Selamat berjumpa kembali pembaca website bencana kesehatan. Minggu lalu kita telah membahas makalah tentang Militaries and global health: peace, conflict, and disaster response. Bagaimana peran militer di Indonesia dalam upaya meningkatkan kesehatan nasional terkhusus penanggulangan bencana? Bagi Indonesia sendiri salah satu ancaman kesehatan nasional adalah banyak wilayah - wilayah Indonesia rentan bencana. Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap kesehatan global. Ketahanan nasional membutuhkan kerja sama dan sinergitas lintas sectoral. Ketahanan suatu wilayah yang rentan bencana bisa ditinjau dari kemampuan institusi - institusi wilayah tersebut dalam penanggulangan bencana. Indonesia sendiri dalam upaya menghadapi berbagai ancaman khususnya bidang kesehatan, di setiap daerah telah disiagakan aparat Babinsa sebagai ujung tombak TNI yang bertugas melakukan deteksi dini, cegah dini, temu cepat dan lapor cepat.
Pemerintah daerah perlu menggandeng TNI dalam penanggulangan bencana mulai dari pra - bencana, masa tanggap darurat sampai dengan masa recovery pasca bencana. Peran TNI dalam menanggulangi bencana alam sudah diatur dalam UU Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Pada masa respon tanggap darurat, dalam beberapa bencana yang terjadi di Indonesia kita bisa melihat peran TNI sangat dominan. TNI bertugas untuk melakukan evakuasi terhadap korban, distribusi bantuan logistik atau tim relawan serta memberikan jaminan keamanan selama proses pengungsian. Sebagai contoh bencana di Sulawesi Tengah, TNI mengerahkan ribuan prajurit ke Palu dan Donggala. Mereka diperintahkan untuk mencegah penjarahan serta mengamankan toko - toko dan bantuan kemanusiaan dari aksi penjarahan oleh berbagai oknum. Hal yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan peran TNI pada saat pra bencana dan pasca bencana. Beberapa penelitian di Indonesia menyebutkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dengan aparat militer belum terbangun dengan baik khususnya dalam tahap pra bencana dan pasca bencana. Salah satunya silakan KLIK DISINI. Dengan demikian pemerintah daerah dan institusi militer harus menjaga komitmen untuk bekerja sama meningkatkan kesehatan nasional dan kesehatan global.
Minggu lalu juga pada website bencana kesehatan membahas tentang kegiatan review Post Disaster Need Assessment (PDNA). Penyempurnaan instrumen PDNA terus dilakukan dengan melibatkan peran akademisi, dinas kesehatan dan kementerian kesehatan. Pertemuan review kedua instrumen PDNA berfokus pada penyajian perbaikan instrumen dari review pertama, serta menggali masukan dari para pakar (dari universitas) dan pemerintah (Kementerian Kesehatan). Reportase kegiatan review kedua PDNA Sektor Kesehatan pada bencana Sulawesi Tengah di Manado 23 - 25 Januari silakan KLIK DISINI. Selanjutnya review III tentang Finalisasi PDNA Sektor Kesehatan pada bencana Sulawesi Tengah akan dilakukan di Balikpapan, 30 Januari - 01 Februari 2019.