Banjir yang dihadapi Jakarta bukanlah peristiwa baru. Pengalaman banjir di Jakarta seharusnya bisa menjadi pembelajaran untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap banjir. Namun beberapa media menunjukkan kritikan masyarakat terhadap pemerintah DKI, masyarakat menganggap pemerintah DKI Jakarta gagal menangani banjir. Kacaunya konsep penataan ruang karena banyaknya pembangunan infrastruktur yang tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan hidup juga disebut salah satu penyebab banjir Jakarta. Daerah yang rawan banjir seharusnya menjadikan banjir sebagai masalah rutin, terlepas dari kejadian banjir yang sebenarnya. Penelitian ini menekankan pentingnya pengetahuan banjir informal/ lokal/ awam, memori banjir dan sejarah banjir dalam mengembangkan ketahanan masyarakat terhadap banjir. “Memori banjir berkelanjutan” dipahami sebagai fokus masyarakat, arsip, mengintegrasikan pengalaman individu dan kolektif dan strategi penanganan untuk masa depan. Konsep memori banjir dan pengetahuan dapat dikembangkan di dalam masyarakat - melalui diskusi dimana berbagai pakar dan suara lokal dapat berpartisipasi. Pengetahuan lokal juga menawarkan prediksi dan keprihatinan tentang karakter dan dampak banjir di masa depan berdasarkan pengamatan sebelumnya dari segi geografis, ekonmis, kesehatan dan kebijakan pemerintah. Lebih jauh lagi, mengingat pola banjir masa lalu dapat menanamkan pemahaman tentang perubahan risiko residual dan persepsi terhadap perubahan lingkungan. Selengkapnya KLIK DISINI
Selengkapnya KLIK DISINI