BPBD Jawa Barat mencatat puluhan rumah rusak, sejumlah bangunan, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan rusak di Kabupaten Karawang akibat gempa Bekasi M4,9 pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Sementara di Kabupaten Bekasi, gempa mengakibatkan satu unit rumah ibadah terdampak. “Data bersifat dinamis,” kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat dalam keterangannya, Kamis, 21 Agustus 2025.
Rumah dan bangunan terdampak gempa tersebar di Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Klari, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru, serta Kecamatan Ciampel di Kabupaten Karawang. Di Kabupaten Bekasi, bangunan rumah ibadah terdampak gempa berada di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.
BPBD Jawa Barat merinci bangunan terdampak gempa di Kabupaten Karawang terdiri dari 4 unit rumah rusak ringan, 31 unit rumah rusak sedang, 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah terdampak, 4 fasilitas kesehatan terdampak, 1 unit bangunan terdampak (aula), 1 unit tempat ibadah terdampak, serta 1 unit sarana pendidikan terdampak.
Selain itu, gempa bumi tersebut juga mengakibatkan korban 40 KK (104 jiwa) terdampak. Belum ada laporan adanya korban jiwa akibat gempa tersebut.
Hadi mengatakan, data tersebut dihimpun hingga Kamis pukul 07.55 WIB. “Kondisi terkini masih dalam validasi data terdampak,” kata dia.
Sebelumnya, BPBD Jawa Barat memastikan Puskesmas Purwasari di Dusun Bakan Dukuh, Desa SUkasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, yang dilaporkan mengalami plafon ambruk pada Rabu malam, bukan disebabkan oleh gempa bumi. “Ini bukan karena dampak gempa,” kata Pranata Humas Ahli Muda, BPBD Jawa Barat, Andrie Setiawan dalam keterangannya, Rabu.
Andrie mengutip informasi dari BPBD Karawang yang menyebutkan ambruknya plafon Puskesmas Purwasari disebabkan hujan disertai angin kencang, ditambah faktor kondisi atap cor yang tidak kuat menahan beban.