logo2

ugm-logo

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK - KMK UGM
menyelenggarakan

Free Online Workshop

Logistik dalam Incident Command System (ICS)
Penanganan COVID-19 di Rumah Sakit

Selasa-Kamis, 21-23 April 2020


Pengantar

Penanganan COVID-19 merupakan hal baru bagi rumah sakit. Sekarang ini penanganan COVID-19 tidak bisa hanya mengandalkan rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menangani COVID-19. Melihat pengalaman rumah sakit yang bukan rujukan juga menerima dan melayani ODP dan PDP. Maka mau tidak mau semua rumah sakit harus gerak cepat untuk menilai kapasitas yang dimiliki dalam menghadapi penanganan COVID-19. Kapasitas yang dimaksud dalam hal ini termasuk sistem komando, fasilitas, SDM, dan logistik.

Rumah sakit sudah mengaktifkan tim atau satuan tugas untuk penanganan COVID-19. Tim tersebut terbentuk dalam satu struktur organisasi sistem komando berbasis Incident Command System (ICS) yang mencakup komandan, bidang operasional, logistik, perencanaan dan keuangan/administrasi. Dalam struktur organisasi tersebut telah disertakan alur komunikasi antar bidang (internal) dan komunikasi eksternal. Namun, hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana masing - masing bidang ini bisa memenuhi kebutuhan mereka selama bertugas? Bagaimana RS dapat menjamin kesinambungan pelayanan kesehatannya secara komprehensif yang dapat dicapai dengan menggunakan sistem komando seperti ICS?. Menggunakan pendekatan sistem insiden komando diharapkan RS dapat memanfaatkan struktur yang ada dan komunikasi yang efektif antar bidang, sehingga bidang logistik dapat memenuhi kebutuhan bidang operasional melalui perencanaan yang optimal. Lebih jauh lagi bagaimana RS dapat melakukan identifikasi dan pemetaan sumber daya, baik di dalam maupun di luar RS menggunakan jejaring potensial, baik dari instansi pemerintah maupun non pemerintah seperti relawan dan lembaga swadaya masyarakat.

Seyogyanya masing - masing bidang akan melaporkan permasalahan dan list kebutuhan kepada komandan, kemudian komandan berkoordinasi dengan bidang logistik. Kondisi dan permasalahan yang ada perlu didokumentasikan dan dipetakan untuk dicari jalan keluarnya segera. Situasi ini juga perlu dikomunikasikan dengan baik ke stakeholder lokal maupun nasional sehingga sumber daya dapat terdistribusi dengan baik dan permasalahan kesehatan dapat tertanggulangi. Dengan demikian, tidak hanya rumah sakit, namun stake holder dan masyarakat dengan mudah mengetahui kapasitas dan kebutuhan layanan kesehatan yang dapat diberikan selama penanganan COVID-19.

 

Tujuan Workshop

Divisi Manajemen Bencana Kesehatan akan mengadakan Workshop Logistik dalam ICS pada Penanganan COVID-19 di rumah sakit, workshop ini akan membahas dasar - dasar aspek logistik dalam ICS, alur identifikasi kebutuhan dan perencanaan sumber daya, SOP –SOP terkait logistik dan alat/platform komunikasi informasi untuk memperlancar dan meningkatkan efektivitas dan efisinensi permintaan kebutuhan logistic. Workshop ini bertujuan untuk menguatkan aspek logistik dalam ICS pada Penanganan COVID-19 di rumah sakit

 

Output

  • Peserta memahami alur, tugas dan fungsi perencanaan kebutuhan dalam ICS,
  • Peserta memahami bagaimana mengidentifikasi kebutuhan dan pasokan sumber daya di dalam dan sekitar rumah sakit,
  • Peserta memiliki SOP permintaan kebutuhan logistik,

 

Peserta dan Persyaratan

Peserta workshop adalah peserta yang telah mengikuti workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan berbasis Incident Command System (ICS) dan workshop Komunikasi dalam ICS. Diikuti oleh 3 orang yang tergabung dalam ICS RS dalam Penanganan COVID-19

 

Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Selasa - Kamis/ 21 - 23 April 2020

Pukul : 10.30 – 12.00 WIB

Agenda Kegiatan

Persiapan Workshop

  1. Seluruh peserta dipastikan masuk ke grup WA Logistik dalam ICS Angkatan II
  2. Seluruh peserta mengerjakan Kirkpatrick SEBELUM KLIK https://forms.gle/D528oGwaoF6FcLG79
  3. Seluruh rumah sakit yang terdaftar mengikuti workshop akan diberikan sertifikat sebagai peserta workshop (participant certificate) dan rumah sakit juga akan mendapatkan sertifikat telah menyelesaikan workshop (accomplishment certificate) dengan memenuhi syarat dibawah ini:
    • mengerjakan Kirkpatrick evaluation sebelum dan sesudah workshop
    • kehadiran online diskusi
    • pengerjakan penugasan 1

 

Pertemuan 1

1. Logistik dalam ICS Rumah Sakit pada COVID-19
2. Memproyeksikan dan Memastikan Kebutuhan APD dengan Standard yang Tepat pada COVID-19

Selasa, 21 April 2020


Tujuan Pembelajaran Umum : Memahami kegiatan logistic dalam ICS

Narasumber  :

  1. Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt
  2. Tim PPI RS

Moderator : Happy R Pangaribuan SKM, MPH

TPK
(Tujuan Pembelajaran Khusus)

Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan

Metode

Memahami dasar-dasar Logistik dalam struktur ICS pada COVID -19

Memahami dasar - dasar logistik dalam struktur ICS pada COVID-19 :

  1. Identifikasi kebutuhan
  2. Pemetaan kebutuhan
  3. Alur kebutuhan

Ceramah

Tanya jawab

Diskusi

Penugasan

Memahami tugas dan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan logistic dalam struktur ICS pada COVID -19

Memahami tugas dan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan logistic dalam struktur ICS pada COVID-19 :

  1. Struktur Organisasi Logistik dalam ICS
  2. Tugas dan tanggung jawab

Memahami juklak dalam perencanaan kebutuhan pada COVID -19

Memahami juklak dalam perencanaan kebutuhan pada COVID -19 :

  1. Identifikasi perencanaan kebutuhan.
  2. Pemetaan perencanaan kebutuhan
Memproyeksikan dan memastikan kebutuhan APD dengan Standard yang Tepat pada COVID -19

Memproyeksikan dan Memastikan Kebutuhan APD dengan Standard yang Tepat pada COVID -19 :

  1. Teknik pengecekan bantuan logistik (APD) di RS
  2. SOP pemeriksaan bantuan logistik (APD) di Rumah Sakit
 

MATERI

pdf Materi I - Logistik dalam ICS

pdf Penghitungan kabutuhan APD

pdf Pemakaian APD  & Zona  Risiko Infeksi

 

REFERENSI 

pdf ASHP Statement on the Role of Health-System Pharmacists in Emergency Preparedness

pdf Comodity package presentation COVID-19

pdf COVID-EFST_v1.1_Shared2_final -Yogyakarta

pdf FIP Statement of Policy

pdf Georgia Dept.of Health - NIMS ICS HICS_2014

pdf Hashikura,M - Stockpile of PPE in Hospital Settings PIP 2009

pdf HICS_Guidebook (log 45x hal 63), 2014

pdf ICS organizational structure and elements, hal 8, 2018

pdf INO COVID_Estimation_Scenario_5_10_20_DCP_V7 (250320)

pdf Kepmenkes-059-tahun-2011-Pedoman-Pengelolaan-Obat-dan-Perbekalan-Kesehatan-Pada-Penanggulangan-Bencana

pdf Logistic Chain in Emergency

pdf Major-Incident-Medical-Management-and-Support-Third-Edition

pdf Perka BNPB no 6 tahun 2009 ttg Pedoman Pergudangan

pdf UJPH - Expanding the Pharmacist’s Role in Public Health

pdf VanVactor-HCLogindisasterplanning

pdf WHO PAHO - HumanitarianSupply, 2001

 

Arsip Video

Reportase

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Workshop “Logistik Dalam Incident Command System (ICS) Penanganan COVID-19 di Rumah Sakit. Workshop ini digelar melalui zoom meeting pada Selasa (21/04) pukul 10.30-12.00 WIB.

Topik kegiatan hari ini adalah “Implementasi Logistik dalam ICS di Rumah Sakit untuk Respond Pandemi COVID-19” disampaikan oleh Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt (Divisi Manajemen Bencana PKMK FK – KMK UGM). Gde menyampaikan implementasi logistik dalam ICS merupakan upaya untuk memahami tugas dan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan logistik, alur identifikasi kebutuhan, pemetaan kebutuhan, SOP terkait logistik dan alat/platform komunikasi informasi untuk memperlancar dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi permintaan kebutuhan logistik dalam struktur ICS pada COVID-19, dan memahami pentingnya petunjuk pelaksanaan dalam perencanaan kebutuhan pada COVID-19.

Pada logistik emergency, bagian logistik menyediakan semua kebutuhan dukungan insiden termasuk memperoleh sumber daya dari sumber internal dan eksternal, menggunakan prosedur standar maupun darurat serta permintaan ke rumah sakit lain, mitra perusahaan, dan posko/satgas ad-hoc atau dinas kesehatan setempat. Setiap permintaan sumber daya dari suatu area di rumah sakit harus dilaporkan ke Bagian Logistik menggunakan prosedur juklak yang diuraikan dalam rencana operasi rumah sakit. Apabila di luar rumah sakit, bagian logistik harus menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan

Workshop kali ini juga menghadirkan narasumber Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, Sri Purwaningsih, dengan topik “Bijak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Kewaspadaan Pandemi Covid-19”. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan pandemi Covid-19 telah ditetapkan menjadi bencana nasional, namun keterbatasan APD menjadi salah satu isu kunci di tengah pandemi. Keterbatasan APD merupakan barrier untuk meminimalisir risiko penularan khususnya bagi petugas yang bertugas di Rumah Sakit. Dalam rangka menjaga ketersediaan APD ditengah kelangkaan penyedia, pihak manajemen RSUP DR Sardjito melakukan penyusunan bijak penerapan pencegahan dan pemilihan APD berdasarkan dasar – dasar ilmiah, bukti praktik klinik penecegahan infeksi yang reliable.

Sri mengungkapkan mengenai pengaturan alat pelindung diri berdasarkan pekerjaan dan area zonasi yang terbagi tiga zona yang bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19 melalui pasien, petugas dan pengunjung, serta agar pemakaian APD sesuai kebutuhan. Zona merah adalah area perawatan pasien COVID-19 dimana pada area ini akses terbatas, petugas harus memakai APD seperti yang telah ditetapkan dan melarang pengunjung untuk memasuki zona ini. Zona kuning adalah area perawatan risiko sedang karena adanya kemungkinan dilakukan tindakan aerosol yang membutuhkan APD khusus saat tindakan tersebut. Terakhir, zona hijau adalah area non COVID-19 dimana area ini untuk perawatan pasien non COVID-19, dan menjadi area bebas APD atau dengan APD minimal seperti masker bedah. Selain itu, pihaknya juga memaparkan simulasi kebutuhan APD dengan estimasi kebutuhan untuk 40 pasien rawat jalan dan 10 pasien rawat inap dalam sebulan membutuhkan 900 masker, dan 1.660 sarung tangan. Kebutuhan ini mempertimbangkan kebutuhan masker petugas yang bekerja dan terlibat dalam jejaring pasien serta petugas kesehatan yang non stop bekerja 8 jam dalam satu shift.

Pertanyaan:

  1. Naomi dari RSPAU:
    Alur perencanaan kebutuhan logistik di RS melibatkan IC dan bidang terkait di RSPAU adalah kebutuhan logistik dikoordinasikan oleh direktur penunjangan. Alurnya kebutuhan direkap dan didata. Kebutuhan disesuaikan dengan bantuan dari luar yang ada di posko COVID-19 RSPAU yang kemudian disalurkan ke ruangan – ruangan perawatan pasien COVID-19.
  1. Kendala paling mendasar dalam ICS Logistik Rumah sakit?
    Gde: Kendala paling mendasar dalam ICS logistik di RS adalah mulai dari komunikasi tim, dan juga pencatatan spesifikasi teknis logistik yang dibutuhkan

Apakah juklak yang ada sudah mengakomodasi sumber daya internal maupun eksternal?

  1. RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.

Jumlah pasti logistik di RS kita belum tahu, tapi ada donasi dari LSM dan sebagainya. Juklak sudah jalan, sekarang masih di perbaiki.

Reporter: Candra (PKMK UGM)