logo2

ugm-logo

Analisis Situasi Pada Mass Gathering dalam Sejarah

Murray & Soomarco pada 2012 lalu melakukan review terhadap kejadian mass gathering yang terlapor. Berdasarkan laporan diketahui terdapat 156 kejadian mass gathering sejak 1971-2011. Studi ini berfokus pada kepadatan orang pada saat terjadinya mass gathering. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada kejadian sebelumnya, kebijakan terkait dengan perencanaan penanganan kejadian, prosedur evakuasi dan pelayanan kegawatdaruratan dibutuhkan untuk menyukseskan suatu mass gathering. Perencanaan kesehatan harus meliputi pelatihan staf terkait kegiatan khususnya staf keamanan dalam kendali masa, sistem tiket yang memadai dan membatasi kepadatan (pada kejadian dengan membutuhkan tiket), perencanaan evakuasi termasuk keamanan kebakaran harus tersedia, rute keluar yang jelas dan bebas dari hambatan. Setiap jenis mass gathering memiliki kemungkinan untuk terjadinya kejadian mayor. Hal ini harus menjadi bagian dari perencanaan dalam penanganan kejadian yang mungkin terjadi.

SELENGKAPNYA

Mengenal Mass Gathering Sebagai Salah Satu Risiko Terjadinya Kejadian Kegawatdaruratan

https://cdn.sindonews.net/dyn/940/photos/2015/07/19/13533/49593_highres.jpgMenurut WHO mass gathering merupakan kegiatan yang telah terorganisir maupun tidak dimana jumlah orang yang berkumpul banyak dan cukup untuk membebani sumber daya komunitas atau pemerintah dalam merencanakan maupun memberikan respon dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Contoh mass gathering yang sering kita jumpai yaitu kegiatan olahraga, festival musik, demonstrasi politik dan kegiatan keagaamaan. Arus mudik dan balik setiap tahunnya merupakan contoh yang kita jumpai di Indonesia.

Risiko kesehatan yang dapat dialami oleh seseorang yang berada pada mass gathering disebabkan oleh tingginya kepadatan orang, terbatasnya kontrol yang dapat dilakukan terhadap kerumunan orang, tidak adekuatnya perawatan medis di tempat kejadian, serta kurangnya persiapan terhadap kemungkinan perubahan iklim yang ekstrim. Keluhan yang sering dialami ada kejadian seperti cedera, penyakit terkait dengan temperatur, intoksikasi, penyakit gastrointestinal, serta gangguan respirasi. Perawatan medis di tempat biasanya dapat memberikan perawatan untuk cidera ringan. Penanganan yang lebih besar membutuhkan kerja sama multi sektor.

SELENGKAPNYA

More Articles ...