Jakarta - Penanganan darurat banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terjadi Selasa kemarin 9 Desember masih dilakukan hingga saat ini. Banjir bandang akibat hujan deras selama 2 jam itu menyebabkan Sungai Cibarengkok meluap, akibatnya 10 kampung terendam banjir.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 5 kampung tersebut berada Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, dan 5 kampung di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
"Tidak ada korban jiwa dari bencana tersebut. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Garut, tercatat 1.179 jiwa terdampak banjir," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/12/2014).
Sutopo menjelaskan, kerugian material akibat banjir bandang di Kecamatan Cikajang adalah 6 rumah hanyut, 49 rumah rusak berat dan 119 rumah rusak ringan.
"Beberapa bangunan yang terendam antara lain 280 unit rumah dan 9 masjid. Sedangkan di Kecamatan Banjarwangi ada 988 jiwa terdampak, 5 rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang dan 290 rumah terendam banjir," papar dia.
Sutopo mengatakan, saat ini banjir bandang telah surut. Sebanyak 30 jiwa atau 6 kepala keluarga yang rumahnya hanyut mengungsi ke balaidesa dan menumpang ke rumah tetangga.
Menurut Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut bersama TNI, Polri, dan SKPD lain sudah berada di lokasi terdampak banjir.
"BPBD telah memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji, selimut dan tikar. Saat ini masih dilakukan pembersihan lingkungan oleh aparat. Kebutuhan mendesak adalah seragam anak sekolah dan makanan," pungkas Sutopo.