BANGLI, BALI EXPRESS– Cuaca ekstrem terjadi di Bangli sejak beberapa hari lalu. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli mengimbau masyarakat waspada, terutama kemungkinan terjadinya pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangli I Wayan Wardana ditemui Selasa (12/7) menyampaikan, cuaca ekstrem sejak beberapa hari lalu memang tidak menimbulkan bencana di Bangli. Namun demikian, ia tetap mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Mengingat banyak pohon di pinggir jalan raya wilayah Bangli. Seperti jalur Kayuambua, Kecamatan Susut. Kemudian jalur utama Kecamatan Tembuku. Apalagi wilayah Kintamani, jalur utama berada di kawasan hutan.
Selain pohon tumbang, rawan tanah longsor juga menjadi perhatian instansi tersebut. Kawasannya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Salah satu di kawasan Desa Terunyan. “Imbauan tertulis memang belum ada, tetapi secara lisan sudah,” ujarnya.
Setiap ada perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) langsung disebarkan. Sehingga semua pihak bisa waspada. “Sebar ke grup Whatsapp (WA). Harapannya, camat bisa menyebar ke perbekel, kemudian terus disebarkan hingga masyarakat luas tahu bahwa akan turun hujan ringan, lebat, jadi bisa waspada,” harapnya.
Pejabat yang sempat menjabat camat di semua kecamatan di Bangli ini juga menyampaikan bahwa segala peralatan yang dimiliki BPBD untuk menangani bencana sudah disiapkan. Semuanya dipastikan dalam kondisi baik. Siap digunakan. “Senso setiap hari dipanaskan, dicoba biar saat dibutuhkan benar-benar masih bagus,” jelas Wardana.
Bagaimana dengan kesiapan personel? Pria asal Kelurahan Kawan, Bangli ini menegaskan, BPBD sudah memiliki tim reaksi cepat (TRC) yang standby 24 jam. Satu sif terdiri dari lima orang. Jumlah itu memang dinilai masih kurang.
Keterbatasan personel di instansi tersebut membuatnya tidak bisa menyiagakan banyak orang dalam satu sif. Namun demikian, keberadaan TRC yang dibentuk beberapa bulan lalu itu bisa membantu masyakarat terkait kebencanaan. “Kalau ada bencana, lima orang ini dulu jalan. Apabila memang butuh tenaga banyak, kami kerahkan personel yang lain. Yang penting ada saja dulu ke lokasi untuk mempercepat penanganan,” terang Wardana.