Kerangka Acuan
Seminar Hospital Safety : Progress dan Tantangannya
Latar Belakang
Rumah sakit di Indonesia harusnya sudah berpikir tentang rencana kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana karena bencana bisa terjadi di mana saja, baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit, apalagi karena Indonesia berada di daerah yang rawan bencana. Biasanya yang terjadi pada saat bencana, Rumah Sakit sangat sibuk dan kacau terutama pada masa awal dimana banyak pasien yang harus ditangani, sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas pelayanan. Padahal, harusnya Rumah sakit bisa menyediakan pelayanan kepada pasien dan melindungi staf, pengunjung dan masyarakat di sekitarnya serta menyelamatkan fasilitas Rumah Sakit.
Di samping itu, Rumah Sakit sering dihadapkan pada situasi dimana sumber daya yang terbatas pada saat bencana, padahal rumah sakit diharapkan dapat menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa. Oleh karena itu, rencana kesiapsiagaan rumah sakit perlu memastikan keamanan lingkungan rumah sakit dan tindakan yang perlu diambil untuk memastikan pelayanan kesehatan yang penting tetap tersedia. Tapi masih banyak Rumah Sakit yang memiliki rencana kesiapsiagaan yang terdokumentasi dan teruji, apalagi melibatkan masyarakat di sekitarnya untuk siap menghadapi bencana.
Dua hal pokok yang harus dapat dilakukan oleh rumah sakit agar siap menghadapi bencana adalah dukungan kemampuan tehnis medis (Medical Support) dan dukungan kemampuan manejerial (Management Support). Begitu penting rencana penanggulangan bencana bagi rumah sakit ini didukung oleh adanya Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, khususnya pada pasal 29 yang salah satu poinnya berbunyi bahwa “Rumah sakit mempunyai Kewajiban memiliki system pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana”.
Selain itu, dalam Pembahasan Akreditasi Rumah sakit tahun 2012 pada elemen penilaian akreditasi pada Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) mengenai Kesiapan menghadapi bencana pada Standar MFK 6 yang berbunyi “Rumah Sakit membuat rencana manajemen kedaruratan dan program penanganan kedaruratan komunitas, wabah dan bencana baik bencana alam atau bencana lainnya”. Salah satu elemen penilaian MFK 6 adalah rumah sakit telah mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti keadaaan darurat di masyarakat, wabah, dan bencana alam atau bencana lainnya serta kajadian wabah yang bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.
Oleh karena itu, dalam rangka peringatan hari Pengurangan Risiko Bencana Sedunia dan hari Kesehatan Nasional dan mendukung kampanye yang digalakkan oleh United Nation –International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR), maka diadakan workshop yang membahas mengenai Hospital Safety, progress dan tantangan yang dihadapi ini sehingga diharapkan semakin banyak Rumah Sakit siap menghadapi bencana.
Tujuan
- Memahami pentingnya rencana kesiapsiagaan Rumah Sakit dan pelibatan masyarakat sekitar RS
- Mengetahui progress rencana kesiapsiaagan Rumah Sakit dan kebijakan Kementrian Kesehatan
- Mengetahui tantangan yang sering dihadapi dalam menerapkan rencana kesiapsiagaan RS dan cara mengatasinya
- Mengetahui progress penerapan hospital safety dan tantangannya di rumah sakit
Peserta
Peserta yang diundang adalah Rumah Sakit dan Mahasiswa Kedokteran dan kesehatan
Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/ tanggal : Selasa, 28 Oktober 2014
T e m p a t : Ruang Teater Gedung perpustakaan lantai 2 FK UGM
Jadwal Acara
Registrasi |
|
Pembukaan oleh Ketua Pokja Bencana |
|
Moderator: dr. Bella Donna |
|
Diskusi |
|
Break |
|
Moderator:Budi Santoso, MMR |
|
Diskusi |
|
ISHOMA |
|
Moderator: dr. Sari Mutia Timur |
|
Pengalaman rumah sakit di Yogyakarta YAKKUM : Tantangan dalam penerapan hospital safety MDMC : Adaptasi hospital safety menjadi pengalaman penerapan hospital safety dalam rumah sakit Diskusi |
|
Penutup dan RTL berikutnya berupa workshop - November/desember |
Penutup
Respon bencana yang baik membutuhkan persiapan yang baik dan kunci untuk siap menghadapi krisis adalah siap siaga. Karena rencana kesiapsiagaan adalah proses yang dinamis, rumah sakit harus mengkaji ulang, melatih dan menguji coba rencananya dan melibatkan masyarakat di sekitarnya. Kekacauan memang tidak bisa dihindari pada menit-menit pertama tetapi dengan dari adanya rencana kesiapsiagaan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan rumah sakit dan rumah sakit bisa segera beroperasi secepatnya. Tantangan kita bersama untuk mendorong rumah sakit/insitusi kesehatan agar siap menghadapi bencana.
Registrasi
Kami mengundang secara resmi 1 tamu undangan dari RS dan mitra terkait, namun peserta berikutnya dari institusi yang sama dikenakan biaya registrasi sebesar Rp. 100.000,00.