Jakarta - Kalau mendengar kata San Andreas, mungkin yang terlintas di kepala adalah judul film dengan Dwayne "The Rock" Johnson sebagai bintang utamanya. Selain itu, bisa jadi yang terbayang merupakan salah satu seri Grand Theft Auto paling terkenal, yakni GTA: San Andreas.
Meski begitu, San Andreas sejatinya juga merupakan nama sebuah patahan yang kerap menyebabkan bencana di California, Amerika Serikat. Negara bagian itu sendiri memang terkenal sering diguncang gempa Bumi, baik skala besar maupun kecil.
Seringnya negara bagian berlambang beruang ini diguncang gempa diakibatkan oleh pergerakan lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Lempeng pertama bergerak ke arah utara dan mengikis lempeng Amerika Utara secara horizontal dengan skala sekitar 50 milimeter tiap tahunnya.
Lebih lanjut, sekitar 2/3 dari total pergerakan itu terjadi di patahan San Andreas dan patahan-patahan lainnya, seperti San Jacinto, Elsinore, dan Imperial. Seiring berjalannya waktu, patahan-patahan tersebut menghasilkan sekitar separuh dari total gempa berdampak signifikan di California, sekaligus juga gempa-gempa minor.
Besarnya peran San Andreas dalam menyebabkan gempa di California tak terlepas dari tingginya intensitas aktivitas tektonik di sana. Tingkat pergerakan lempeng di sepanjang patahan San Andreas menyentuh 33 milimeter per tahun. Kurang lebih, itu sama dengan seberapa cepat kuku kita tumbuh.
Advertisement
Hasilnya, pergerakan tersebut juga berpengaruh pada lanskap dari California, bukan cuma bikin gempa. Salah satu buktinya, Los Angeles City Hall kini lebih dekat sekitar 3 meter dengan San Francisco dibandingkan saat ia dibangun pada 1924, sebagaimana tercantum dalam situs resmi University of Southern California.
Ya, seiring berjalannya waktu, patahan San Andreas tumbuh perlahan-lahan. Maka, bisa jadi California akan sangat berbeda dalam beberapa juta tahun kemudian.
Patahan San Andreas sendiri terbentang sepanjang 700-800 mil, atau sekitar 1126-1287 kilometer, menjangkau Salton Sea di Imperial County hingga Cape Mendocino in Humboldt County.
Untuk kedalamannya mencapai 10 mil, atau sekitar 16 kilometer. Bicara soal usia, patahan San Andreas sudah ada sejak sekitar 28 juta tahun lalu. Meski demikian, ia baru ditemukan pada 1895 oleh Profesor Andrew Lawson dari UC Berkeley.
San Andreas laksana bom waktu yang bisa menimbulkan bencana besar. Pada sebuah studi, patahan San Andreas bisa saja nantinya menyebabkan gempa lebih besar dari magnitude 7.0.
"Semua data megindikasikan bahwa patahan San Andreas ini siap untuk gempa Bumi besar selanjutnya, namun kami tidak bisa memberitahu kapan tepatnya. Bisa besok atau bisa 10 tahun lagi," sebut ilmuwan dari Scripps Institution of Oceanography.
Baca artikel detikinet, "Patahan San Andreas, Bom Waktu yang Bisa Picu Bencana Besar" selengkapnya https://inet.detik.com/science/d-6338041/patahan-san-andreas-bom-waktu-yang-bisa-picu-bencana-besar.
10 Oct2022