METROJAMBI.COM - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi bersama stakeholder terkait telah menaikan status penanganan bencana hidrometeorologi dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.
Status tanggap darurat penanganan bencana hidrometeorologi ini ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi selama 14 hari ke depan, terhitung tanggal 23 Januari sampai dengan tanggal 5 Februari 2024.
"Status tanggap darurat itu fleksibel ya. Artinya, kalau misal nanti ada kenaikan lagi kita bisa perpanjang, kalau misal sudah surut kita perpendek, kita lihat situasi dan keadaan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Muaro Jambi Budhi Hartono, Jumat (26/1).
Budhi Hartono mengatakan, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi telah melakukan berbagai upaya untuk membantu para warga yang terdampak banjir.
Dikatakannya lagi, pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan berupa ribuan paket sembako kepada masyakarat yang terdampak bencana banjir ini.
"Kita bersinergi bersama TNI/Polri untuk membantu masyarakat. Kemarin kita sudah menyalurkan bantuan ribuan paket sembako secara serentak di enam kecamatan yang terdampak banjir," katanya.
Lebih lanjut, Budhi Hartono menyampaikan, sebanyak 74 desa yang tersebar di enam Kecamatan dalam Kabupaten Muaro Jambi yang mengalami kebanjiran.
Enam Kecamatan itu, katanya, yakni Sekernan, Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Jambi Luar Kota (Jaluko), dan Maro Sebo.
"Ada beberapa yang mengungsi, kita bantu dengan pendirian tenda untuk pengungsian itu, kita berikan juga paket sembako untuk keperluan mereka selama mengungsi," pungkasnya.