Lombok Utara - Dinas Pariwisata NTB menggelar pelatihan mitigasi bencana di desa wisata Senaru. Selama ini Senaru dikenal sebagai pintu gerbang pendakian gunung Rinjani.
Senaru adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kabupaten Lombok Utara. Senaru merupakan salah satu pintu pendakian gunung Rinjani yang dikunjungi banyak pendaki setiap tahunnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pelatihan Mitigasi Bencana pun digelar di desa wisata Senaru pada 22-23 Oktober akhir pekan lalu.
"Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk mempersiapkan NTB demi menyambut event-event internasional dari sisi mitigasi bencana," ujar Wakti dalam keterangannya seperti dikutip detikTravel, Kamis (28/10/2021).
Desa wisata Senaru mendapatkan materi mitigasi bencana dari pihak BMKG dan BPBD sebagai narasumber. Dalam materinya, Yudhit Adiyatma selaku perwakilan BMKG menyampaikan beberapa hal seperti manajemen resiko dan bencana, adanya info khusus pariwisata, serta info sebaran titik panas.
Nantinya informasi harian maupun mingguan terkait informasi cuaca, suhu, curah hujan dan sebagainya akan diperbaharui setiap Senin dan Kamis melalui grup WhatsApp oleh BMKG.
BMKG juga diharapkan bisa memberikan informasi untuk diletakkan di Tourist Information Center nantinya, termasuk di pintu-pintu pendakian, sehingga bisa dibaca oleh para pendaki.
"Sehingga nanti ketika wisatawan hendak melakukan pendakian dan travelling destinasi-destinasi wisata, bisa merasa aman dan nyaman," harap Wakti.
Sedangkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) yang diwakili oleh Kabid Penanggulangan Bencana BPBD NTB, Mustakim menyampaikan materi terkait Regulasi dan Tantangan dalam Melaksanakan Mitigasi Bencana dan Pengelolaan Krisis Kepariwisataan Akibat Bencana.
Menyadari NTB yang rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan tsunami, Mustakim menekankan upaya antisipasi dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dasar kebencanaan penting.
Berkaca pada bagaimana Jepang dalam menanggapi bencana, Mustakim menyampaikan bahwa kita bisa menunjukkan upaya serupa, misalnya dengan memiliki bangunan tahan gempa.
Mustakim menilai bahwa pariwisata sangat membutuhkan informasi seperti ini untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan. Karena itu, Mustakim percaya dengan narasi Desa Tangguh Bencana, desa akan memiliki nilai lebih.
"Bagaimana menjadikan desa tangguh bencana, hal ini yang (kemudian) dapat dijual," pungkasnya.