logo2

ugm-logo

Zoom Meeting
Seminar Proposal dan Progress Penelitian

Kajian mengenai Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Inklusi Penyandang Disabilitas dan Orang lanjut Usia dalam Layanan WASH Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Jumat, 27 November 2020 | 09.00 – 11.00 WIB

 

KAK


PENGANTAR

Dampak WASH pada bencana gempa Sulawesi Tengah belum terdokumentasikan sistematis baik dalam laporan dan penelitian hingga saat ini, termasuk WASH inklusi padahal terdapat lebih dari 1300 kegiatan penyediaan air bersih, jamban darurat, dan penyaluran hygiene kit yang dilakukan oleh lebih dari 21 anggota sub klaster WASH. Sementara intervensi WASH pada situasi bencana sangat penting untuk menurunkan risiko dan penyebaran penyakit, serta menekan angka kematian akibat situasi lingkungan dan sanitasi yang menurun. WASH merupakan hak setiap orang tetapi keadaan dan keterbatasan penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok rentan lainnya dalam situasi bencana cenderung terpinggirkan dengan alasan penanganan yang cepat dan efisiensi menggunakan standar umum. Dalam situasi pra bencana, 20 persen masyarakat miskin membutuhkan akses WASH dan hal ini semakin meningkat pada situasi bencana.

Kejadian bencana di Indonesia terus meningkat dan membutuhkan layanan dasar salah satunya WASH baik pada situasi normal (upaya kesiapsiagaan atau pengurangan risiko bencana) dan situasi bencana (tanggap darurat/ respon). Tidak hanya itu, pelaksanaan intervensi WASH juga banyak mengalami kendala padahal pemenuhan WASH pada semua siklus bencana sangat penting untuk menurunkan risiko pemicu munculnya dan penyebaran penyakit, termasuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat sanitasi dan kesehatan lingkungan yang buruk ataupun yang terdampak akibat bencana. Pada tingkat internasional dan nasional, kebijakan maupun standar inklusi dalam respon kemanusiaan telah disepakati. Namun, terdapat ketidaksesuaian antara komitmen terhadap inklusi dalam respon kemanusiaan dan pelaksanaannya. kesadaran dan kebijakan inklusi ini belum terimplementasi dengan baik, terutama saat respon bencana. Menariknya, didapatkan asumi bahwa inklusi merupakan hal teknis yang harus ditangani oleh sektor atau lembaga khusus. Selain itu, inklusi belum menjadi prioritas bagi actor - aktor WASH pada saat bencana meski mereka sadar itu harus dipenuhi, serta masih rendahnya keterlibatan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPDis) maupun Asosiasi Orang Lanjut Usia dalam pemenuhan WASH inklusi dalam semua siklus bencana (pra, respon dan pasca bencana).

Oleh karena itu, menilik tiga kondisi di atas yakni rentannya Indonesia terhadap bencana, permasalahan kebutuhan WASH pada saat respons bencana dan tingginya angka disabilitas di Indonesia, maka perlu untuk mengidentifikasi hambatan - hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan WASH yang inklusi pada situasi bencana, terutama dari sisi penyedia layanan baik pemerintah dan non pemerintah, termasuk juga menggali peran serta dan kemungkinan peluang - peluang baik untuk penyedia dan organisasi penyandang disabilitas (OPDIS). Harapannya, dapat menjawab pertanyaan mengapa standar inklusi WASH masih sulit untuk dilaksanakan pada situasi bencana dengan memetakan kegiatan WASH yang dilakukan dan mengidentifikasi hambatan dan peluang yang terjadi menggunakan kasus bencana Sulawesi Tengah tahun 2018. Hal ini yang melatarbelakangi kerjasama penelitian antara Arbeiter – Samariter - Bund (ASB) Indonesia and the Philippines dalam kemitraan dengan Kelompok Kerja Organisasi Penyandang Disabilitas (Pokja OPDis) Sulawesi Tengah dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), Fakultas Kedokteran Keseahatan Masyarakat dan Keperawatan (FK - KMK) Universitas Gadjah Mada yang dilakukan dengan dukungan pendanaan dari ELRHA dan The New DFID. Sesi seminar dan presentasi progress penelitian ini adalah rangkaian dari proses kerjasama penelitian.

 

TUJUAN KEGIATAN

  1. Menyampaikan kerangka, proses dan hasil sementara penelitian WASH Inklusif:Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Inklusi Penyandang Disabilitas dan Orang lanjut Usia dalam Layanan WASH Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah Tahun 2018
  2. Mendapatkan masukan dan rekomendasi untuk hasil penelitian

 

AGENDA KEGIATAN

Hari/ Tanggal      : Jumat / 27 November 2020
Waktu               : 09:00 – 11.00 WIB
Tempat             : Di tempat masing-masing

Disiarkan melalui Zoom Meeting
Meeting ID      846 0624 0659
Passcode        137342
link                https://bit.ly/wash-2020

 

RUNDOWN KEGIATAN

Jam Kegiatan Keterangan
09.00 – 09.15 WIB Pembukaan dan Pengantar Direktur ASB/ Divisi manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
09.15 – 09.35 WIB Proposal penelitian

PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

09.35 – 09.55 WIB Progress hasil penelitian

ASB dan Pokja OPDis

Materi

 

09.55 – 10.10 WIB Pembahas 1

Sunarman Sukamto

Kedeputian V Bidang Hukum dan HAM Kantor Staf Kepresidenan/PPRBM Solo

Materi

 

10.10 – 10.25 WIB Pembahas 2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
10.25 – 10.55 WIB Diskusi Moderator
10.55 – 11.00 WIB Penutup Moderator

 

KEPESERTAAN

  1. Presentasi proposal dan progress penelitian ini terbuka untuk umum, PKMK FK - KMK UGM sebagai host akan mempublikasikan infografis seminar beserta link pendaftaran Zoom
  2. Presentasi akan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia dan tidak disediakan penterjemah Bahasa Isyarat.
  3. PKMK FK - KMK UGM akan mempublikasikan reportase hasil kegiatan di website bencana-kesehatan.net

 

Narahubung

Happy Pangaribuan
+62 853-5872-7172
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.