PASIR putih terhampar di sepanjang pantai. Air laut yang tenang dan jernih dan pepohonan rindang yang bisa menaungi saat tidur bermalas-malasan sungguh menggoda. Terlebih matahari menjelang siang masih terasa ramah, tidak terlalu panas.
Benar saja, setelah memesan cottage dan meletakkan barang, beberapa wisatawan yang baru datang berlarian menuju pantai, terjun menikmati perairan Pulau Pagang.
Mungkin nanti mereka juga akan menikmati banana boat, donut boat atau jet ski yang juga disediakan pengelola. Atau mungkin menikmati snorkeling, berfoto di area terumbu karang.
Agak ke ujung pulau, beberapa orang sudah terlihat mencebur ke laut yang berwarna biru cerah, memantulkan warna pasir putih di dasarnya yang tidak terlalu dalam. Mereka adalah wisatawan yang ingin lebih dekat dengan alam, memanfaatkan area camping ground yang juga disediakan pengelola pulau.
Pengelola Pulau Pagang, Heru Farta mengungkapkan, terdapat beberapa pilihan yang bisa dipilih wisatawan yang memutuskan untuk menginap di pulau di antaranya, cottage bersama seharga Rp1,3 juta per malam, VIP cottage Rp1,2 juta per malam, cottage backpacker Rp1 juta per malam, backpacker non AC Rp800 ribu per malam dan camping ground Rp50 ribu per orang.
Fasilitas itu dilengkapi pula dengan toilet umum yang cukup representatif dan bersih. Selesai mandi di laut, wisatawan bisa membilas diri di tempat itu. Sabun dan shampo sudah disediakan. Juga ada musala untuk wisatawan menunaikan ibadah.
Lebih ke ujung pulau, beberapa wisatawan tampak turun dari bukit kecil. Mungkin agak terlalu berlebihan disebut bukit, karena tempat itu hanya berupa gundukan setinggi tujuh atau delapan meter. Mendakinya tidak lebih dari 10 menit. Namun dari puncak bukit kecil itu pemandangan menjadi agak lepas.
Laut biru dan beberapa gugus pulau terlihat jelas. Itulah salah satu spot foto paling keren di Pulau Pagang, selain gugusan karang, gazebo dan beberapa bangku taman yang di susun fotogenik.
Bila ingin mencoba medan yang lebih menantang, bisa menyusuri jalur tracking di bukit setinggi 37 meter di belakang pulau. Jalur itu sebenarnya disediakan untuk evakuasi jika terjadi ancaman tsunami, namun bisa dinikmati untuk tracking bagi wisatawan.
Menjelang siang, wisatawan menyudahi acara mandi di laut dan bersiap untuk bersantap siang. Wisatawan yang membeli paket wisata mendapatkan layanan makan siang dan malam dari perusahaan perjalan wisata.