logo2

ugm-logo

Sub Seminar dalam Fornas JKKI Kebijakan Ketahanan Kesehatan dalam Menghadapi Bencana Pandemi COVID-19

Kerangka Acuan Kegiatan

Sub Seminar dalam Fornas JKKI

Kebijakan Ketahanan Kesehatan dalam

Menghadapi Bencana Pandemi COVID-19

Jumat, 20 November 2020


diselenggarakan oleh:
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK),
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada


 

PENGANTAR

Bencana pandemi COVID-19 merupakan hal yang baru yang dihadapi berbagai negara. Kelemahan negara mengatasi pandemi ini menunjukkan kelemahan sistem kesehatan yang sudah terbangun. Terlihat setelah memasuki bulan ke-8, belum ada tanda - tanda penurunan kasus di Indonesia secara khusus. Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga ketahanan kesehatan karena pandemi ini. Berbagai kebijakan terkait protokol kesehatan sudah dikeluarkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Ketahanan kesehatan ini akan terwujud jika setiap komunitas peduli dan konsisten menerapkan kebijakan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran pandemi COVID-19.

Ketahanan kesehatan menjadi sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang. Merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019, secara umum ketahanan kesehatan dapat digambarkan sebagai kemampuan ketahanan nasional dalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat dan/atau bencana non alam akibat wabah penyakit, pandemi global, dan kedaruratan nuklis, biologi, dan kimia yang dapat berdampak nasional dan/atau global. Adanya pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa ketahanan kesehatan masih perlu untuk ditingkatkan baik dari segi sistem kesehatan, fasilitas kesehatan maupun ketersediaan tenaga kesehatan. Jika dibiarkan, negara akan kewalahan, semakin banyak kasus sementara fasilitas kesehatan sudah penuh dan tingginya angka kematian tenaga kesehatan karena terpapar virus COVID-19.

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian seminar pada Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia X (Fornas JKKI 2020). Keprihatinan terhadap ketahanan kesehatan dengan adanya pandemi COVID-19 menjadi dasar diselenggarakan seminar kebijakan ketahanan kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Pada seminar ini akan dibahas bagaimana kebijakan - kebijakan dalam menjaga ketahanan kesehatan khususnya selama penanganan COVID-19 ataupun situasi bencana dan krisis kesehatan lainnya. Harapannya seminar ini akan menghasilkan satu pembelajaran dan praktik rekomendasi untuk meningkatkan ketahan kesehatan kedepannya

TUJUAN

Tujuan seminar ini adalah untuk mendiskusikan kebijakan ketahanan kesehatan dalam menghadapi bencana pandemic COVID-19, bencana dan krisis kesehatan.

 

PROSES KEGIATAN

Kegiatan ini berlangsung dalam satu hari dimana beberapa narasumber akan menyampaikan materi atau bahas diskusi terkait topik ketahanan kesehatan dalam menghadapi bencana pandemi COVID-19. Selanjutnya kan dibahas oleh beberapa ahli kebijakan baik dari sektor pemerintahan dan sektor swasta. Kegiatan seminar juga diwadahi melalui virtual.

PESERTA KEGIATAN

Seminar ini terbuka untuk umum.

Diharapkan pemerhati dan peneliti bidang bencana dan krisis kesehatan, epidemiolog, global health security, ketahanan kesehatan, sistem kesehatan indonesia, serta praktisi dan mahasiswa pascasarjana kesehatan dapat terlibat dalam kegiatan ini.

OUTPUT KEGIATAN

Peserta memahami bagaimana kondisi ketahanan kesehatan dalam menghadapi bencana, krisis kesehatan dan pandemi COVID-19 sekarang ini. Kemudian dari hasil diskusi seminar ada pembelajaran dan praktik rekomendasi yang mendukung perningkatan kebijakan ketahanan kesehatan kedepannya.

Jadwal dan Rundown Seminar

Hari, tanggal              : Jumat, 20 November 2020
Pukul                        : 10.00 – 12.00 WIB

Rundown Seminar

Jumat, 20 November 2020
Waktu Materi/Kegiatan Narasumber/Moderator
09.00 – 09.05 Pembukaan  

09.05 – 09.15

09.15 – 09.25

09.25 – 09.40

Penelitian Ketahanan Kesehatan di Indonesia

Penelitian Dokumentasi Sistem Layanan Kesehatan pada Masa Covid-19

Kebijakan Ketahanan dalam Menghadapi Bencana Pandemi COVID-19

  1. Madelina Ariani, SKM., MPH – Peneliti PKMK FK-KMK UGM
  2. Putu Eka Andayani, SKM., M.Kes – Peneliti/Konsultan PKMK FK-KMK UGM
  3. Pretty Multihartina, PhD - Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan

09.40 – 09.50

09.50 – 10.00

10.00 – 10.10

10.10 – 10.20

Pembahasan
  1. Kementerian Kesehatan
  2. Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, PhD – Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas
  3. Pandu Harimurti – Senior Health Specialist World Bank, Indonesia
  4. Kesehatan Provinsi DIY
10.20 – 10.50 Diskusi

Moderator : Dr. Bella Donna, M.Kes

Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK FK-KMK UGM

10.50 – 11.00 Penutupan  

 

 

Presentasi Diseminasi Hasil Penelitian DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DI KOMUNITAS TERHADAP KUNJUNGAN RUMAH SAKIT

Kerangka Acuan Kegiatan

Zoom Meeting

Presentasi Diseminasi Hasil Penelitian

DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DI KOMUNITAS TERHADAP KUNJUNGAN RUMAH SAKIT

diselenggarakan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM
Senin, 12 Oktober 2020  ||  Pukul 13.00 – 14.30 WIB


Pengantar

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari enam bulan, bahkan di Indonesia jumlah pasien terus bertambah, dan belum ada tanda tanda untuk kurva epidemi turun (Kemenkes RI, 2020a). Pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin untuk menerapkan kebijakan - kebijakan mitigasi, termasuk diantaranya pembatasan sosial. Tujuan dari langkah - langkah mitigasi ini untuk mengurangi penularan, sehingga menunda puncak epidemi, mengurangi ukuran puncak epidemi, dan menyebarkan kasus dalam waktu yang lebih lama untuk mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan (Ristyawati, 2020). Pro dan kontra mengenai pembatasan sosial ini terjadi di masyarakat, antara memilih untuk tetap tinggal di rumah dan tidak melakukan aktivitas seperti sekolah, bekerja maupun melakukan aktivitas lain di luar rumah seperti waktu normal. Merekomendasikan bahwa orang yang sakit tinggal di rumah mungkin merupakan tindakan jarak sosial yang paling mudah, dan rencana pandemi harus mempertimbangkan bagaimana memungkinkan anak - anak dan karyawan yang sakit tinggal di rumah dari sekolah atau bekerja (Fong et al., 2020). Namun demikian lebih banyak masyarakat memilih untuk tetap melakukan aktivitas di luar rumah, mayoritas dari masyarakat yang melakukan ini terdesak karena dorongan ekonomi, baik karena tempat bekerja tetap meminta mereka untuk masuk, maupun untuk yang berprofesi sebagai wiraswasta aktivitas di luar rumah untuk mencari nafkah, meskipun belum ada kepastian jaminan kesehatan dari pemberi kerja (Rahmatullah, 2020). Sementara itu, juga ada masyarakat yang tetap beraktivitas di luar rumah karena bosan, hal ini dapat dipengaruhi karena kondisi lingkungan di tempat tinggal mereka yang tidak nyaman untuk ditinggali terus menerus dalam jangka waktu yang lama.Himbauan pemerintah agar masyarakat melakukan pembatasan sosial sebagai salah satu intervensi non medis untuk menekan penyebaran virus Mers CoV-2 dan terjangkit COVID-19 menemui tantangan setelah beberapa minggu, selain karena sebab sebab di atas juga karena masyarakat perlu untuk memenuhi kebutuhan primer bahkan sekunder yang sulit untuk difasilitasi secara daring seperti berbelanja kebutuhan pokok di pasar atau pusat perbelanjaan dan pemenuhan layanan kesehatan.

Hal yang menjadi perhatian peneliti dalam melatarbelakangi penelitian ini adalah bagaimana kebijakan - kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terkait dengan pembatasan sosial berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam sector Kesehatan, khisusnya kasus COVID-19 yang dilayani di rumah sakit. Apakah masyarakat memenuhi kebutuhan layanan kesehatannya secara mandiri dengan pengetahuan yang terbatas (swamedikasi), menggunakan metode online (telemedicine) atau tetap melakukan kunjungan ke fasilitas pelayanan Kesehatan seperti klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Dengan memperhitungkan jumlah kenaikan kasus COVID-19 maka fasilitas pelayanan Kesehatan seperti rumah sakit diharapkan mampu menjalankan fungsinya dengan kesiapsiagaan yang konkrit. Kebutuhan dari lonjakan pasien yang datang ke rumah sakit sudah harus disiapkan oleh rumah sakit sejak awal, sehingga diharapkan tidak terjadi penurunan fungsi rumah sakit dalam menghhadapi bencana pandemi ini. Kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan pembatasan sosial termasuk salah satunya pembatasan berskala besar merupakan harapan bagi rumah sakit untuk mengurangi jumlah kenaikan kasus COVID-19 di rumah sakit. Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan yang sudah dikeluarkan diharapkan bisa memutus rantai penyebaran di masyarakat, sayangnya banyaknya tenaga kesehatan karena kekurangpatuhan masyarakat berakibat kontraproduktif terhadap pelayanan kesehatan sampai tenaga kesehatan menggaungkan tagar #IndonesiaTerserah di postingan sosial media mereka (Adli, 2020).   Belum ada penelitian yang khusus mendokumentasikan bagaimana persepsi masyarakat terhadap kebijakan terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun adaptasi terhadap kenormalan baru berhubungan dengan penurunan kasus COVID-19 di rumah sakit.

 

Tujuan

Divisi Manajemen Bencana Kesehatan akan mengadakan presentasi diseminasi hasil penelitian berjudul Dampak Pembatasan Sosial di Masyarakat Terhadap Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit). Presentasi ini bertujuan untuk memberikan masukan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang sudah difinalisasi dan dibahas oleh pembahas tingkat nasional kepada pengambil kebijakan lokal di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

 

Output

  • Penelitian dipresentasikan kepada publik melalui seminar terbuka
  • Peserta memberikan masukan untuk melengkapi rekomendasi dari hasil penelitian yang sudah difinalisasi dan dibahas oleh pembahas tingkat nasional kepada pengambil kebijakan lokal di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

 

Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal                           : Senin, 12 Oktober 2020
Pukul                                     : 13.00 – 14.30 WIB
Acara disiarkan dari Gedung Litbang, FK – KMK UGM melalui zoom meeting
Link: https://us02web.zoom.us/meeting/register/tZwkd-2opzotH9f-nxR6j3edPxDvUkactOB4

Meeting ID 889 0409 1753
Passcode  516605

 

Rundown Presentasi

Waktu Materi/Kegiatan Narasumber/Narasumber
Senin, 12 Oktober 2020
13.00 – 13.10 WIB

Pembukaan:

Moderator :

Madelina Ariani, MPH

13.00 – 13.40 WIB Presentasi Hasil Penelitian Dampak Pembatasan Sosial di Masyarakat Terhadap Kunjungan ke Rumah Sakit Gde Yulian Yogadhita, M.Epid, Apt
13.40 – 14.30 WIB Diskusi

Pembahas

dr. Darwito

Kadinkes DIY

(tentatif)

More Articles ...

Di dunia magis kasino online, Spin Gratis adalah salah satu bonus yang paling dicari, menawarkan pemain kesempatan untuk memutar gulungan permainan slot tanpa mempertaruhkan uang mereka sendiri. Pemain Austria memiliki berbagai pilihan fantastis untuk menikmati bonus ini, dan panduan komprehensif kami untuk https://smartbonus.at/freispiele/ Free Spins memberikan wawasan mendetail tentang penawaran Free Spins terbaik yang tersedia. Panduan ini dirancang untuk membantu pemain pemula dan berpengalaman menavigasi berbagai bonus Free Spins yang ditawarkan oleh kasino online top Austria. Panduan kami mempelajari mekanisme Free Spins, menjelaskan cara kerjanya dan cara memaksimalkan potensinya. Baik itu bagian dari paket sambutan atau penawaran yang berdiri sendiri, penting untuk memahami syarat dan ketentuan, seperti persyaratan taruhan dan batasan permainan. Perbandingan dan ulasan kami tentang berbagai penawaran spin gratis memastikan Anda memiliki informasi terbaru di ujung jari Anda. Kami juga memberikan tips ahli tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari putaran gratis ini dan meningkatkan peluang Anda untuk mengubahnya menjadi kemenangan nyata. Dengan panduan kami, Anda akan diperlengkapi dengan baik untuk memanfaatkan penawaran spin gratis terbaik di Austria, menjadikan setiap sesi slot lebih menarik dan berpotensi memberi Anda hadiah.