Hari 1
Academic Session dan Tactical Floor Game (TFG), 1 September 2025.
Sebelum simulasi bencana, diadakan academic session, yang merupakan pengarahan atau pelatihan persiapan yang dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan konteks yang dibutuhkan untuk latihan. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan memastikan peserta memahami rencana tanggap darurat, peran mereka, dan prosedur utama dalam lingkungan pendidikan yang bebas stres sebelum mempraktikkannya.
Tujuan utama dari academic session diantaranya:
- Membangun pondasi pengetahuan, peserta simulasi menerima penyegaran materi atau pengarahan yang mencakup konsep-konsep penting dari simulasi, seperti dasar-dasar insiden korban massal, system komando bencana, dan tinjauan rencana kontingensi.
- Memperjelas peran dan tanggung jawab, untuk menjelaskan secara tugas individu dan tim setiap peserta selama simulasi, memastikan semua orang mengetahui fungsi mereka dalam rantai komando.
- Menetapkan tujuan dan kriteria evaluasi: Penyelenggara menggunakan sesi ini untuk menentukan tujuan latihan dan menjelaskan aspek respons apa saja, terutamanya Kepmenkes Nomor 1502 Tahun 2023 dan Kepmenkes Nomor 1588 Tahun 2023, yang akan diuji implementasinya terhadap rencana kontinensi megathrust Sumatera Barat.

Caption: Pemateri dari Pusdikkes TNI, Mayor Muslim Leorima, S.Kep., M.Kep bersama fasilator dari PKMK FK-KMK UGM, apt. Gde Yulian, M.Epid. memberikan pengantar simulasi di sesi akademik sebelum simulasi menunjukkan kolaborasi militer dan akadeisi dalam mendukung program Kemenkes RI
Materi Sesi Akademik |
Pemateri |
Academic Session 1 - Pengorganisasian dan Mobilisasi TCK-EMT |
Katimker TCK-EMT, Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI (dr Eko Medistianto, M.Epid.) |
LINK |
Academic Session 1 - SPGDT |
Research Institute of Disaster Management and Emergency Medical System, Kokushikan University - Tokyo (dr. Ali Haedar, SP.Em, KPEC) |
LINK |
Academic Session 1 - Manajemen Pelayanan Gadar dalam Krisis Kesehatan |
RSUD Provinsi NTB (dr.Eko Widya Nugraha, SP.Em., KPEC ) |
LINK |
Academic Session 1 - Definisi RIG ROG TFG |
PKMK UGM (apt.Gde YulianYogadhita, M.Epid.,) |
LINK |
Academic Session 1 - Teori Gladi |
Pusdikkes TNI AD (Mayor Muslim Leorima, S.Kep., M.Kep) |
LINK |
Academic Session 1 - Briefing Pengendali Simulasi |
Pusdiklat BNPB (Ario Akbar
Lomban, S.E., M.Ikom)
|
LINK |
Setelah rehat makan siang, dilakukan tactical floor game (TFG), sebuah simulasi peta yang dilakukan sebelum simulasi bencana dengan menggunakan peta fisik berukuran besar untuk memvisualisasikan dan melatih rencana tanggap darurat dalam format permainan langsung. Latihan ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teoretis dan simulasi langsung berskala penuh dengan mendorong pemikiran strategis, koordinasi tim, dan pemecahan masalah. Metodologi TFG ini yakni peserta berkumpul di sekitar peta lantai berukuran besar atau cetak biru area simulasi bencana, dengan figur miniatur atau penanda yang mewakili personel dan sumber daya. Fasilitator memandu peserta melalui scenario yang dituangkan dalam ROG dan secara fisik menggerakkan penanda untuk mensimulasikan tindakan dan respons.
Tujuan dari TFG ini untuk memvisualisasikan rencana dengan memberikan representasi visual tiga dimensi yang konkret dari area dan rencana simulasi, membantu peserta memahami logistik, penyebaran sumber daya, dan skala operasi lebih baik daripada membaca ROG atau diskusi saja. Meningkatkan pemikiran strategis, dengan menggunakan peta fisik, peserta ditantang untuk mempertimbangkan implikasi praktis dari keputusan mereka, seperti waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan sumber daya dari satu lokasi ke lokasi lain. TFG juga dapat memperjelas peran dan tanggung jawab: Format seperti permainan memastikan semua orang mengetahui fungsi mereka dalam rantai komando dan bagaimana tindakan mereka memengaruhi upaya tim yang lebih luas sebelum gladi bersih maupun simulasi langsung diterapkan.

Caption: Fasilitator PKMK FK-KMK UGM apt.Gde Yulian bersama fasilitator dari PK3D DKI Jakarta, RM Agung Syahputra, SKM, memfasilitasi jalannya tactical floor game.
Hari 2
Command Post Exercise (CPX) dan Gladi Bersih, 2 September 2025

Caption: Selain melibatkan 19 kabupaten-kota se-Provinsi Sumatera Barat, kegiatan ini juga melibatkan sub-sub klaster dari pusat dan mitra-mitra pembangunan dengan pembiayaan mandiri, seluruh subklaster sesuai dengan Kepmenkes 1502 tahun 2023 yang diujikan dalam acara ini hadir bersama organisasi PBB seperti WHO dan UNFPA
Pada hari selanjutnya diadakan command post exercise (CPX) atau gladi posko, dimana metode simulasi seperti ini merupakan jenis latihan fungsional yang menguji sistem komando, kendali, dan koordinasi dari pengoperasionalisasian health emergency operation center (HEOC) atau pusat pengendali operasi kesehatan (pusdalopkes) daerah, baik di level provinsi maupun kabupaten terdampak. Dalam lingkungan krisis simulasi yang realistis di dalam ruangan, tidak seperti latihan lapangan skala penuh, CPX berfokus pada proses pengambilan keputusan dan arus informasi di HEOC Provisi Sumbar dan HEOC kabupaten/kota terdampak, tanpa mengerahkan personel atau peralatan yang sebenarnya ke lokasi bencana.
Simulasi ini didorong oleh skenario darurat yang realistis, seperti gempa bumi atau insiden korban massal yang diadaptasi dari rencana kontingensi BPBD (link) dengan menguji bagaimana staf HEOC dapat menjawab dari inject-inject atau pertanyaan yang diberikan oleh fasilitator sebagai pengendali gladi berdasarkan elemen skenario secara waktu nyata untuk memicu aktivitas dan menguji pengambilan keputusan di bawah tekanan. Pergerakan sumber daya disimulasikan, alih-alih dilakukan secara fisik. Simulasi CPX ini mengevaluasi struktur komando, prosedur operasional, kebijakan, dan arus komunikasi antar berbagai lembaga dan departemen sebelum, selama, dan setelah peristiwa simulasi baik di provinsi maupun di kabupaten/kota terdampak. Setelah latihan, diberikan after action review singkat untuk menganalisis hasil, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merevisi rencana dan prosedur untuk perbaikan di masa mendatang.

Caption: Layout ruangan yang digunakan untuk CPX sesuai dengan peencanaan yang disusun oleh para fasilitator memperhatikan pergerakan para pemain, fasilitator serta observer. Meskipun terlihat sederhana, penyusunan ruangan dan alat bantu simulasi memiliki pemaknaan dan diharpkan melalui kegiatan ini Dinas-DInas Kesehatan yang terlibat mampu melakukan kegiatan serupa dalam konteks yang lebih kecil.
Hasil dari after action review dari kegiatan CPX yang dibawakan oleh Ario Akbar Lomban, S.E., M.Ikom, fasilitator dari Pusdiklat BNPB bersama dengan apt. Gde Yulian adalah:
- Perlunya identifikasi menyeluruh terkait kesiapan seluruh pihak dalam pelaksanaan simulasi PB mulai dari skenario dan rancangan, academic session, pelaku yang terlibat, dan informasi yang perlu diberikan berdasarkan lesson learned lapangan.
- Secara umum pihak-pihak terkait perlu kegiatan lanjutan untuk memperdalam pemahaman tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diemban dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana, namun kejelasan peran dan fungsi (siapa berbuat apa) masing-masing pihak harus segera dirumuskan.
- Peningkatan kapasitas melalui gladi dengan melibatkan berbagai unsur untuk rutin dilaksanakan oleh wilayah dengan pendampingan Pusat Krisis Kesehatan.
- Perlunya rumusan-rumusan teknis dari berbagai kajian yang telah dilakukan sehingga kinerja kedepan berbasis outcome tidak hanya berbasis output.
- Melakukan Identifikasi kesiapan pelaku manajemen posko PDB & krisis kesehatan dengan menyusun rencana aksi penanggulangannya secara multisektor.
- Membangun komunikasi intensif antar daerah yang berada dalam satu forum krisis kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
Rencana Informasi Gladi (RIG) CPX Tsunami dan Gempa Sumatera Barat Megathrust |
LINK |
After Action Review (AAR) CPX Tsunami dan Gempa Sumatera Barat Megathrust |
LINK |
Hari 3
Field Simulation Exercise (FTX), 3 September 2025

Caption: Pengaturan lapangan yang digunakan untuk FTX bersama dengan penempatan para pengendali dari Pusat Krisis Kemenkes RI.
Pada hari ketiga, diselenggarakan Field Training Exercise (FTX) simulasi gempa di Sumatera Barat yang merupakan serangkaian latihan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana gempa megathrust yang kerap kali diikuti tsunami. Simulasi berskala besar ini berpusat di Padang, Sumatera Barat, dan melibatkan area pesisir lainnya seperti Pariaman dan Pesisir Selatan.Menguji koordinasi dan kecepatan respons lintas sektor, mulai dari unsur pemerintah daerah, TNI/Polri, Basarnas, PMI, hingga relawan dan masyarakat, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, fasilitas layanan, dan manajemen logistik medis, membangun kesadaran dan budaya sadar bencana sejak dini di kalangan masyarakat, termasuk pelajar. Kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan korban jiwa dan mempercepat penanganan darurat saat bencana nyata terjadi.
Pihak yang terlibat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan sebagai inisiator utama. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Sumatera Barat, khususnya BPBD, Basarnas, Relawan penanggulangan bencana, organisasi masyarakat, PMI, PLN, dan PDAM. Digelar dengan skenario bencana gempa dan tsunami yang memicu krisis kesehatan dan kerusakan infrastruktur. Melibatkan latihan di lapangan (FTX) untuk praktik evakuasi, pertolongan pertama, dan penggunaan peralatan. Dilakukan uji coba sistem peringatan dini (EWS), rute evakuasi, dan shelter penampungan. Latihan mencakup respon masyarakat, dalam pre-hospital, kemudian inter-hospital, HEOC dan pelibatan sub-sub klaster kesehatan serta mitra pembangunan (WHO, UNFPA, MSF, Dompet Dhuafa, YKP). Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, S.T yang memberikan sambutan dan membuka kegiatan ini, simulasi ini adalah sebagai investasi penting untuk keselamatan masyarakat dan dapat menjadi model kesiapsiagaan bencana bagi daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi serupa.

Caption: Simulasi CPX idealnya akan diikuti dengan FTX, dalam implementasi lapangan, keterlibatan mitra pembangunan sangat krusia, pada gambar di atas menunjukkan bagaimana kolaborasi UNFPA dan YKP dengan Kemenkes sebagai regulator dan Dinkesprov Sumbar sebagai implementor difasilitasi oleh PKMK FKKMK UGM untuk tidak hanya menyusun rencana kesiapsiagaan sub-klaster kesehatan reproduksi tapi juga sampai penerapannya saat simulasi (kegiatan penyusunan rencana kesiapsiagaan kespro dapat dilihat di tautan: https://bencana-kesehatan.net/index.php/en/reportase/5406-diskusi-publik-rencana-kesiapsiagaan-subklaster-kesehatan-reproduksi-menghadapi-situasi-krisis-kesehatan-di-provinsi-diy-dan-provinsi-ntt)
Hasil dari after action review dari kegiatan CPX yang dibawakan oleh Ario Akbar Lomban, S.E., M.Ikom, fasilitator dari Pusdiklat BNPB bersama dengan Budiman, SKM., M.Kes., sebagai direktur gladi dari Pusat Krisis Kemenkes RI adalah
- Perlunya identifikasi menyeluruh kesiapan seluruh pihak dalam pelaksanaan simulasi PB mulai dari skenario dan rancangan, akademik session, pelaku yang terlibat, dan informasi yang perlu diberikan berdasarkan lesson learned lapangan.
- Perlunya kegiatan lanjutan untuk memperdalam pemahaman tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diemban dalam pelngetahuan, keterampilan & keahlian krisis kesehatan dengan kejelasan peran dan fungsi (siapa berbuat apa) para pihak harus segera dirumuskan.
- Peningkatan kapasitas melalui gladi secara rutin & mandiri di Provinsi Sumatera Barat, dengan melibatkan berbagai unsur dengan pendampingan Pusat Krisis Kesehatan.
- Melakukan Identifikasi kesiapan pelaku dalam bagian manajemen posko PDB & krisis kesehatan, kesiapan peralatan krisis kesehatan
- Penempatan personil yang kompeten di lembagan PB dan Krisis Kesehatan dan peningkatan kapasitas individu melalui pelatihan dasar, lanjutan maupun keahlian potensi sumberdaya kesehatan
- Membangun komunikasi intensif antar daerah yang berada dalam satu forum krisis kesehatan di Provinsi Sumatera Barat.

Caption: Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini adalah untuk menyusun abstrak terkait dengan kegiatan dan mengusulkannya di kegiatan Konferensi Internasional WADEM 2027 mendatang seperti yang pernah dilakukan untuk acara sebelumnya, sayangnya abstrak yang disubmit dan diterima untuk konferensi WADEM 2025 di Tokyo untuk simulasi sesar lembang di atas tidak dapat dipresentasikan oleh Kemenkes RI karena terkendala efisiensi. https://app.oxfordabstracts.com/stages/75673/submissions/908023/form/view
Rencana Operasionalisasi Gladi (RIG) FTX Tsunami dan Gempa Sumatera Barat Megathrust |
LINK |
After Action Review (AAR) FTX Tsunami dan Gempa Sumatera Barat Megathrust |
LINK |
Foto-Foto Kegiatan