KBRN, Jakarta: Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong pembangunan infrastuktur untuk mengantisipasi risiko bencana di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan dalam menghadapi risiko bencana alam dan krisis iklim.
Hal ini diungkapkannya dalam International Conference on Disaster Mitigation and Management di Universitas Andalas, Padang, Selasa (30/9/2025). Menko AHY juga menekankan pentingnya penegakan tata ruang kota dan rehabilitasi pasca bencana.
“Indonesia dikaruniai dengan begitu banyak kemuliaan dari Allah SWT, tetapi kita juga berada di ring of fire. Artinya ada kerentanan, ada hal-hal serius yang harus kita antisipasi bersama, harus menjadi spirit pembangunan bangsa ke depan,” kata AHY dalam keterangan tertulisnya, pada Rabu (1/10/2025).
AHY menyatakan, kesiapsiagaan masyarakat sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur. Ia juga mendukung memitigasi bencana sebagai cadangan logistik, terutama di kawasan yang rentan, seperti Mentawai.
“Kesiapsiagaan itu penting, harus didrill, harus disimulasikan, sambil kita juga selalu punya langkah-langkah mitigasi atau pencegahan. Kalaupun masih ada yang terdampak bencana, maka recoverynya itu harus cepat dan kemudian dibangun kembali lebih baik,” ucapnya.
AHY menambahkan, arah pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan, infrastruktur tidak hanya harus kuat. Tetapi juga ramah lingkungan, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Sementara itu, salah seorang warga Bekasi, Anang menyampaikan perlunya kesiapan menghadapi gempa di Indonesia. Menurutnya, dengan gempa yang sering menerjang Indonesia harus diikuti kesiap siagaan.
"Paling kenceng gempa pas ada tsunami di Banten, sampe berasa ke Pondok Gede. Gempa Jogja saya pernah berasa besar pas saya di sana," ujar Anang.