Khartoum: Banjir menyusul hujan lebat di Sudan telah menewaskan lebih dari 80 orang. Cuaca ekstrem juga merusak atau menghancurkan puluhan ribu rumah.
"Sebanyak 84 orang tewas dan 67 lainnya cedera di 11 negara bagian di seluruh Sudan sejak awal musim hujan," kata Juru Bicara Dewan Nasional Pertahanan Sipil Sudan, Abdel Jalil Abdelreheem, seperti dikutip AFP, Selasa 14 September 2021.
“Korban tewas tenggelam, tersengat listrik dan rumah ambruk,” tambahnya.
“Sekitar 8.408 rumah juga hancur dan lebih dari 27.200 rusak di seluruh Sudan,” imbuh Abdelreheem.
Hujan deras biasanya turun di Sudan antara Juni dan Oktober, dan negara itu menghadapi banjir besar setiap tahun, merusak properti, infrastruktur, dan tanaman.
PBB memperkirakan bahwa hujan lebat dan banjir telah mempengaruhi sekitar 102.000 orang sejak Juli.
PBB dalam sebuah laporan pekan lalu mengatakan, hampir 50 desa terendam di Sudan selatan, menggusur sekitar 65.000 orang termasuk pengungsi Sudan Selatan yang kampnya terendam.
Tahun lalu, hujan lebat memaksa Sudan untuk mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan, setelah banjir melanda sedikitnya 650.000 orang, merusak atau menghancurkan lebih dari 110.000 rumah.