Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengungkapan sederet permasalahan yang memicu bencana hidrometereologi basah berupa banjir, longsor, dan cuaca ekstrem. Hal itu diungkapkan Suharyanto dalam Green Economic Forum CNBC Indonesia, Senin (27/6/2022).
"Ada tiga hal, yaitu alih fungsi lahan, urbanisasi, dan kegiatan ilegal," ujarnya.
Menurut Suharyanto, BNPB mengedepankan solusi berbasis ekosistem alam dalam konteks ekonomi hijau. Dalam upaya mitigasi bencana, green economy mendorong peningkatan kualitas manusia dalam jangka panjang tanpa mengurangi daya dukung lingkungan untuk mengurangi potensi bencana.
"Konsep ini selaras dengan mitigasi bencana berbasis ekosistem misalnya penanaman vegetasi di kawasan longsor," kata Suharyanto.
Dia menambahkan, vegetasi yang ditanam pun bernilai ekonomis.
"BNPB akan terus menggaungkan konsep mitigasi berbasis ekosistem ini sebagai solusi mitigasi bencana hidrometeorologi basah," ujar Suharyanto.