KBRN, Sidoarjo: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa peristiwa runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025), merupakan bencana dengan jumlah korban jiwa terbesar sepanjang tahun 2025.
Hingga hari kedelapan operasi pencarian, tim SAR gabungan telah mencatat total 170 orang yang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 104 orang berhasil selamat, sementara 66 orang ditemukan meninggal dunia, termasuk lima penemuan bagian tubuh (body part). Selain itu, 13 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyatakan bahwa besarnya jumlah korban jiwa dalam peristiwa ini jauh melampuau berbagai bencana alam lain yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2025.
“Skala korban dalam insiden ini cukup besar jika dibandingkan dengan bencana-bencana lain yang kami tangani tahun ini. Bahkan bila dibandingkan dengan beberapa kejadian besar seperti gempa bumi maupun banjir bandang di beberapa daerah, jumlah korban di Al-Khoziny jauh lebih tinggi,” ujar Budi Irawan dalam keterangan resmi, Selasa (7/10/2025).
Menurut Budi, sebagian besar bencana yang tercatat sepanjang tahun ini di Indonesia tidak menimbulkan banyak korban jiwa. Namun, tragedi yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny justru menjadi sorotan karena dampak kemanusiaan yang cukup signifikan.
“Kalau biasanya kami hanya menangani bencana alam seperti gempa, banjir, atau tanah longsor, tapi di sini kami melihat dampak yang cukup besar terhadap masyarakat. Ini tentu menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak terkait aspek keselamatan dan struktur bangunan,” tambahnya.
sumber: https://rri.co.id/nasional/1885480/bnpb-tragedi-al-khoziny-korban-terbanyak-sepanjang-tahun