KBRN, Jakarta: Pemerhati kebencanaan, Adi Maulana, berharap BNPB dan BPBD sering melakukan pelatihan mitigasi bencana ke masyarakat. Kemudian juga menginginkan adanya kurikulum kebencanaan ke pendidikan formal, agar masyarakat paham mitigasi bencana sejak dini.
"Jadi tercipta generasi sadar bencana, literasi bencananya kuat. Istilahnya ‘they know what to do’, tahu apa yang harus dilakukan saat dan sebelum bencana terjadi," katanya saat berbincang dengan PRO 3 RRI, Senin (14/7/2025).
Ia menyatakan Indonesia dapat disebut super market bencana. Maka literasi kebencanaan tidak boleh rendah dan hanya dipandang sebagai kutukan.
"Semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk upaya pengurangan risiko bencana. Jadi masyarakat banyak merasakan implementasi konsep kolaborasi," katanya.
Diketahui, beberapa perguruan tinggi juga aktif mengedukasi masyarakat soal kebencanaan. Serta mendukung program pemerintah dalam pengurangan risiko bencana.