Perubahan pola musim, kejadian cuaca ekstrim yang semakin banyak dan mencairnya glacier di dataran tinggi Himalaya - Tibet yang terus menerus memiliki implikasi jangka panjang untuk kualitas air, energi, dan keamanan pangan atau makanan pada negara yang berkaitan langsung dengan dataran tinggi ini. Glacier merupakan bongkahan es di puncak gunung dan tidak mencair selama musim panas. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim diperlukan untuk tetap bertahan. Terdapat toolkit yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Toolkit yang dikembangkan ini dinamakan IAP toolkit (the ICLEI ACCRN PRocess). Toolkit ini memiliki 6 fase yang terdiri dari tools yang dapat digunakan oleh pemerintah lokal untuk mengevaluasi resiko iklim dari berbagai sistem terkait dengan kerentanannya. Berdasarkan hal tersebut dapat diformulasikan dan diimplementasikan berbagai intervensi untuk merespon kelemahan dari sistem yang telah teridentifikasi. Secara keseluruhan fase-fase tersebut adalah fase engagement atau fokus pada mendapatkan dukungan secara politik dari pihak yang memiliki otoritas dan kelompok komunitas, penelitian terkait dengan perubahan iklim dan pengkajian dampak, pengkajian kerentanan, strategi resiliansi, implementasi serta monitoring dan review. Setiap fase ini harus dilalui untuk memperoleh strategi yang tepat dalam menciptakan resiliansi komunitas.
Informasi selengkapnya Klik Disini