logo2

ugm-logo

Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana untuk Bangunan Negara yang Rawan Gempa Bumi di Indonesia

wadem 2025Indonesia yang terletak di kawasan Cincin Api yang bergejolak, menghadapi gempa bumi yang sering terjadi dan menghancurkan yang menimbulkan ancaman ekonomi yang signifikan. Pemerintah Indonesia telah memprakarsai strategi pembiayaan risiko bencana untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Namun, implementasi asuransi bencana dalam strategi ini masih terbatas. Studi ini mengkaji metode pembiayaan risiko bencana Pemerintah Indonesia, menilai efektivitas praktik asuransi bencana yang ada, dan mengusulkan strategi untuk meningkatkan pengurangan risiko bencana (PRB). Tinjauan literatur digunakan untuk menganalisis dana bencana dan pelaksanaan asuransi. Simulasi kerentanan bangunan, berdasarkan skrining visual cepat P-154 dari Federal Emergency Management Agency (FEMA), menentukan strategi pembiayaan yang tepat. Bangunan-bangunan negara dinilai dengan menggunakan sembilan faktor kerentanan dan dikategorikan berdasarkan kegempaan. Penelitian ini menemukan bahwa pembiayaan bencana sebagian besar bergantung pada dana nasional untuk menutupi semua kerusakan akibat bencana. Asuransi bencana yang ada tidak memiliki kejelasan dalam mendefinisikan bangunan yang dapat diasuransikan, yang mengakibatkan inklusi yang luas. Penilaian kerentanan menunjukkan bahwa setiap jenis bangunan memiliki tingkat potensi kerusakan akibat gempa bumi yang berbeda. Oleh karena itu, perlindungan asuransi direkomendasikan untuk kategori kerusakan tinggi tetapi tidak disarankan untuk bangunan dengan tingkat kerentanan rendah hingga sedang.

Selengkapnya