Liputan6.com, Jakarta Penyebab banjir biasa beragam sesuai dengan kondisi wilayah. Hal ini dapat terjadi karena curah hujan yang memang sedang tinggi-tingginya, adanya penebangan hutan, suatu wilayah yang berada di dataran rendah, hingga perilaku membuang sampah sembarangan.
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Biasanya air banjir merupakan air yang berasal dari sungai atau hujan lebat yang terus menerus sehingga dapat menyebabkan luapan.
Penyebab banjir perlu dikenali agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan. Pasalnya, penyebab terjadinya banjir tidak terlepas juga dari perilaku manusia yang tidak disiplin dalam menjaga lingkungan. Mempersiapkan berbagai tindakan antisipasi juga bisa dilakukan agar banjir tidak terjadi dan merugikan masyarakat.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (28/9/2020) tentang penyebab banjir.
Curah Hujan Tinggi
Penyebab banjir yang pertama adalah curah hujan yang tinggi. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap peningkatan debit dan volume air yang ada di daratan. Jika air tersebut tidak dengan cepat diserap oleh tanah atau aliran sungai, hal ini dapat menjadi penyebab banjir bandang.
Jika hujan lebat terjadi telah berlarut-larut dalam waktu yang lama akan sangat berpotensi terjadi banjir. Terutama pada daerah-daerah yang juga memiliki kontur tanah yang rendah. Jika lokasi dari terkumpulnya air tersebut berada di daerah yang lebih tinggi. Tentu akan memberi efek menghancurkan bagi semua kehidupan yang ada di bawahnya. Maka dari itu, pastikan resapan air yang terjaga dengan baik sangat penting perannya.
Penebangan Liar
Penebangan hutan secara liar juga merupakan salah satu penyebab banjir yang perlu diperhatikan. Hal ini terkait dengan pohon yang memiliki fungsi dalam meresap air yang jatuh ke tanah.
Apabila air hujan tidak dapat diserap dengan sempurna, maka hal ini akan meningkatkan risiko banjir bandang, terutama jika pusat dari banjir tersebut ada di perbukitan.
Selain banjir yang besar, ketika pohon ditebang secara liar, maka akan menimbulkan risiko terjadinya longsor. Hal ini karena salah satu faktor dari longsor adalah tidak mampunya tanah menahan beban dari air yang terus menerus menerpa. Hal ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang cukup curam.
Pembukaan LahanPenyebab banjir selanjutnya adalah adanya pembukaan lahan baru. Biasanya ketika hujan datang, pasti air akan mudah terserap masuk ke tanah. Namun hal ini hanya berlaku bila masih ada pohon yang mendukunganya. Ketika hutan sudah dirombak menjadi pemukiman warga, tentu tempat resapan air juga menjadi berkurang.
Bangunan di Daerah Resapan AirKetika banyak sekali bangunan penduduk di daerah yang seharusnya menjadi lokasi resapan air, maka akan berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan sangat kencang ketika hujan deras tiba.
Kondisi tersebut dapat membuat lokasi pemukiman dan jalan-jalan yang seharusnya menjadi resapan air seakan-akan sebuah selokan, yang justru mempercepat laju dari aliran air hujan tersebut, dan yang pasti dalam volume yang besar. Penyebab banjir satu ini juga perlu menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat.
Sistem Kelola Tata Ruang yang SalahKesalahan pada sistem tata kelola ruang di daerah perkotaan biasanya juga bisa menjadi penyebab banjir. Dengan adanya kesalahan tersebut, biasanya air akan sulit menyerap ke dalam tanah dan menyebabkan aliran air menjadi lambat. Sementara pada musim penghujan, air yang datang ke daerah tersebut akan lebih banyak jumlahnya dari biasanya sehingga dapat cepat menyebabkan banjir.
Daerah Dataran Rendah
Penyebab banjir juga dipengaruhi faktor wilayah seperti disebutkan sebelumnya. Faktor tinggi rendahnya daratan bahkan menjadi faktor yang sangat besar dalam penyebab banjir bandang.
Hal ini mengingat, ketika air turun dari dataran yang lebih tinggi tentunya akan semakin laju ketika menuju ke bawah. Hal ini yang harus diwaspadai, karena kuatnya arus air tersebut bahkan bisa menghancurkan tembok-tembok rumah.
Kapasitas Sungai Kecil
Kapasitas sungai yang kecil terkadang juga bisa menjadi salah satu penyebab banjir yang tidak terhindari. Semakin tinggi curah hujan, maka semakin banyak volume air yang seharusnya ditampung oleh sungai. Namun karena tidak seimbang, akhirnya air membludak di wilayah sekitar.
Tidak hanya itu, semakin tinggi lokasi air memang memberi dampak merusak bagi lokasi yang ada di bawahnya, dan bayangkan, ketika lokasi air tersebut ada di atas dan memiliki volume yang sangat besar. Tentunya akan sangat berbahaya bagi orang yang tinggal di dataran rendah atau di bawahnya.
Membuang Sampah Sembarangan
Penyebab banjir yang satu ini tentu tidak perlu diragukan lagi, dan berkali-kali diingatkan pada siapa saja. Kebiasaan buruk dalam membuang sampah sembarangan sudah pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Selain tercemarnya lingkungan dan menjadi kotor, jenis sampah seperti sampah plastik akan membuat aliran sungai akan terhambat apabila ada sampah yang tersangkut.
Ketika sampah-sampah tersangkut, maka aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin besar. Saat volume semakin besar, maka akan berpotensi dalam menimbulkan efek berupa tekanan yang sangat besar.
Itulah beberapa penyebab banjir yang perlu kamu pahami dan waspadai. Selalu jaga lingkungan kamu agar terhindar dari banjir.
Dampak Banjir
1. Penyebaran penyakit. Air yang kotor tentunya menjadi sarang yang menyenangkan bagi para kuman, virus dan bakteri. Tidak higienis membuat masyarakat mulai terserang beberapa penyakit, seperti gatal-gatal, diare, dan sebagainya.
2. Persediaan air bersih yang langka. Bisa menimbulkan kontaminasi air dari banjir dan membutuhkan membeli air bersih untuk minum.
3. Gagal panen. Beberapa wilayah daerah perkebunan yang diterjang banjir, ada kemungkinan akan mengalami gagal panen. Akhirnya hasil tani menjadi langka dan lebih mahal.
4. Beberapa spesies tanaman ada yang mati karena tidak kuat terendam banjir terlalu lama.
5. Kerusakan fisik, seperti bangunan, jembatan, kendaraan, jalan raya, selokan, dan kanal.
6. Langka makanan tertentu. Selain hasil tani yang susah diperoleh, beberapa makanan juga sulit dijumpai karena akses menuju lokasi banjir yang tidak mudah.
7. Jumlah wisatawan menurun. Padahal pendapatan negara, sektor ekonominya berasal dari para pelancong luar negeri.