KBRN,Garut : Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status tangkap darurat selama 14 hari kedepan. Selain itu, Pemkab Garut juga melakukan berbagai upaya penanggulangan bencana banjir dan longsor yang melanda.
Sekda Garut Nurdin Yana mengatakan, beberapa langkah yang akan segera diimplementasikan, salah satunya adalah dengan memasang pompa apung (floating pump). Mekanismenya, saat hujan deras, pintu air akan ditutup untuk mencegah arus balik dari Sungai Cimanuk yang posisinya lebih tinggi, kemudian pompa apung akan bekerja membuang air kembali ke sungai Cimanuk.
"Ketika terjadi hujan maka ditutup karena pasti akan arus balik dari Cimanuk ke kita, karena Cimanuk lebih tinggi itu lebih rendah, sehingga akan masuk kita, itu kita tutup kemudian secara bersamaan kita pasang floating pump di sana untuk kemudian dipasang jadi mengambil air dari sini untuk kembali dikeluarkan ke Cimanuk," ujarnya Selasa !1/7/2025).
Nurdin menyampaikan bahwa terdapat salah satu infrastruktur jalan yang terputus akibat bencana, yaitu di Kampung Negla. Pihaknya saat ini, telah mengupayakan jalur alternatif untuk akses yang terputus.
"Termasuk juga sekarang di Kampung Nagrak Sukamulya itu juga penting, kemudian di Cilawu di Kampung Cipeundeuy itu juga sudah kita dilakukan (penanggulangan), jadi ada beberapa titik yang menyangkut masalah sarana prasarana khususnya jalan termasuk nanti di Margawati sudah kita lakukan," katanya.
Nurdin juga menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera menginventarisasi seluruh kerusakan dan kebutuhan penanganan di lapangan. Hal itu guna memberikan gambaran komprehensif bagi upaya pemulihan, mengingat pihaknya akan segera memberlakukan masa tanggap darurat bencana selama dua minggu ke depan.
"Kemudian semua kegiatan yang menjadi permasalahan hari ini ini diinventarisir oleh dinas teknis sesuai fungsional masing-masing, untuk kemudian diserahkan ke Pak Kalak, dan Pak Kalak nanti yang akan mengajukan ke Pak Bupati terkait dengan skema penyelesaian atas persoalan yang muncul," lanjutnya.
Menyikapi bencana yang terus berulang, Nurdin Yana tak lupa menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat Garut. Ia menekankan perlunya kesiapsiagaan dan partisipasi aktif dalam mitigasi bencana.
"Kita ada beberapa lembaga yang kita bentuk oleh Pak Kalak CS, baik itu Kencana (atau) Kecamatan Tangguh Bencana, termasuk di desa juga desa tangguh bencana sudah kita lakukan, bahkan ada juga kampung siaga bencana, semua sudah digerakkan mudah-mudahan ini bisa membantu mereka setidaknya mereka bisa membantu dirinya sendiri ini poin yang paling penting," ujarnya.
Nurdin Yana juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memperparah kondisi bencana. Ia juga menyoroti pentingnya penanaman kembali pohon-pohon di lingkungan sekitar.
"Yang kedua juga mereka harus empati, harus patuh, harus memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan, sehingga mudah-mudahan dengan cara seperti itu akan secara akumulasi siap tangguh bencana, kemudian alam juga tidak memberikan dampak negatif pada penghuninya," tandasnya.
Hingga saat ini berdasarkan hasil pencatatan yang dilakukan oleh dinas terkait ada sekitar 19 kecamatan dan tersebar di 32 desa yang terdampak. Sebagian besar terdampak bencana longsor dan banjir dalam sepekan terkahir ini di Kabupaten Garut.