Pengantar website bencana kesehatan kembali dengan pembahasan bagaimana upaya pengurangan risiko bencana pada anak - anak. Pengurangan risiko ini banyak dilakukan dengan berbagai variasi program seperti sekolah ramah bencana, forum anak tangguh bencana, anak belajar bencana, dan sebagainya. Progam tersebut diselenggarakan oleh LSM, BNPB, BPBD dan sektor terkait lainnya. Penyebaran informasi pengetahuan bencana dalam kalangan anak - anak lebih kreatif misalnya penyampaian melalui video, buku saku, leaflet dan pengembangan skenario di sekolah. Telah ada peningkatan penelitian dan fokus kebijakan internasional terkait pengurangan risiko bencana yang berpusat pada anak dan remaja.
Artikel ini merangkum perkembangan pengurangan risiko bencana secara nasional dan internasional dengan melihat Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015 - 2030. Pada artikel dijelaskan terdapat 3 pilar yang saling terhubung pada framework Comprehensive School Safety (CSS) yaitu pilar safe learning facilities, school disaster management, dan risk reduction and resilience Eeducation. Ketiga pilar tersebut saling terhubung mengarah ke perlindungan anak - anak dan staf di sekolah, meningkatkan kesinambungan pendidikan di masa darurat dan krisis, perlindungan investasi sector pendidikan dan pembangunan budaya pengurangan risiko partisipatif jangka panjang. Melalui pendekatan CSS, sebagian besar anak - anak menunjukkan bahwa mereka termotivasi untuk belajar bencana. Selain itu orang tua dan guru mereka juga ingin dilibatkan dalam pengurangan risiko bencana di rumah dan sekolah. Framework CSS ini merupakan pembangunan aliansi yang digerakkan oleh PBB, pendukung dan praktisi keselamatan sekolah yang dipimpin oleh UNICEF dan UNESCO, termasuk UNISDR dan beberapa LSM seperti Save the Children.
Selengkapnya Klik Disini