INDOZONE.ID - Pulau Taiwan, tepatnya di Hualien dilanda gempa bumi berkekuatan 7,2 SR pada Rabu (3/4/2023). Sejauh ini sembilan orang dilaporkan tewas dan lebih dari seribuan lainnya mengalami luka-luka.
Dengan guncangan gempa yang cukup besar, lantas mengapa kerusakan hingga jumlah warga yang menjadi korban sangat sedikit?
Seperti dilansir Reuters, Taiwan sama seperti Jepang, negara ini sangat tidak asing dengan gempa bumi karena geografis wilayahnya terletak dekat persimpangan dua lempeng tektonik.
Sebagian besar wilayah potensi gempa terkonsentrasi di sepanjang pantai timur yang indah, dan hampir semuanya merupakan daerah pedesaan dan berpenduduk sedikit.
Taiwan banyak belajar dari musibah-musibah gempa terdahulunya. Misal pada gempa dahsyat pada 21 September 1999 yang mengguncang dengan kekuatan 9,3 SR.
Tercatat lebih dari 2000 warga dilaporkan tewas dan menjadikan gempa ini sebagai yang terparah dalam sejarah negara itu.
Tak heran jika gempa ini kemudian dinamai Gempa 921 dan tanggal 21 September setiap tahun dipakai untuk latihan mitigasi gempa untuk seluruh masyarakat.
Setiap tanggal 21 September, akan dikirimkan pesan peringatan palsu ke setiap nomor ponsel warga untuk simulasi mitigasi gempa dan tsunami.
Setelah pesan terkirim, masyarakat mulai dari anak-anak sekolah hingga gedung perkantoran melakukan latihan mitigasi bencana gempa dan tsunami.