KBRN, Palangka Raya: Pemko Palangka Raya mengapresiasi terbentuknya Kelurahan Tangguh Bencana dan sebagian besar telah diberikan pelatihan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya sehingga mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko, terutama saat terjadi banjir dan karhutla.
Kalaksa BPBD Palangka Raya Hendrikus Satrio Budi terus mengingatkan pentingnya keberadaan Kelurahan Tangguh Bencana, dan saat ini di Kota Palangka Raya telah memiliki 15 Kelurahan Tangguh Bencana. Di antaranya Kelurahan Palangka, Kelurahan Langkai, Kelurahan Panarung, Kelurahan Pahandut, Kelurahan Pahandut Seberang, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Menteng, Kelurahan Kereng Bangkirai dan Kelurahan Petuk Ketimpun.
"Terbentuknya 15 Kelurahan Tangguh Bencana ini merupakan upaya meminimalisir risiko bencana dengan mengoptimalkan Kelurahan Tangguh Bencana," ujarnya, Minggu (5/10/2025).
Budi menambahkan, keberadaan Kelurahan Tangguh Bencana sudah dibekali kemampuan mitigasi berbagai kategori bencana baik alam maupun non alam sekaligus dan secara aktif berfungsi menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan masing-masing yang rawan risiko bencana.
Sementara itu, Lurah Panarung Evi Kahayanti mengatakan, peran serta masyarakat perlu ditingkatkan selaku garda terdepan dalam menghadapi bencana karhutla dan banjir, apalagi saat ini sedang memasuki musim penghujan.
"Personil TSAK Kelurahan Panarung yang dikenal dengan Pandawa, selalu siap 24 jam manakala terjadi karhutla, karena daerah tersebut dekat dengan ada bandara yang merupakan akses penting bagi masyarakat. Semua personil terus memantau kondisi terkini manakala hujan dan kemarau," ujarnya.