Panas yang ekstrem (yaitu, gelombang panas) telah berdampak serius pada kesehatan manusia, dengan penuaan, kemiskinan, dan penyakit kronis sebagai faktor yang memperparah. Komunitas global berusaha untuk menghadapi cuaca yang lebih panas di masa depan sebagai konsekuensi dari perubahan iklim global, ada kebutuhan mendesak untuk lebih memahami tindakan pencegahan dan respons paling efektif yang dapat diterapkan, terutama di rangkaian sumber daya rendah. Dalam makalah seri ini, peneliti menjelaskan bagaimana ketergantungan masa depan pada AC tidak berkelanjutan dan semakin meminggirkan komunitas yang paling rentan terhadap panas. Peneliti kemudian menunjukkan bahwa pemahaman yang lebih holistik tentang lingkungan termal di lanskap dan skala perkotaan, bangunan, dan individu mendukung identifikasi berbagai peluang berkelanjutan untuk membuat orang tetap sejuk. Peneliti merangkum manfaat (misalnya, efektivitas) dan keterbatasan dari setiap strategi pendinginan yang diidentifikasi, dan merekomendasikan intervensi optimal untuk pengaturan seperti panti jompo, daerah kumuh, tempat kerja, area publik, kamp pengungsi, dan olahraga. Integrasi informasi ini ke dalam rencana aksi panas yang dikomunikasikan dengan baik dengan pengawasan dan pemantauan yang kuat sangat penting untuk mengurangi konsekuensi kesehatan yang merugikan dari panas ekstrem saat ini dan di masa depan. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal The Lancet