logo2

ugm-logo

Blog

logo caritas

Kerangka Acuan Kegiatan

Sinkronisasi Program dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah

Perluasan Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Penguatan Sistem dan Pemberdayaan dalam Menghadapi Bencana dan Krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah


Pasca gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala tercatat dari 49 Puskesmas ada sebanyak 9 puskesmas terkena dampak dengan rusak berat dan 12 puskesmas dengan rusak ringan. Selain itu terdapat 2 rumah sakit mengalami kerusakan berat dan 11 rumah sakit mengalami kerusakan ringan. Sebagai wilayah zona merah berpotensi bencana,banyak hal yang harus disiapkan untuk meningkatkan kapasitas sektor kesehatan dalam menghadapi bencana di Sulawesi Tengah.Pada tahun 2019-2020 pasca bencana (gempa, tsunami, dan likuifaksi)Sulawesi Tengah, PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany telah melakukan program pendampingan rutin dalam menguatkan sistem manajemen dan kapasitas SDM kesehatan Sulawesi Tengah. Fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran program ini adalah Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Sigi, RS Tora Belo dan Puskesmas Marawola.

Berdasarkan lesson learn dari program tersebut dan setelah melihat kebutuhan lanjutan dalam peningkatan kapasitas Sulawesi Tengah, maka PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany merencanakan perluasan program ini ke daerah lainnya di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, pada rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut proyek antara PKMK FK-KMK UGM dan stakeholder di Sulawesi Tengah maka dilakukanlah sinkronisasi program dengan rencana aksi daerah bidang kesehatan sebagai berikut: Dinas Kesehatan Provinsi memperluas pendampingannya ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta pengembangan aplikasi akses kegawatdaruratan untuk masyarakat, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Sulawasi Tengah dalam pengaktifan pos klaster kesehatan. Perluasan program ini akan berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis keseahtan di Sulteng.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tetap dilibatkan dan dikuatkan agar dapat memberikan pendampingan penguatan kapasitas penanganan bencana sektor kesehatan bagi 12 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam pelaksanaan program ini juga akan melibatkan universitas lokal yaitu Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat. Harapannya universitas lokal mampu mendukung dan mendampingi pemerintah lokal dalam penanggulangan bencana. Pada kegiatan sinkronisasi ini PKMK FK-KMK UGM akan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih program dengan program regional. Dengan demikian program ini akan sinkron dengan program bencana dan krisis kesehatan yang sedang berlangsung dan yang sudah direncanakan di daerah Sulawesi Tengah.

 

Tujuan

Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Proses Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan via virtual dimana PKMK FK-KMK UGM akan bersama-sama berdiskusi dan berkoordinasi untuk sinkronisasi program perluasan dengan program bencana dan krisis kesehatan yang sedang berlangsung dan yang sudah direncanakan di daerah Sulawesi Tengah

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan adalah bidang yang terlibat dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan di Dinas Kesehatan dan :

  • Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
  • UPT P2KT Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala
  • Dinas Kesehatan Kota Palu
  • Puskesmas Marawola

Output Kegiatan

Terdapat sinkronisasi program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat oleh PKMK FK-KMK UGM dengan program bencana dan krisis kesehatan yang sedang berlangsung dan yang sudah direncanakan di daerah Sulawesi Tengah

 

Jadwal dan Materi Kegiatan

Hari, tanggal : Senin, 26 Oktober 2020

Waktu : 13.00 – 14.00 WITA

Tempat : di tempat masing-masing peserta

 

Waktu Materi/Kegiatan Narasumber/Fasilitator
13.00 – 13.10 Pengantar PKMK FK-KMK UGM/Caritas Germany
13.10 – 13.30 Gambaran umum kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah PKMK FK-KMK UGM
13.30 – 13.50 Dinkusi Sinkronisasi Program dengan Program terkait Bencana dan Krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah PKMK FK-KMK UGM dan Dinas Kesehatan
13.50 – 14.00 Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut PKMK FK-KMK UGM

 

Penutup

Demikian TOR kegiatan sinkronisasi program perluasan kapasitas masyarakat. Kegiatan ini menjadi awal proses kerja sama antara PKMK FK-KMK UGM dengan pemerintah daerah dan sektor kesehatan Sulawesi Tengah untuk mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan program. Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM sebagai penyelenggara program akan berkomitmen demi tercapainya tujuan program dan Caritas Germany sebagai mitra penyelenggara program akan mendapatkan laporan rutin terkait keberlangsungan program.

logo caritas

Sinkronisasi Program dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedookteran Universitas Al-Khairat

Perluasan Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Penguatan Sistem dan Pemberdayaan dalam Menghadapi Bencana dan Krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah

Kerangka Acuan Kegiatan

 

Pasca gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala tercatat dari 49 Puskesmas ada sebanyak 9 puskesmas terkena dampak dengan rusak berat dan 12 puskesmas dengan rusak ringan. Selain itu terdapat 2 rumah sakit mengalami kerusakan berat dan 11 rumah sakit mengalami kerusakan ringan. Sebagai wilayah zona merah berpotensi bencana,banyak hal yang harus disiapkan untuk meningkatkan kapasitas sektor kesehatan dalam menghadapi bencana di Sulawesi Tengah.Pada tahun 2019-2020 pasca bencana (gempa, tsunami, dan likuifaksi)Sulawesi Tengah, PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany telah melakukan program pendampingan rutin dalam menguatkan sistem manajemen dan kapasitas SDM kesehatan Sulawesi Tengah. Fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran program ini adalah Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Sigi, RS Tora Belo dan Puskesmas Marawola.

Berdasarkan lesson learn dari program tersebut dan setelah melihat kebutuhan lanjutan dalam peningkatan kapasitas Sulawesi Tengah, maka PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany merencanakan perluasan program ini ke daerah lainnya di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, pada rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut proyek antara PKMK FK-KMK UGM dan stakeholder di Sulawesi Tengah maka dilakukanlah sinkronisasi program dengan rencana aksi daerah bidang kesehatan sebagai berikut: Dinas Kesehatan Provinsi memperluas pendampingannya ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta pengembangan aplikasi akses kegawatdaruratan untuk masyarakat, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Sulawasi Tengah dalam pengaktifan pos klaster kesehatan. Perluasan program ini akan berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis keseahtan di Sulteng.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tetap dilibatkan dan dikuatkan agar dapat memberikan pendampingan penguatan kapasitas penanganan bencana sektor kesehatan bagi 12 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam pelaksanaan program ini juga akan melibatkan universitas lokal yaitu Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat. Pada kegiatan sinkronisasi ini PKMK FK-KMK UGM akan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan kepada pihak universitas lokal. Harapannya universitas lokal mampu mendukung dan mendampingi pemerintah lokal dalam penanggulangan bencana.

 

Tujuan

Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah.

 

Proses Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan via virtual atau daring. PKMK FK-KMK UGM akan berdiskusi dan berkoordinasi dengan pihak universitas terkait program perluasan peningkatan pemberdayaan masyarakat sehingga universitas dapat berperan dalam pelaksanaan program tersebut.

 

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan adalah dosen/pengajar dan staff fakultas:

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
  2. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako
  3. Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat

 

Output Kegiatan

Universitas lokal berperan dalam pelaksanaan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat serta bersedia mendukung dan mendampingi pemerintah lokal dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah.

 

Jadwal dan Materi Kegiatan

Hari, tanggal : Senin, 26 Oktober 2020

Waktu : 14.30 – 15.30 WITA

Tempat : di tempat masing-masing peserta

 

Waktu Materi/Kegiatan Narasumber/Fasilitator
14.30 – 14.40 Pengantar PKMK FK-KMK UGM/Caritas Germany
14.40 – 15.00 Gambaran umum kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah PKMK FK-KMK UGM
15.00 – 15.20 Diskusi Sinkronisasi Program dengan Peran Universitas

PKMK FK-KMK UGM

Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat

15.20 – 15.30 Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut PKMK FK-KMK UGM

 

Penutup

Demikian TOR kegiatan sinkronisasi program perluasan kapasitas masyarakat. Kegiatan ini menjadi awal proses kerja sama antara PKMK FK-KMK UGM universitas lokal untuk mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan program. Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM sebagai penyelenggara program akan berkomitmen demi tercapainya tujuan program dan Caritas Germany sebagai mitra penyelenggara program akan mendapatkan laporan rutin terkait keberlangsungan program.

 

logo caritas

Ujian dan Interview Peserta Training of Trainer (TOT) Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan

(Dinkes, Rumah Sakit dan Puskesmas)

Selasa-Kamis/ 15-18 Desember 2020


Pengantar

PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany akan melakukan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah. Fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran program ini adalah Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Donggala, RS Kabelota, RS Kota Palu, Puskesmas Sangurara dan Puskesmas Tompe. Dalam pelaksanaan program ini PKMK FK-KMK UGM akan tetap melibatkan Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah dan universitas lokal.

Peningkatan kapasitas sumber daya local dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di daerah sangatlah penting. Dalam peningkatan kapasitas sumber daya local tersebut, PKMK FK-KMK UGM telah menyelenggarakan TOT Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan (Disaster Plan) pada 17-26 November 2020. TOT ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Dinas Kesehatan dan Perguruan Tinggi untuk mendampingi kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Peserta yang telah mendapatkan Pelatihan TOT disaster plan sebanyak 37 orang yang berasal dari Dinas Dinkes Povinsi Sulteng, Dinkes Kab. Sigi, RSUD Undata, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat.

Peserta TOT terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas TOT Dinkes Disaster Plan, TOT Puskesmas Disaster Plan dan TOT Hospital Disaster plan. Setelah mendapatkan pelatihan, untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi pelatihan TOT maka peserta akan diuji dan diinterview oleh konsultan terkait. Peserta akan menjawab soal sesuai dengan kelas yang dipilih kemudian diinterview langsung oleh konsultan. Harapannya peserta bisa memahami bagaimana konsep perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Kegiatan ini akan berkelanjutan, dimana peserta yang lulus ujian dan interview bersedia serta mampu menjadi Fasilitator dan Pendamping dalam meningkatkan kapasitas manajemen penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas.

 

Tujuan

Ujian dan Interview peserta TOT disaster plan bertujuan untuk menilai dan mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terhadap konsep perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas.

Proses Kegiatan

Ujian dan interview dilakukan via online. Peserta akan mendapatkan soal ujian pada 1 Desember 2020 dan diberi waktu menjawab soal selama satu munggu. Bentuk soal berupa pertanyaan essay. Kemudian peserta akan diinterview oleh konsultan bidang perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan melalui daring. Interview dilakukan secara perorangan dimana bahan interview adalah jawaban dari soal ujian.

 

Peserta Kegiatan

Peserta ujian dan interview sekitar 37 orang dan konsultan sebanyak 8 orang.

 

Output Kegiatan

Peserta bersedia dan mampu menjadi Fasilitator dan Pendamping dalam meningkatkan kapasitas manajemen penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas.

 

Jadwal

Ujian

Soal akan dibagikan ke peserta tanggal 1 Desember 2020 dan peserta mengumpulkan jawaban tanggal 8 Desember 2020.

 

Interview

Waktu : Selasa-Kamis/ 15-18 Desember 2020

Pukul : 10.00 – 12.00 WITA

Tempat : dari tempat masing-masing peserta

 

Selasa-Kamis/ 15-18 Desember 2020
Waktu Materi Penanggung Jawab

10.00 – 10.30

10.30 – 11.00

11.00 – 11.30

11.30 – 12.00

Interview Peserta

kelas TOT Dinkes Disaster Plan

Fasilitator :

Madelina Ariani, MPH

 

Konsultan (Interviewer) :

- dr. Hendro Wartatmo, SpB.KBD – Pokja Bencana Kesehatan FK-KMK UGM

- dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M – Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes

- drg. A. Hadijah Pandita M. Kes – Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes

10.00 – 10.30

10.30 – 11.00

11.00 – 11.30

11.30 – 12.00

Interview Peserta

kelas TOT Hospital Disaster Plan

Fasilitator :

Happy R Pangaribuan, MPH

 

Konsultan (Interviewer):

- dr. Handoyo Pramusinto, SpB – RS Sardjito

- Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep – Pokja Bencana FK-KMK UGM

- dr. CoronaRintawan, SpEM - Muhammadiyah Disaster Management Center(MDMC)

10.00 – 10.30

10.30 – 11.00

11.00 – 11.30

11.30 – 12.00

Interview Peserta

kelas TOT Puskesmas Disaster Plan

Fasilitator :

Gde Yulian M.Epid, Apt

 

Konsultan (Interviewer):

- dr. Sulanto Saleh Danu, Sp.FK

- Ns. Alfrina Hany SKp, MNg(AC) – Universitas Brawijaya

 

Penutup

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Ujian dan Iinterview Pesreta TOT Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan (Disaster Plan). Kegiatan ini penting sebagai peningkatan kapasitas peserta dalam proses pendampingan penyusunan rencana penanggulangan bencana dan krisis kesehatan ke puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan lainnya. Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM sebagai penyelenggara program akan berkomitmen demi tercapainya tujuan program dan Caritas Germany sebagai mitra penyelenggara program akan mendapatkan laporan rutin terkait keberlangsungan program.

SEMINAR NASIONAL
HOSPITAL DISASTER PLAN

(PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI RUMAH SAKIT)

Rabu, 7 September 2016
Ruang Senat Gd. KPTU lantai 2 FK UGM

Diselenggarakan oleh
Divisi Manajemen Bencana Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM
bekerjasama dengan Kelompok Kerja (Pokja) Bencana FK UGM 

border-page

 Latar Belakang

Dalam kejadian bencana alam, fasilitas kritis termasuk rumah sakit harus mampu melindungi masyarakat dan korban bencana, terutama pada saat tanggap darurat. Kemampuan rumah sakit untuk tetap berfungsi tanpa gangguan dalam kondisi darurat adalah persoalan hidup dan mati. Menjadi hal yang sangat penting untuk semua rumah sakit memiliki perencanaan penanggulangan bencana di rumah sakit.

Perencanaan Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit atau Hospital Disaster Plan (HDP) menentukan kualitas pelayanan pada masa respon. Seyogyanya respon yang bagus akan menghasilkan dampak yang bagus, dalam hal ini adalah menurunnya morbiditas dan mortalitas korban bencana. Seperti yang tertuang dalam buku Hospital Preparedness for Emergency and Disaster (HOPE) salah satu tujuan penyusunan rencana penanggulangan bencana di rumah sakit adalah untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas yang tidak perlu pada saat bencana.

Begitu penting rencana penanggulangan bencana bagi rumah sakit ini didukung oleh adanya Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, khususnya pada pasal 29 yang salah satu poinnya berbunyi bahwa “Rumah sakit mempunyai Kewajiban memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana”. Selain itu, dalam Pembahasan Akreditasi Rumah sakit tahun 2012 pada elemen penilaian akreditasi pada Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) mengenai Kesiapan menghadapi bencana pada Standar MFK 6 yang berbunyi “Rumah Sakit membuat rencana manajemen kedaruratan dan program penanganan kedaruratan komunitas, wabah dan bencana baik bencana alam atau bencana lainnya”. Salah satu elemen penilaian MFK 6 adalah rumahsakit telah mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti keadaaan darurat di masyarakat, wabah, dan bencana alam atau bencana lainnya serta kajadian wabah yang bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.

Terkait dengan rencana penanggulangan bencana di rumah sakit, bagaimana kebijakannya, pelaksanaanya, penilaiannya akan dibahas dalam seminar ini. Begitu juga dengan konsep dan nomenklatur dalam penyebutannya serta konsep mana yang saat ini menjadi rujukan dalam menyusun Hospital Disaster Plan? Dengan seminar Nasional Hospital Disaster Plan harapannya dapat mengumpulkan sebanyak-banyaknya rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat bersama-sama mengetahui dan berdiskusi pengalaman dalam membuat atau mengembangkan Hospital Disaster Plan

 Tujuan Kegiatan

  1. Terciptanya kesepahaman yang sama dalam konsep Hospital Disaster Plan
  2. Mengetahuai kebijakan, pelaksanaan, dan penilaian untuk Hospital Disaster Plan baik secara nasional dan internasional
  3. Mensosialisasikan lebih luas mengenai Hospital Disaster Plan

 Peserta

Seminar ini mengharapkan kehadiran rekan-rekan dari:

  1. Lingkungan Kementerian Kesehatan
  2. Pusat Krisis Kesehatan, regional dan sub regional
  3. Pengurus PERSI diseluruh wilayah
  4. Manajemen dan Tim Penanggulanan Bencana di Rumah Sakit
  5. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia
  6. Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Stikes yang mengembangkan kurikulum bencana kesehatan
  7. Mahasiswa S2 dan S3 yang tertarik dengan isu manajemen bencana kesehatan
  8. Peneliti bidang manajemen bencana dan manajemen rumah sakit
  9. LSM yang bergerak di bidang bencana dan emergensi
  10. Pemerhati Bencana, dan
  11. Perseorangan

 

place Tempat/Waktu

Waktu      : Rabu, 7 September 2016
Jam         : Pukul 08.00-13.00 WIB
Tempat    : Auditorium FK UGM

Waktu

Kegiatan

Narasumber

08.00 – 08.30

Registrasi

08.30 - 08.40

Pembacaan Safety Briefing

08.40- 09.00

Sambutan oleh Kepala Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM :

dr. Bella Donna, M.Kes

09.00 - 09.15

Tea Break

09.15 – 09. 45

Pembicara 1: Wewenang dan kepentingan mengenai Hospital Disaster Plan bagi penanganan bencana dan krisis kesehatan daerah di Indonesia

Dr. Ina Agustina Isturini

Kasubid Evaluasi Pusat Krisis Kesehatan

Kementrian Kesehatan RI

  Materi

 

09.45 – 10.15

Pembicara : Hubungan K3 dan Hospital Disaster Plan

Susi Runtiawati,BE, SE, MM  

Kepala Bidang sarana dan Prasarana RS Sardjito

   Materi

 

10.15 – 10.45

Diskusi

Moderator: dr. Bella Donna, M.Kes

10.45 – 11.15

11.15 – 11.45

Pembicara 4: Penerapan Hospital Disaster Plan di Indonesia

  Dr. Adib A Yahya, MARS

  PERSI

  Materi

 

11.45 – 12.15

Pembicara 5: Pemahaman konsep HICS (Hospital Incident Command System) pada koordinasi respon di rumah sakit pada saat bencana

Dr. Hendro Wartatmo, SpBKBD

  Pokja Bencana FK UGM

  Materi

 

12.15 – 12.45

Diskusi

Moderator: dr. Handoyo Pramusinto, Sp. BS

1.     45 – 13.00

Penutupan

13.00

Makan Siang

 

 

Fasilitas

  • Seminar kit
  • SKP IDI/PERSAKMI
  • Makan siang dan coffe break

Biaya registrasi

  1. Peserta langsung                : Rp. 500.000,00/orang
  2. Peserta Webinar                 : Rp. 300.000,00 /orang
  3. Peserta Webinar Instansi     : Rp. 1.000.000,00/ instansi (dengan peserta yang akan mendapatkan sertifikat sebanyak 5 orang).

Pendaftaran peserta dapat dilakukan online melalui website bencana kesehatan www.bencana-kesehatan.net atau secara offline dengan mengemail ke pokjabencanafkugm@gmail.com.

Pembayaran peserta dapat dilakukan dengan cara tunai di gedung sekretariat atau melalui transfer ke rekening panitia :
Bank BNI, no.Rek: 0203024192, atas nama: Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
(Bukti setor wajib di fax ke +62274 549425/ email ke pokjabencanafkugm@gmail.com)

 

 Sekretariat

Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Gedung IKM Lantai 2 Sayap Utara, Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Indonesia
Phone/fax: +62 274 549425
Email: pokjabencanafkugm@gmail.com

Contact person:

Dewi Catur Wulandari
Mobile: +62 818 263653
Email: dewicatur_w@ugm.ac.id   
Madelina Ariani
Mobile: +62 878 1569 1175
Email: madel_ariani@mail.ugm.ac.id

 

Waktu

Kegiatan

Narasumber

08.00 – 08.30

Registrasi

08.30 - 08.40

Pembacaan Safety Briefing

08.40  - 09.00

Sambutan oleh Kepala Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM :

dr. Bella Donna, M.Kes

09.00 - 09.15

Tea Break

09.15 – 09. 45

Pembicara 1: Wewenang dan kepentingan mengenai Hospital Disaster Plan bagi penanganan bencana dan krisis kesehatan daerah di Indonesia

Dr. Ina Agustina Isturini

Kasubid Evaluasi Pusat Krisis Kesehatan

Kementrian Kesehatan RI

09.45 – 10.15

Pembicara : Hubungan K3 dan Hospital Disaster Plan

Susi Runtiawati,BE, SE, MM  

Kepala Bidang sarana dan Prasarana RS Sardjito

10.15 – 10.45

Diskusi

Moderator: dr. Bella Donna, M.Kes

10.45 – 11.15

11.15 – 11.45

Pembicara 4: Penerapan Hospital Disaster Plan di Indonesia

Dr. Adib A Yahya, MARS

PERSI

11.45 – 12.15

Pembicara 5: Pemahaman konsep HICS (Hospital Incident Command System) pada koordinasi respon di rumah sakit pada saat bencana

Dr. Hendro Wartatmo, SpBKBD

Pokja Bencana FK UGM

12.15 – 12.45

Diskusi

Moderator: dr. Handoyo Pramusinto, Sp. BS

1.    45 – 13.00

Penutupan

13.00

Makan Siang

Dalam rangka Annual Scientific meeting (ASM) Fakultas Kedokteran UGM 2016
Kelompok Kerja (Pokja) Bencana FK UGM bekerjasama dengan
Divisi Manajemen Bencana Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM
Menyelenggarakan seminar mengenai:

PEMANTAPAN KONSEP HOSPITAL DISASTER PLAN:

ANALISIS KESENJANGAN HICS (HOSPITAL INCIDENT COMMAND SYSTEM),

HOSDIP (HOSPITAL DISASTER PLAN), HOPE (HOSPITAL PREPAREDNESS FOR EMERGENCIES)

Jumat, 18 Maret 2016
Gedung Senat Lantai 2 KPTU Fakultas Kedokteran UGM

border-page

Latar Belakang

Rumah Sakit memiliki peran yang sangat penting dalam masa tanggap darurat bencana. Menurut UNDP (2008), diantara infrastruktur pelayanan kesehatan, rumah sakit adalah penanggung jawab utama dalam penyelamatan hidup korban bencana. Ketika bencana terjadi, korban bencana mengandalkan rumah sakit untuk memberikan pelayanan medis yang cepat dan efektif. Rumah sakit juga bertindak sebagai sarana vital untuk melakukan diagnosis, tindakan medis, follow up baik itu fisik maupun psikologi untuk mengurangi kesakitan dan kematian.

Dalam kejadian bencana alam, fasilitas kritis termasuk rumah sakit harus mampu melindungi masyarakat dan korban bencana, terutama pada saat tanggap darurat. Kemampuan rumah sakit untuk tetap berfungsi tanpa gangguan dalam kondisi darurat adalah persoalan hidup dan mati. Menjadi hal yang sangat penting untuk semua rumah sakit memiliki perencanaan penanggulangan bencana di rumah sakit.

Begitu penting rencana penanggulangan bencana bagi rumah sakit ini didukung oleh adanya Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, khususnya pada pasal 29 yang salah satu poinnya berbunyi bahwa “Rumah sakit mempunyai Kewajiban memiliki system pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana”. Selain itu, dalam Pembahasan Akreditasi Rumah sakit tahun 2012 pada elemen penilaian akreditasi pada Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) mengenai Kesiapan menghadapi bencana pada Standar MFK 6 yang berbunyi “Rumah Sakit membuat rencana manajemen kedaruratan dan program penanganan kedaruratan komunitas, wabah dan bencana baik bencana alam atau bencana lainnya”. Salah satu elemen penilaian MFK 6 adalah rumahsakit telah mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti keadaaan darurat di masyarakat, wabah, dan bencana alam atau bencana lainnya serta kajadian wabah yang bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.

Terkait dengan rencana penanggulangan bencana di rumah sakit, belum ada kesamaan konsep dan nomenklatur dalam penyebutannya. Sebagai contoh, ada konsep Hospital Incident Command System (HICS), Hospital Preparedness for Emergency (HOPE), Hospital Disaster Plan (Hosdip), Perencanaan Penyiapan Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit (P3BRS). Dengan seminar ASM 2016 ini secara bersama-sama akan dibahas kesenjangan antara beberapa konsep dalam perencanaan penanggulangan bencana di rumah sakit.

 

Tujuan Kegiatan

  1. Mensosialisasikan lebih luas menengenai Hospital Disaster Plan
  2. Terciptanya kesepahaman yang sama dalam konsep hospital disaster plan

Bentuk Kegiatan (Seminar/ Workshop)

Kegiatan pemantapan konsep hospital disaster plan ini akan dilaksanakan dalam bentuk seminbar setengah hari.

Peserta

Seminar ini mengharapkan kehadiran rekan-rekan dari:

  1. Lingkungan Kementerian Kesehatan
  2. Pengurus PERSI se Jawa dan Bali
  3. Manajemen dan Tim Penanggulanan Bencana di Rumah Sakit se Jawa dan Bali
  4. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia
  5. Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
  6. Mahasiswa S2 dan S3 yang tertarik dengan isu manajemen bencana kesehatan
  7. Peneliti bidang manajemen bencana dan manajemen rumah sakit
  8. LSM yang bergerak di bidang bencana dan emergensi
  9. Pemerhati Bencana, dan
  10. Perseorangan.

Batasan Peserta

Demi kelancaran diskusi maka seminar ini membatasi peserta maksimal 50 orang.

 

place Tempat/Waktu

Jumat, 18 Maret 2016
Ruang Senat KPTU Lantai 2 Fakultas kedokteran UGM

Waktu

Kegiatan

08.00 – 08.30

Registrasi

08.30 - 08.40

Pembacaan Safety Briefing

08.40 - 09.00

Pembukaan

  1. Sambutan oleh Ketua Pokja Bencana FK UGM
    dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS
  2. Sambutan dan Pembukaan oleh Dekan Fakultas Kedokteran: 
    Prof. DR. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K)Onk

09.00 - 09.15

Tea Break

Sosialisasi Klaster Kesehatan untuk Penanggulangan Bencana
Reportase

09.15 – 09. 45

Pembicara 1: PPKK Kemenkes : Klaster Kesehatan (Webinar) 
Materi  

09.45 – 10.15

Pembicara 2: Sosialisasi HDP sesuai dengan Permenkes 64 tahun 2013 untuk Dinas Kesehatan : Dinkes Provinsi DIY 
Materi 

 

10.15 – 10.45

Pembicara 3: Pengalaman mendampingi HDP : Pokja Bencana FK UGM 
Materi 

10.45 – 11.15

Diskusi
Moderator: dr. Sulanto Saleh Danu, Sp.FK

Pemantapan Konsep Hospital Disaster Plan: Analisis kesenjangan HICS (Hospital Incident Command System), HOSDIP (Hospital Disaster Plan), HOPE (Hospital Preparedness for Emergencies)
Reportase

 

13.00 – 13.45

Pembicara 4: Modul Hospital Disaster Plan
dr Hendro Wartatmo, SpB, KBD
Materi

13.45 – 14.15

Pembicara 5: PERSI : Penerapan HDP di rumah sakit
Dr. Adib abdullah yahya, MARS 
Materi

14.15 – 14.45

Pembicara 6: K3 RS Sardjito
dr. Roosmirsa Gayatri,M.Sc
Materi

14.45 – 15.15

Diskusi

Moderator: dr. Handoyo Pramusinto, Sp. BS

15.15 – 15.30

Kesimpulan dan Penutupan

 

Fasilitas

  • Seminar kit
  • SKP IDI/IAKMI
  • Makan siang dan coffe break

 

Sekretariat

Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Gedung IKM Lantai 2 Sayap Utara, Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Indonesia
Phone/fax: +62 274 549425
Email: pokjabencanafkugm@gmail.com

Contact person:

Dewi Catur Wulandari
Mobile: +62 818 263653
Email: dewicatur_w@yahoo.com    
Madelina Ariani
Mobile: +62 878 1569 1175
Email: madel_ariani@mail.ugm.ac.id