REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Sebanyak 1.217 jiwa warga di tepian Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, wilayah Kecamatan Paal Dua dikabarkan terdampak banjir kiriman, Ahad (29/4) malam hingga Senin subuh. Ratusan rumah dilaporkan terendam.
"Warga tersebut tercatat di Kelurahan Paal Dua, Kairagi Weru, dan Dendengan Luar," kata Camat Paal Dua Glen Kowaas, di Manado, Senin (30/4).
Dia menyebutkan, selain ribuan jiwa yang terdampak dan mengungsi, sebanyak 204 rumah terendam air setinggi 100 sampai 150 sentimeter di wilayah tersebut.
Kowaas menjelaskan tinggi air yang masuk juga disebabkan oleh posisi rumah yang berada dataran rendah sehingga air naik tinggi.
Kowaas mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti BPBD dan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana ini.
Kowaas mengakui warga kebanyakan panik, karena tidak menyangka air naik cepat, sebab tidak ada hujan di Manado, meskipun cuaca mendung hanya hujan rintik-rintik saja.
Meski begitu, dia mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan, jika cuaca masih seperti ini, maka seluruh warga masih harus terus waspada, jangan sampai lengah agar bisa melakukan tindakan antisipasi tidak jadi korban sia-sia.
Sementara itu, sejumlah warga di wilayah Kecamatan Paal Dua maupun Singkil dan Wenang sudah melakukan pembersihan rumah, untuk mencegah lumpur yang dibawa air menjadi keras dan sudah menempel di dinding rumah, seperti dilakukan Herry, warga Ternate Baru.
"Kami langsung membersihkan rumah saat air mulai surut, supaya tidak menyulitkan kami saat kering," kata Herry.