya promosi kesehatan yang dilakukan:
- Puskesling
- Pendekatan ke perangkat desa tentang keberadaan tim relawan AHS UGM 24 jam di puskesmas
5. Kesehatan reproduksi:
- Pelayanan KIA: 5 psn
- ANC: 2 psn
- Persalinan: 3 psn
- kasus rujukan:
- 1 psn ke RS Undata kasus TB dan gizi buruk
- 1 psn 2 thn ke RS Bhayangkara kasus bayi pneumonia korban tsunami
Dok. UGM: proses identifikasi korban meninggal oleh tin forensik tim dan RS Bhayangkara
Tim foreksi bertahan sampai siang di RS Bhayangkara karena ada tubuh korban yang membutuhkan identifikasi. 3 orang dokter forensik dari tim ini. Identifikasi korban meninggal penting dilakukan untuk keterangan meninggal dunia. Dalam kebencanaan terkadang hal ini diabaikan dan korban meninggal langsung dikuburkan secara massal. Padahal identifikasi tidak saja berguna untuk mengenali korban dan memberikan informasi kepada keluarga tetapi juga untuk pengurusan surat keterangan meninggal dunia yang dapat digunakan oleh anggota keluarga untuk mendapatkan bantuan dan lain sebagainya.
Dok. UGM: manajemen support untuk dinkes
Di pos Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, pos klaster kesehatan kembali berjalan. Dimulai dengan meeting rutin pagi hari untuk mengkoordinir pergerakan relawan, menerima dan memberikan feedbacak terhadap termuan-temuan dari relawan di lapangan. Hingga saat ini ada 127 tim relawan dengan jumlah personel mencapai 1017 orang relawan. Hari ini tim manajemen untuk penguatan klaster kesehatan melakukan:
- mensosialisasikan penggunaan dan fungsi formulir yang disiapkan kepada petugas
- membuat badan data untuk menginput data di pos klaster terutama untuk matrik kekuatan Sul-teng serta distribusi relawan
- memberikan manajemen kit kepada relawan ISMKI yang ditunjuk untuk membantu Klaster Kesehatan Donggala, serta menjelaskan fungsinya.
- Mengkoordinir input data kesling dan relawan yang dibantu oleh dua mahasiswa FK Al-Khairat
Kegiatan pendampingan akan terus dilakukan hingga masa tanggap darurat selesai atau pada saat Dinas Kesehatan, dipertimbangkan sudah kuat untuk mendiri. Saat ini petugas dinas kesehatan masih banyak yang belum hadir dikarena menjadi korban, mengungsi, dan sakit.
Rencana kegiatan untuk 7 Oktober 2018 adalah:
- Tim manajemen: finalisasi struktur organisasi ICS untuk dinas kesehatan, menganalisis cakupan layanan, data relawan, kesling termasuk mempublish informasi-infromasi ini pos klaster kesehatan. Termasuk, penguatan klaster kesehatan di Donggala dan Sigi.
- Tim medis: melanjutkan layanan di puskesmas dan mobile di wilayah kerja puskesmas.
- Tim forensic siap untuk penanganan korban meninggal.
Hari 4
Minggu, 7 Oktober 2018
Organik Puskesmas Marawola masih beberap orang saja yang datang. Sudah didapatkan data mengenai keberadaan puskesmas pembantu di Marawola. Satu pustu rusak berat tetapi pelayanan tidak terganggu karena berpindah ke pos pengungsian terdekat dan dialihkan ke Puskesmas Marawola.
Tim medis hari ini melakukan pelayanan dalam gedung sebagai berikut:
1. Upaya/jumlah pelayanan:
- Balita dan anak: 22 anak
- Dewasa: 64 org
- Lansia: 13 org
- 3 penyakit terbanyak: Hipertensi, ISPA, vulnus
2. Kendala di lapangan:
- Listrik mati tapi sore sudah menyala
- Air terbatas
- Petugas bidan hanya 5
3. Kebutuhan
- Perbaikan sanitasi pembuangan jamban
- Perbaikan sumber air
4. Masalah lingkungan dan kondisi tempat pembuangan sampah:
- Lingkungan relatif bersih
- Pengambilan sampah lambat
5. Kesehatan reproduksi:
- Pelayanan KIA: 6 psn
- ANC: 2 psn
- KB: 1 psn
- kasus rujukan: 1 psn KIA dengan HbS Ag +, 1 psn KIA dengan KPD, dan 1 psn ruptur tendo pedis
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Layanan kesehatan dan penemuan jenazah korban gempa
Tim medis juga menyisir layanan ke masyarakat untuk menemukan pasien atau masyarakat yang membutuhkan perawatan. Hari ini tim medis melakukan survei lapangan ke Desa Beka. Sedangkan, tim forensik hari ini bergabung dengan SAR untuk penanganan penemuan 7 jenazah di salah satu reruntuhan gempa di Petobo.
Upaya pembangunan kembali puskesmas pasca gempa dilakukan dengan melibatkan banyak sektor, salah satunya teknik. Tim medis bekerjasama dengan ESDM SKK Migas dan KagamaCare UGM untuk kelistrikan dan air di puskesmas.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Koordinasi dengan ESDM dan Kagamacare
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: situasi tim manajemen di dinkes provinsi
Sedangkan, tim manajemen yang berada di Dinas Kesehatan Provinsi masih mendampingi untuk klaster kesehatan, diantaranya:
- perapian registrasi relawan
- penempatan relawan di rumah sakit dan puskesmas
- pembuatan alur relawan
- diskusi pembangunan sistem surveilans
- perapian rekap laporan harian relawan
- dan lain sebagainya.
Berdasarkan usulan dari relawan, dikarena fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala dan Sigi belum berfungsi maksimal dikarenakan staff dinkes juga menjadi korban maka, untuk klaster kesehatan Donggala dan Sigi sementara diberikan kepada perwakilan relawan, yakni: ISMKI untuk klaster kesehatan Donggala dan PB IDI untuk klaster kesehatan Sigi. Meskidemikian, Dinkes Provinsi tetap akan menyurati kabupaten agar mengaktifkan klaster kesehatan kabupaten.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Rapat sub-sub klaster (kiri) dan rapat sistem rujukan RS (Kanan)
Malam, 19.00 WITA, tim manajemen membagi diri dalam dua agenda rapat penting yakni:
1. Rapat koordinasi layanan RS oleh relawan yang bertugas di RS-RS di Sul-Teng
Pertemuan koordinasi ini dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat Krisis. Dihadiri oleh 13 lebih perwakilan relawan baik dari instnasi pemerintah dan LSM yang bertugas di RS. Tujuan pertemuan ini adalah melakukan update kondisi rumah sakit, layanan yang bisa diberikan, serta pembentukan sistem rujukan korban.
2. Rapat koordinasi sub-sub klaster kesehatan yang dimpimpin oleh pusat krisis.
Pertemuan ini dihadiri oleh masing-masing sub klaster kesehatan seperti kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, surveilans, dan gizi. Rapat ini dipimpin oleh kepala pusat krisis kesehatan, beliau menyampaikan bahwa dalam 2-3 minggu ini kita fokus pada pengungsian, pada setiap pos pengungsian itu butuh apa saja dan bagaimana yang berkaitan dengan kesehatan dapat kita penuhi. Untuk surveilans fokuskan pada pencegahan kejadian luar biasa dan peningkatan kasus. Begitu juga dengan kesehatan lingkungan guna menghindari penyakit-penyakit akibat lingkungan yang memburuk pasca bencana.
Hari 5
Senin, 8 Oktober 2018
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Layanan di Poli Anak dan IGD Puskesmas Marawola
Tim medis yang bertugas di Puskesmas Marawola terus melakukan layanan kesehatan dalam dan luar gedung selama 24 jam karena pasien cukup banyak dan ada perawatan. Tidak hanya itu, upaya perbaikan fisik puskesmas, terutama jalan masuk ke IGD yang sempat rusak akibat gempa juga dilakukan.
Pasien anak dan kehamilan cukup banyak yang ditangani oleh tim di puskesmas ini. Ada beberapa rujukan juga dilakukan oleh tim ke rumah sakit yang telah ditentukan sesuai kebutuhan, diantaranya RS Bhayangkara dan RS Undata. Mobil ambulans puskesmas dapat difungsikan untuk layanan rujukan ini dan tim medis juga ikut mengantarkan.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Kondisi bagian depan Pustu Beka
Berikut layanan kesehatan hari ini:
1. Upaya/jumlah pelayanan:
- Balita dan anak :20 anak
- Dewasa : 64 org
- Lansia : 11 org
- 3 penyakit terbanyak: Myalgia, ISPA, dyspepsia
2. Kesehatan reproduksi:
- Pelayanan KIA: 2 psn
- ANC: 1 psn
- Persalinan: 1 psn
- kasus rujukan:
- 1 kasus hematuria ke RS Undata
- 1 kasus GEA dengan dehidrasi sedang plus suspek TB
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Layanan di masyarakat untuk kasus ortho
Hingga saat ini petugas puskesmas yang masuk masih beberapa karena sebagian besar juga terdampak. Masalah lingkungan puskesmas relative bersih hanya saja pengambilan sampah lama. Upaya kesehatan masyarakat berupa puskesmas keliling (pusling) dan kunjungan pasien ke rumah-rumah.
Tim forensic juga terus bekerja, hari ini bersama dengan PMI melakukan penyisiran untuk menemukan jenazah korban. Tim ke Petobo, Anjangsana. Ditemukan 18 jenazah.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: saat melakukan pusling
Sedangkan tim manajemen masih berada di Dinas Kesehatan Provinsi untuk pendampingan klaster kesehatan. Tim masih merapikan data untuk sub klaster layanan kesehatan berupa persebaran relawan dan layanan kesehatan oleh relawan. Hari ini internal Dinkes mulai hadir, ada rapat pagi yang dilakukan oleh internal dinkes, diantaranya menetapkan struktur organisasi pelaksanaan pada saat bencana ini, rujukan, dan kasus krisis kesehatan.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: kantor darurat manajemen di belakang pos klaster kesehatan provinsi
Hari ini tim manajemen sudah tidak banyak berada di depan untuk menerima relawan, tetapi kepada staff dinas kesehatan yang baru bertugas hari ini diberitahukan mengenai fungsi dan tujuan dari formulir-formulir yang ada, bagaiman mengupdate peta respon dan menjadi penghubung penyelesaian kasus kesakitan yang ditangani antar relawan medis di lapangan. Perbekalan ATK dan peta untuk klaster kesehatan Kab. Donggala dan Sigi diberikan hari ini.
Rapat sistem rujukan kemarin malam yang dihadiri oleh relawan medis yang bertugas di rumah sakit, berlanjut hari ini dengan rapat organic rumah sakit. Kebangkitan layanan kesehatan, khususnya rumah sakit diminggu kedua ini harus terus dikuatkan. Rapat di pimpin oleh Kepala Pusat Krisis dan Kepala Dinas Kesehatan.
Tim manajemen berusaha mendorong dinkes provinsi dan kota untuk mengadakan pertemuan dengan puskesmas. Beberapa hal perlu kita ketahui untuk pemulihan puskemas sedini mungkin pasca bencana. Oleh Kabid Kesmas dan staff dinkes kota, pertemuan ini akan dilaksanakan hari rabu.
Rapat klaster kesehatan dipindah ke malam hari. 20 lebih tim relawan berhadir, dan seperti biasa dilakukan diskusi untuk rencana operasi esok dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi di lapangan.
Staff Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala berhadir pada malam hari ini. Tim menanyakan kesiapan dinkes untuk mengambilalih klaster kesehatan kab Donggala yang dipegang oleh relawan saat ini. Dinkes siap, untuk itu akan ada rapat koordinasi antara dinkes kab. Donggala, relawan yang beroperasi di Donggala, serta pengurus klaster kesehatan sementara kabupaten Donggala pada esok malam.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: situasi menunggu rapat koordinasi klaster kesehatan Provinsi
Hari 6
Selasa, 9 Oktober 2018
Dok. AHS UGM can Caritas Germany: Peta digital layanan RS di Sul-Teng selama tanggapdarurat
Agenda tim manajemen hari ini adalah melakukan survey ke puskesmas yang ada di Donggala. Ada form yang diberikan oleh Dinkes Provinsi untuk dibawa terkat pendataan bangunan fisik dan alat kesehatan, serta sarana prasarana yang rusak. Survey ini juga dilakukan bersama dengan WHO Indonesia.
Selain itu, di pos klaster kesehatan, laporan surveilans sudah mulai di input di provinsi. Namun data ini masih sedikit sekali. Tetap dibutuhkan pertemuan lintas puskesmas untuk menyepakati sistem surveilans selanjutnya. Sedangkan, sub klaster kesehatan lingkungan terus melakukan sterilisasi fasilitas kesehatan, dan juga pendataan untuk program WASH.
Rekap layanan harian oleh relawan mulai rutin di kumpulkan baik secara fisik maupun file di Group WA. Dinkes sudah menetapkan staffnya untuk melakukan penginputan setiap harinya. Ada beberap data yang kemudian dibuat infografisnya seperti sebaran puskesmas yang rusak, layanan rumah sakit, dan lainnya.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: melakukan pencarian dan identifikasi jenazah
Hingga hari ke 6, pencarian jenazah terus dilakukan. Sama seperti kemarin, tim forensik bekerjasama dengan PMI untuk identifikasi korban dilapangan. Ditemukan kembali 9 jenazah di daerah likuifaksi, Petobo. Dilaporkan bahwa, korban kebanyakan masih dapat diidentifikasi dan dapat dikembalikan ke keluarganya.
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: kegiatan pusling dan rujukan pasien
Layanan pusling dilakukan dan dalam kunjungan kali ini ditemukan dua kasus patah tulang yang kemudian di rujuk ke rumah sakit Anatapura menggunakan ambulans puskesmas. Berikut layanan medis di Puskesmas:
1. Upaya/jumlah pelayanan:
- Balita dan anak: 29 anak
- Dewasa: 74 org
- Lansia: 10 org
- 3 penyakit terbanyak: ISPA, dyspepsia, Hypertensi
2. Kesehatan reproduksi:
- Pelayanan KIA: 7 psn
- ANC: 3 psn
- KB: 1 psn
3. Kasus Rujukan :
- 1 psn anak 8 thn dgn fraktur shaft femur tertutup S ke RS Anutapura
- 1 obs seizure suspek meningitis TB pria 24 th riwayat HIV
- 1 psn abortus imminens usia kehamilan 6 mgg G2P1 A0
- 1 psn persalinan dengan pre eklampsia 38 mgg G1P0A0
Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: foto bersama staff Puskesmas Marawola