KOMPAS.com – Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, tanah longsor, angin puyuh, putih beliung, gelombang panas, dan gelombang dingin adalah beberapa contoh hidrometeorologi.
Bencana-bencana tersebut termasuk bencana hidrometeorologi karena disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor hidrometeorologi.
Dilansir dari Konservasi DAS Universitas Gadjah Mada (UGM), perubahan cuaca hanyalah pemicu, sedangkan penyebab bencana hidrometeorologi yang utama adalah kerusakan lingkungan yang masif akibat daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Pencegahan hidrometeorologi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi sebagai upaya pencegahan hidrometeorologi.
Menurut BNPB, langkah-langkah pencegahan hidrometeorologi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah:
- Memangkas daun dan ranting pada pohon-pohon besar
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Membersihkan saluran air hingga sungai
- Selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari sumber yang kompeten
Sedangkan, upaya pencegahan hidrometeorologi jangka panjang yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah menanam pohon yang dapat mencegah terjadinya tanah longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai persediaan saat kemarau panjang.
Contoh jenis-jenis pohon yang ditanam untuk mencegah tanah longsor dan memasok persediaan air tanah adalah pohon karet, matoa, jabon putih, sukun, mahoni, dan sebagainya.
Dampak bencana hidrometeorologi
Setiap bencana memiliki dampak bagi manusia maupun makhluk hidup lain. Berikut adalah beberapa dampak bencana hidrometeorologi:
- Kerusakan sarana dan prasarana
Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin putih beliung, tanah longsor, dan sebagainya dapat merusak sarana dan prasarana, seperti jalan raya, jembatan, dan bangunan perkantoran.
- Menyebabkan korban jiwa
Tak jarang bencana hidrometeorologi menelan korban jiwa, terutama jika bencana terjadi di wilayah padat penduduk.
- Penyakit pascabencana
Dampak bencana hidrometeorologi yang juga dirasakan masyarakat adalah munculnya berbagai penyakit pascabencana, seperti diare, tifus, dan lain-lain.