Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta turut berperan aktif dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026 dengan memperkuat budaya sadar bencana di lingkungan satuan pendidikan. "pemahaman dasar mengenai risiko bencana,"
BPBD DKI Jakarta hadir di 16 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/sederajat berdasarkan surat permohonan resmi dari masing-masing sekolah.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun ketangguhan masyarakat sejak dini, terutama dalam menghadapi berbagai risiko bencana yang ada di wilayah perkotaan.
BPBD Jaksel Berikan Edukasi Kebencanaan di SMPN 253
"Melalui kegiatan MPLS ini, kami ingin membekali siswa dan tenaga pendidik dengan pemahaman dasar mengenai risiko bencana di sekitar mereka. Pengetahuan ini penting agar mereka bisa mengambil langkah tepat saat menghadapi situasi darurat," ujar Isnawa Adji, Kamis (17/7).
Materi edukasi kebencanaan yang disampaikan BPBD mencakup poin utama yakni, pengenalan risiko bencana di sekitar sekolah di mana siswa dikenalkan dengan berbagai jenis bencana yang berpotensi terjadi di Jakarta seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dan cuaca ekstrem.
Edukasi ini juga meliputi ciri-ciri awal terjadinya bencana dan dampaknya terhadap keselamatan jiwa serta fasilitas sekolah.
Kemudian, langkah kesiapsiagaan bencana mengenai penjelasan praktis mengenai apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana, termasuk latihan evakuasi sederhana serta pentingnya mengikuti arahan guru dan petugas saat kondisi darurat.
Selanjutnya, peran siswa dalam penanggulangan bencana siswa didorong untuk menjadi agen perubahan, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, dengan mengenali jalur evakuasi, titik kumpul, serta membantu teman secara aman saat evakuasi berlangsung.
Tak hanya itu, untuk pengenalan rambu dan sarana keselamatan para siswa juga dikenalkan dengan rambu evakuasi, letak Alat Pemadam Api Ringan (APAR), lokasi kotak P3K, serta titik kumpul di lingkungan sekolah.
“Melalui pelibatan aktif dalam MPLS, BPBD Provinsi DKI Jakarta berharap terbentuk generasi muda yang waspada, sigap, dan mampu menjadi pelopor keselamatan di tengah masyarakat,” tandasnya.