Kabupaten Bandung - Meski terdapat kolam retensi di wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot, wilayah tersebut masih kerap menjadi langganan banjir. Salah satunya adalah Kampung Muara yang berdekatan dengan sungai Cisangkuy dan sungai Citarum.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengatakan pasca terjadinya banjir pihaknya langsung mencari penyebab terjadinya banjir di wilayah tersebut. Setelah itu langsung dilakukan pembenahan dan evaluasi.
"Misalnya di sini kemarin banjir, di RW 7, di Cisangkuy, Cibugeul banjir tinggi, kemudian satu lagi di jalan Dayeuhkolot. Nah dari adanya banjir itu teman-teman petugas ini udah ngecek semua, kemudian terlihat terdapat masih ada bocoran-bocoran, ada drain yang masih terkonek dengan sungai yang belum ditutup," ujar Bastari saat peninjauan titik banjir, di Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (30/10/2022).
Pihaknya mengaku saat ini masih terdapat drain dari sungai yang masih terkoneksi ke pemukiman warga. Menurutnya kalaupun drain tersebut dibuka bisa langsung mengalir ke kolam retensi Andir.
"Jadi fungsi kolam retensi Andir akan lebih optimal dalam mengendalikan banjir di areal sini," katanya.
Bastari mengaku saat ini drainase dari pemukiman warga telah terkoneksi menuju kolam retensi Andir. Kemudian dirinya menyebutkan telah menutup beberapa saluran yang terhubung ke sungai.
"Udah kita konekkan ini, kita lihat tadi di depan ada 7 titik yang drain dari warga masih terkonek dengan sungai, ini udah kita tutup. Kemudian juga dari pemukiman udah terkonek ke sini ke Andir," ucapnya.
Menurutnya terdapat satu titik di Cibugeul yang elevasinya masih rendah. Sehingga menurutnya akan dibangun pompa pada tahun depan.
"Ke depan di Cibugeul kita harus bangun pompa," jelasnya.
Pihaknya menilai saat ini Pemkab Bandung telah melakukan pekerjaan dalam meninggikan jalan di Kampung Muara. Menurutnya penyelesaian banjir di wilayah tersebut harus dilakukan dengan bersama-sama.
"Saya mengimbau ke semua lapisan, jadi BBWS, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, sampai Desa dan masyarakat, untuk sama-sama membenahi banjir.
Dia mengklaim banjir saat ini telah tertangani dengan baik. Apalagi saat ini banjir di wilayah tersebut tidak berlangsung lama.
"Jadi kalau terjadi banjir di luar proses yang kita bangun, ya itu bencana. Tapi selagi masih di bawah batas-batas perencananan, itu masih tertangani. Jadi menurut saya kalau yang rutin-rutin tahunan sudah tertangani. Kalau banjir besar, mudah-mudahan enggak lah," kata Bastari.
Bastari menambahkan selain di Baleendah wilayah yang kerap dilanda banjir juga terjadi di Dayeuhkolot. Sehingga dirinya pun terus berupaya menangani juga wilayah banjir di Dayeuhkolot.
"Nanti kalau kolam retensi (di Dayeuhkolot) itu perlu lahan, mungkin tahun depan kita masuk ada dua pompa lagi, pompa Cibugeul dan pompa Cigede," tuturnya.
Dia berharap dengan adanya hal tersebut bisa mengurangi banjir di wilayah tersebut.
"Harapannya bisa mengurangi air yang ke Cipalasari 2, yang ada suplai dari Cigede. Ciherang juga udah kita perbaikin, kemudian sudah kerjasama juga dengan provinsi, kalau banjir, kalau bendungan Cigede itu ada bendungan di tutup. Jadi jangan di sini banjir, ada suplai air dari bendungan," ucap Bastari
"Ini juga sudah kita ingatkan kalau di sini hujan besar, ada banjir mulai naik, di sana ditutup. Jadi pengelolaan air ini merupakan langkah mengurangi banjir," tambahnya.