logo2

ugm-logo

logo caritas

Reportase  Bincang Radio Series 1 - 4

Edukasi untuk Masyarakat mengenai Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Alam dan Pandemi di Sulawesi Tengah

Kerjasama antara
Caritas Germany, PKMK F - KKMK UGM dan Pemerintah Sulawesi Tengah


Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Alam dan Pandemi di Sulawesi Tengah telah menginspirasi daerah - daerah lain dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Harapannya, masyarakat Sulawesi Tengah juga mengetahui, mendukung dan terlibat dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan hingga ke tingkat keluarga.

Radio menjadi pilihan yang tepat untuk sosialisasi kegiatan dan edukasi terkait penanganan bencana. Terdapat 4 bahasan yang sudah dipublikasikan dengan narasumber dari PKMK FK - KMK UGM, Dinas Kesehatan Provinsi, Wakil Walikota Palu dan Dokter Preneur. Siaran radio ini kerja sama dengan MSRadio 98,3 FM Sulawesi Tengah. Dimana dapat juga diakses oleh masyarakat di luar Sulawesi Tengah melalui https//linktr.ee/msradiopalu .

 

Series 1
Kesiapsiagaan penangguangan bencana ditingkat keluarga (Family disaster preparedness planning)

podcast series 1Narasumber siaran pertama menghadirkan dr. Bella Donna, M.Kes dan Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. Narasumber mengawali dengan menceritakan secara singkat apa program kerja yang dilakukan oleh PKMK FK - KMK UGM selama ini di Sulawesi Tengah. Kemudian dilanjutkan dengan bagaimana kesiapsiagaan bencana dalam keluarga dan mengapa keluarga harus siap? Satu desa terdiri dari beberapa keluarga, jika dalam keluarga kuat maka desa kuat. Kita harus membiasakan kesiapsiagaan dari unit terkecil yaitu keluarga. Keluarga mengetahui resiko apa yang terjadi di rumah, misalnya gempa, dihindari meletakkan barang - barang berat di atas lemari, keluarga sudah mengetahui posisi dimana pertama kali berlindung. Keluarga bisa juga menyiapkan pembagian tugas jika terjadi gempa, misalnya ibu segera mematikan kompor, bapak mengambil barang/dokumen berharga, anak - anak menghubungi PSC-119 jika ada yang terluka, atau anak mendampingi nenek untuk jalan keluar. Artinya sudah diidentifikasi jika di rumah ada kelompok rentan. Sebelum terjadi bencana kita sudah siap dengan tas bencana, di dalamnya ada kesiapan untuk kebutuhan kita minimal 3 hari misalnya makanan, minuman, pakaian tipis, obat – obatan, surat penting dan sebagainya.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Series 2
Peran masyarakat dan keluarga dalam mendukung program kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas

podcast series 2Narasumber siaran kedua menghadirkan Erywahyuningtias, SKM, MAP dan apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. Narasumber mengawali dengan menjelaskan progam apa yang telah dikerjakan oleh dinas kesehatan provinsi bekerjasama dengan PKMK FK - KMK UGM. Kerja sama sudah lama berlangsung dimulai dari penyusunan rencana kontingensi, dalam hal ini adalah dinkes disaster plan, hospital disaster plan dan puskesmas disaster plan. Ini sangat penting sebagai kesiapsiagaan daerah dalam penanggulangan bencana sektor kesehatan. Ada juga kegiatan yang sangat menarik yaitu Training of Trainer (TOT) fasilitator lokal, untuk pengembangan kapasitas lokal. Dengan output akhir fasilitator lokal ini yang akan siap untuk mendampingi daerah lainnya untuk penyusunan disaster plan. Masyarakat sangat berperan dalam penanggulangan bencana, keluarga adalah kunci utamanya. Puskesmas yang berhubungan langsung dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal, pencegahan dan pengurangan risiko bencana kesehatan. Organisasi pemuda merupakan bagian dari masyarakat. Akan lebih bagus jika komponen - komponen masyarakat juga diberi pemahaman terkait penanganan bencana khususnya gempa. Organisasi pemuda bisa menghubungi puskesmas setempat jika ingin terlibat dalam program kesiapsiagaan bencana, sehingga organisasi pemuda ini bisa menjadi elemen yang bisa digerakkan oleh puskesmas. Sehingga bisa menjadi tenaga cadangan/relawan yang siap dimobilisasi jika sewaktu - waktu ada bencana. Masyarakat perlu dilibatkan dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi risiko bencana.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Series 3
Pemanfaatan kapasitas relawan kesehatan “Nagasi” untuk penanganan krisis kesehatan pandemi COVID-19 gelombang kedua

podcast series 3Series-3 menghadirkan dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes Wakil Walikota Palu dan berperan sebagai Inisiator Relawan Nagasi Kota Palu. Narasumber mengawali dengan menjelaskan apa itu relawan nagasi dan bagaimana sistem kerjanya. Tim Nagasi dibentuk untuk membantu penaganan COVID-19, karena pada masa itu ada kenaikan kasus gelombang-2 COVID-19. Pemerintah Desa juga dilibatkan untuk mendukung program kerja Relawa Nagasi. Relawan Nagasi terhubung juga dengan Dinas Kesehatan dan RS, khususnya jika ada pasien yang membutuhkan rujukan penanganan.

Relawan Nagasi terdiri dari berbagai profesi yaitu dokter, bidan, perawat, admin dan apoteker. Pelayanan kesehatan yang dilakukan berbasis online yaitu WhatsApp Group. Semua berperan sesuai dnegan profesinya masing - masing. Bidan mengetahui dimana saja ibu hamil yang terpapar dan rutin memantau kesehatannya. Mereka tersebar di 8 kecamatan berdasarkan wilayah Puskesmas. Dibentuk WAG di masing - masing kecamatan. Jadi akses pelayanan melalui WAG, semua informasi masuk dalam grup tersebut. Camat yang menjadi koordinator WAG tersebut.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Series 4
Adaptasi baru perubahan perilaku masyarakat dan sikap kesiapsiagaan menghadapi tantangan bencana dan krisis kesehatan

podcast series 4Series 4 menghadirkan dr. Rizqa, M.Kes sebagai Dokter Preneur dan Direktur Klinik Agung untuk mendiskusikan bagaimana perilaku masyarakat dan sikap kesiapsiagaan menghadapi tantangan bencana dan krisis kesehatan. Diskusi diawali dengan pertanyaan dari sisi perilaku masyarakat, apa perubahan perilaku masyarakat atau adaptasi yang terlihat setelah 2 tahun menghadapi pandemi COVID-19. Ketika kasus meningkat, masih terlihat kedisiplinan masyarakat terhadap prokes namun ketika sudah mulai turun kedisiplin ini menurun. Perubahan perilaku masuk dalam kategori mitigasi, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana non alam ini. Perubahan perilaku yang terlihat adalah beraktivitas menggunakan masker, membatasi kerumunan. Artinya perilaku yang dibentuk harus memperhatikan protokol kesehatan apalagi mendekati liburan akhir tahun. Pendataan orang - orang rentan dalam satu komunitas atau dalam keluarga kita sendiri perlu kita identifikasi. Kemudian mereka diedukasi untuk mampu secara mandiri mematuhi protokol kesehatan, khususnya disabilitas dan lansia. Dinkes Provinsi memiliki layanan call centre khusus untuk melaporkan keadaan gawat darurat, boleh juga dilaporkan jika merasakan ada gejala COVID-19. Terkait influencer, mereka bisa memberikan pengaruh positif misalnya sering post video perilaku disiplin prokes, post informasi yang benar terkait vaksin, jadi informasi - informasi yang meyakinkan masyarakat untuk taat prokes.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Reporter : Happy R Pangaribuan

Div Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM